Bab 27 - Pesta Ulang Tahun

11.2K 1.5K 49
                                    

Setelah acara pemberkatan, aku pulang ke istana. Untuk beberapa jam, aku sempat tidur kembali karena benar-benar merasa sangat lelah. Sorenya aku sudah dibangunkan lagi oleh Arinda dan Aluna, bersama beberapa pelayan mereka mulai mendandaniku untuk acara pesta nanti malam.

Dalam pesta nanti malam, seluruh keluarga bangsawan yang ada di Gurandel di undang untuk datang. Paman dan bibi benar-benar tidak tanggung-tanggung dalam menyiapkan pesta ulang tahun untukku.

Beberapa minggu yang lalu aku sempat menolak ketika paman akan mengantarkan surat undangan kepada kekaisaran lainnya, aku hanya merasa itu terlalu berlebihan untukku. Hingga akhirnya paman hanya mengundang keluarga kerajaan yang ada di bawah kekaisaran Gurandel.

Untuk acara malam ini, kembali kak Edward yang akan mendampingiku. Aku cukup penasaran bagaimana penampilan kak Edward nantinya, seingatku bibi Luyana mengatakan pakaianku dengan kak Edward akan dibuat berpasangan, aku jadi semakin tidak sabaran untuk melihatnya.

Suara langkah kaki memasuki kamarku, para pelayan berhenti bekerja dan menunduk hormat kepada seseorang yang berjalan ke arahku. Saat ini aku menghadap cermin, jadi aku bisa melihat siapa yang masuk ke dalam kamar.

"sepertinya bibi tidak berbohong ketika mengatakan akan membuat pakaian yang berpasangan dengan kakak" ujarku.

"apakah putri tidak senang dengan hal itu?" tanya kak Edward

Aku berbalik dan memandangnya dengan sebuah senyuman kecil, "apakah putri ini terlihat tidak menyukainya, pangeran?" tanyaku balik

Kak Edward tertawa kecil, "apakah kamu sudah siap?" tanyanya

"ya, aku sudah siap" jawabku.

Kak Edward mengulurkan tangannya, "ayo kita pergi" ajaknya

Aku menerima uluran tangan kak Edward dengan senang, "ayo" jawabku

Kami berjalan bersama menuju aula tempat diselenggarakannya pesta, selama berjalan kami banyak membicarakan berbagai hal. Dari yang awalnya saling memuji, sampai akhirnya saling mengejek tentang kebiasaan buruk masing-masing ketika masih kecil dulu.

Sampai akhirnya kami sampai di depan pintu aula pesta, seorang pengawal mengumumkan kedatangan kami. Ketika kami masuk, kami disambut dengan orang-orang yang menunduk hormat kepada kami. Dan diseberang aula, kami sudah ditunggu dengan senyuman dari orang-orang yang kami sebut keluarga.

Setelah sampai di seberang, paman Killua mulai mengambil alih perhatian dengan kata-kata sambutan dan pengharapan untuk kekaisaran Gurandel dan aku. Setelah itu acara pemberian hadiah dari tamu-tamu undangan, tidak semua tamu undangan yang memberikan hadiahnya secara langsung, hanya beberapa bangsawan yang berpengaruh.

Akhirnya bagian inti dari acara pesta malam ini, yaitu dansa. Paman Killua dan bibi Luyana memberi kode kepada aku dan kak Edward untuk memulai dansa kami. Kak Edward membawaku ke tengah aula, alunan musik pengiring dansa mulai bersuara. Kami mengambil posisi hormat, setelah itu barulah kami mulai dansa bersama.

Setelah menyelesaikan satu ronde dansa dengan kak Edward, tamu-tamu yang hadir mulai masuk dalam lingkaran tengah aula yang dikhususkan untuk berdansa. Aku yang baru pertama kali melakukan dansa merasa cukup lelah, aku memilih untuk menepi. Saat ini paman dan bibi, nenek dan kakek juga sedang berdansa bersama, aku juga melihat kak Edwaed menemani Aura untuk berdansa bersama.

Semua orang memiliki pasangan berdansa masing-masing, bukannya aku tidak punya, hanya saja terasa janggal jika aku berdansa dengan paman atau kakek yang tinggi kami terpaut sangat jauh. Bisa-bisa setelah berdansa paman dan kakek sakit pinggang.

Aku memilih berjalan menuju balkon yang ada di lantai dua, sepertinya melihat langit malam lebih asik untuk menemani malam ulang tahunku daripada mengganggu orang lain. Sedang asik menikmati indahnya langit malam, aku dikejutkan dengan sebuah suara.

I'm The Villain [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang