AUTHOR POV
Di dalam sebuah ruangan, lebih tepatnya ruang kerja Kaisar yang secara turun temurun diturunkan, berada 3 orang yang memiliki kedudukan paling tinggi di kekaisaran Clarines. Mereka adalah Kaisar Leon, Ibu Suri Verbeda dan kaisar sebelumnya, kaisar Xavier.
Sudah beberapa saat mereka hanya terdiam setelah pelayan mengantarkan minuman dan cemilan, di dalam pikiran mereka saat ini berkecamuk berbagai pemikiran yang sebelumnya tak pernah dipermasalahkan.
"mengapa kabar meninggalnya Leticia tidak sampai kepada kami?" tanya Verbeda. Sedari beberapa hari kedatangannya ia sangat ingin mempertanyakan tentang hal ini kepada putra satu-satunya itu.
"itu hanya masalah sepele, mengapa harus dipermasalahkan" balas Leon. Dalam pikirannya, ia sangat menyalahkan Leticia yang hadir dalam kehidupannya. Jika bukan karena paksaan dari Xavier, Leon tidak akan ingin menikahi Leticia karna cintanya hanya untuk Arabella.
"apakah tidak ada sedikitpun perasaanmu untuk Leticia dan Canaria?" tanya Verbeda sekali lagi. sungguh rasanya ia menyesal bisa melahirkan anak seperti Leon yang terlalu dibutakan oleh cintanya kepada Arabella.
"mengapa ibu masih mempertanyakan hal yang sudah pasti?!" balas Leon malas.
Mendengar jawaban Leon membuat kedua pasangan tua di depannya itu naik darah, mereka merasa sangat bersalah kepada Leticia dan Canaria. Awalnya mereka menjodohkan Leon dengan Leticia dengan harapan Leon akan luluh dengan perhatian Leticia, apalagi ketika Canaria lahir. Namun sepertinya harapan mereka telah pupus.
Kedua pasangan itu sadar jika selama ini Arabella hanya ingin harta dan status yang dimiliki Leon, namun Leon tidak juga sadar sampai sekarang ini. Ketika Leon mengetahui jika dirinya dijodohkan dengan Leticia, ia malah menghamili Arabella. Mengingat status keluarga Arabella yang saat itu hanya dari rakyat biasa, ia hanya bisa mendapatkan status selir saja. Ketika Leon menjabat sebagai Kaisar, ia menaikkan status keluarga Arabella menjadi Baron.
Merasa masih dibatas wajar, Verbeda dan Xavier membiarkan saja hal itu terjadi. namun melihat sepak terjang Canaria semenjak Leticia meninggal, walau belum sampai sebulan, mereka kembali memikirkan bagaimana perasaan Canaria saat ini. mengingat Canaria masih berusia 8 tahun dan sudah ditinggal oleh orang satu-satunya yang bisa diandalkannya.
Apalagi ketika Verbeda dan Xavier mendapati Canaria membuka persidangan terbuka tentang kematian Leticia tanpa izin dari Leon, mereka sadar jika persidangan pelelangan ilegal itu hanyalah alibi untuk bisa dibuka persidangan kematian Leticia. Dari orang-orang kepercayaan mereka, mereka mengetahui jika Leon menolak permintaan Canaria untuk menyelidiki kematian Leticia.
"jika kamu masih tidak bisa menanggung tanggung jawab sebagai kaisar, ayah bisa mengambil kembali tanggung jawab itu" ujar Xavier yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi sang istri dan anaknya.
Verbeda dan Leon yang mendengar itu seketika mengalihkan pandangan ke arah Xavier dengan terkejut, mereka tak menyangka jika Xavier bisa mengatakan hal yang menusuk seperti itu.
"apa yang ayah maksud? Mengapa ayah berkata seperti itu?" tanya Leon
"kamu sangat tahu apa yang ayah maksud, Leon. Selama ini ayah memang ragu untuk memberikan tahta kepadamu, awalnya arah beranggapan jika kamu diberikan tanggung jawab yang lebih besar, kamu akan berubah. Ayah tahu apa saja yang kamu lakukan selama ayah dan ibu tinggal diperbatasan, kamu lebih banyak menyuruh bawahanmu untuk mengerjakan tugasmu. Sedangkan pekerjaanmu hanya bersenang-senang dengan selir dan anak sulung mu itu"
Memang itu lah yang terjadi saat ini, Leon dekat dengan orang-orang yang memihak Arabella, sehingga pekerjaannya banyak dilimpahkan kepada orang-orang itu, dan tanpa memeriksanya kembali. Sedangkan Leon banyak menghabiskan waktu dengan Arabella dan Obelina, mereka sering pergi ke berbagai tempat bersama sehingga pekerjaan Leon terbengkalai.
"pergilah ke selatan, selesaikanlah permasalah disana. Jika pekerjaanmu telah selesai ayah akan menaggilmu kembali. Pekerjaan disini biar ayah yang menyelesaikannya" keputusan telak Xavier yang tidak bisa dibantah.
"bagaimana mungkin ayah bisa melakukan hal ini kepadaku?!" ujar Leon tak terima
"tak ada bantahan, Leon. Pergilah malam ini juga secara diam-diam, menyamarkan disana sebagai salah seorang bangsawan lokal. Orang-orang ayah akan membantumu disana" keputusan final Xavier.
"bawa juga istrimu itu. kalian akan banyak belajar disana nantinya. Ibu harap sepulang dari sana kamu bisa berubah ke arah yang lebih baik" tambah Verbeda. Lebih tepatnya Verbeda ingin memperlihatkan bagaimana sifat asli Arabella kepada Leon.
"baik, aku akan pergi" ujar Leon pasrah. "saya pamit" ujarnya sambil memberi salam dan meninggalkan ruangan.
"apakah hal ini akan merubahnya?" pertanyaan Verbeda kepada dirinya dan suami.
"kita hanya bisa berharap, semuanya sudah dituliskan oleh Dewa, kita hanya bisa melakukannya sebaik mungkin" balas Xavier.
"semoga dewa menjaganya disana" do'a Verbeda untuk keselamatan dan kesehatan sang anak selama berada di selatan nantinya
"ya, semoga dewa menjaganya" balas Xavier yang juga mengharapkan hal yang sama.
AUTHOR POV END
#hua.... 😭😭😭😭😭
Maafkan Ayu yg kmrn gk bs up, pikiran Ayu teralihkan karna ini org 😭😭😭Ni org menyesatkan, padahal dah Ayu bilang mau lanjutin cerita dulu baru nntn pertandingan dia lagi. Tp dianya maksa 😭😭😭
Maaf kan Ayu ya, minna-san.....
See u next bab, arigathanks
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villain [HIATUS]
FantasyDi sebuah alun-alun ibu kota kekaisaran, sudah terpasang sebuah alat pancung bagi pendosa. Di alat pancung itu telah bersiap seorang gadis muda yang akan dipancung, tak ada air mata ataupun perasaan yang tergambar di wajah gadis yang sudah pucat itu...