Bab 16 - Pengadilan (2)

14.1K 2K 25
                                    

AUTHOR POV

9 orang masuk ke tengah-tengah aula persidangan, 2 orang diantara mereka masing-masingnya dikawal oleh 2 orang penjaga. 2 orang itu berdiri di podium tersangka, salah satu dari mereka adalah wanita. 3 orang palainnya terdiri dari seorang wanita yang berpakaian pelayan dan 2 orang pria berpakaian pengawal kekaisaran.

2 orang tersangka itu adalah Vali dan dokter Bimo yang menusukkan jarum beracun kepada permaisuri sebelumnya. Tentunya dengan sangat mudah Black Shadow menangkap dokter itu sesuai dengan keterangan Cleo. Cleo saat ini juga berada di tengah-tengah aula sebagai saksi, dan 2 orang pengawal kekaisaran yang saat itu berjaga di depan kamar permaisuri sebelum beliau meninggal.

Arabella yang sebelumnya sudah menangis kejar karena ayahnya sudah difonis mendapat hukuman pancung, seketika terdiam melihat 2 orang yang berdiri sebagai tersangka. Wajahnya seketika berubah pucat pasi, kaisar Leon yang melihat sang istri sudah pucat meminta pelayan pribadi Arabella membawa Arabella kembali ke paviliumnya.

Arabella yang sudah ketakutan, menyetujui perkataan kaisar Leon. Segera kaisar Leon meminta Merry, pelayan pribadi Arabella untuk membawanya kembali ke pavilium. Canaria yang melihat itu semua hanya tersenyum sinis, sungguh ia tak tahan melihat bagaimana kehancuran Arabella dan Obelina nantinya.

Canaria memang berencana membabat habis semua orang-orang kepercayaan Arabella dan Obelina, sehingga tak ada seorang pun yang akan berpihak kepada mereka berdua. Canaria akan memperlihatkan bagaimana rasanya nereka dunia kepada dua orang itu.

"sesuai dengan permintaan Yang Mulia Putri Mahkota, Canaria Roseliana Wisteria. Hari ini akan dibuka persidangan pembunuhan mendiang Permaisuri Laticia Denada Wisteria menggunakan racun Arsenik" ujar Veronica yang langsung membuat satu aula persidangan heboh dengan fakta yang tidak mereka ketahui ini.

"apa maksud mu membuka persidangan tanpa persetujuan dari ku?!" ujar Leon marah menatap putri bungsunya itu. Seketika aula kembali diam melihat kemurkaan sang kaisar kepada putri mahkota. Sudah bukan rumor lagi jika masyarakat Clarines tahu kaisar tidak pernah menganggap putri mahkota Canaria ada.

Canaria hanya menatap Leon dengan malas, "jika anda membatalkan persidangan terbuka ini, tak akan lama lagi kekaisaran ini akan rata dengan tanah. Anda tentu sadar dibelakang saya ada siapa saja, atau perlu saya sebutkan satu persatu?" balas Canaria dengan suara yang tentunya hanya bisa didengar oleh beberapa orang yang ada di dekatnya saja.

Aura di dalam aula persidangan seketika berubah menjadi dingin, terlihat kaisar Leon yang sudah diambang batas kesabarannya. Kaisar Leon berdiri dari bangkunya, ia akan pergi dari aula persidangan ini, namun langkahnya terhenti ketika perdana menteri Tesla menghalangi jalannya.

"kembali ke bangku mu, Leon!" ujar kaisar Xavier dengan tegas. "jika kamu pergi dari sini, aku akan mencabut gelar kaisar mu itu" ancaman kaisar Xavier. Untungnya hal ini hanya bisa di dengar oleh orang-orang yang ada di dekat situ.

Dalam peraturan kekaisaran, jika kaisar sebelumnya dan ibu suri masih hidup, kaisar yang menjabat saat itu bisa saja dilengserkan oleh kaisar sebelumnya ataupun ibu suri, jika kaisar sebelumnya atau ibu suri merasa kaisar yang menjabat saat itu tidak layak menjadi kaisar.

Leon kembali ke bangkunya tanpa berkata apapun. Rakyat yang melihat itu merasa heran, apa yang tengah terjadi dengan keluarga kekaisaran, perasaan ingin tahu mereka sangat besar. Namun kaisar Xavier yang memberi kode kepada hakim Veronica untuk melanjutkan persidangan membuat keingintahuan masyarakat teralihkan

Persidangan kembali dilanjutkan, semua kronologi kejadian terbunuhnya mendiang permaisuri Laticia dijelaskan secara menyeluruh. Dari kesaksian para pengawal yang mengatakan Vali membawakan minuman untuk mendiang permaisuri dengan alasan jika minuman itu dari kaisar Leon, serta kesaksian Cleo yang mengatakan menemukan mendiang permaisuri masih hidup sebelum dokter memfonis mendiang permaisuri meninggal beberapa jam yang lalu, Cleo juga mengatakan jika dirinya menemukan jari mendiang permaisuri tertusuk jarum sebelum dikuburkan dan menemukan 2 buah jarum di bawah ranjang mendiang permaisuri. ketika diperiksa ternyata jarum itu terdapat racun arsenik.

Vali dan dokter Bimo membahtah tuduhan membunuh mendiang permaisuri, hingga Leo, penyihir agung, turun tangan untuk memasang mantra kebohongan kepada kedua tersangka itu. mantra kebohongan ini hanya dimiliki penyihir agung karena akan sangat menguras mana ketika digunakan, maka dari itu Noah juga ikut membantu Leo menyalurkan mana yang dimilikinya kepada Leo, mengingat usia Leo yang sudah tidak muda lagi. Mantra kebohongan ini akan membuat penerima mantra merasa sakit diseluruh tubuhnya ketika dirinya berbohong.

Hingga terkuaklah kebenaran yang disembunyikan jika yang menyuruh kedua tersangka adalah Merry, pelayang pribadi Arabella. Merry menyuruh Vali mengantarkan minuman yang sudah diberikan racun arsenik dalam dosis rendah, namun karena mendiang permasuri masih hidup walau detak jantungnya sudah lemah, dokter itu menusukkan 2 jarum yang sudah diberikan racun arsenik dosis tinggi sehingga mendiang permaisuri langsung meninggal saat itu juga.

Merry yang menjadi otak dari kasus ini segera ditangkap dan dibawa kembali memasuki aula persidangan. Merry yang tidak tahu mengapa pengawal membawanya secara paksa memasuki aula persidangan membuat orang-orang yang ada disana memandang jijik, takut, dan pandangan buruk lainnya terhadapnya.

Setelah pengawal mendirikan Merry disebalah kedua tersangka, Leo kembali memasang mantra kebohongannya kepada Merry, Merry yang melihat lingkaran mantra dibawahnya dibuat terkejut. Ia tak bisa bergerak dari posisinya saat ini.

"pelayan Merry, apakah benar anda yang memerintahkan pelayan Vali dan dokter Bimo memberikan racun arsenik kepada mendiang permaisuri Leticia?" tanya hakin Veronica

Merry terdiam sesaat, ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali. "tidak benar, saya tidak pernah memerintahkan seperti itu" bantah Merry. Namun 5 detik kemudian Merry merasakan sakit yang amat luar biasa diseluruh tubuhnya, ia menjerit tak tertahankan menerima rasa sakit yang walau hanya sesaat itu. Merry terlihat terengah-engah setelah rasa sakit itu menghilang.

Orang-orang yang hadir di aula itu tak banyak berbicara, mereka tak menyangka jika seorang pelayan berani melakukan hal keji seperti itu. "pelayan Merry, apakah ada orang yang memerintahkan anda untuk membunuh mendiang permaisuri?" tanya hakim Veronica.

"saya tidak membunuh mendiang permaisuri" bantah Merry sekali lagi, namun kembali rasa sakit yang diterimanya. Tentunya orang-orang tidak akan percaya dengan perkataan Merry.

Hakim Veronica menghembuskan nafas berat, "pelayan Merry, saat ini dirimu sudah dimantra dengan mantra kebohongan. Jika kamu berbohong maka rasa sakit akan menyiksamu beberapa saat, dan bisa kami lihat sendiri jika saat ini kamu tengah berbohong" ujar hakim Veronica

"saya akan bertanya sekali lagi, jadi pikirkanlah baik-baik. Apakah ada orang lain yang menyuruhmu untuk membunuh mendiang permaisuri Leticia?" tanya hakin Veronica lagi

Merry terdiam, dirinya tidak menyangka jika kejahatannya akan terkuak dengan mudah seperti ini. Raut wajahnya seketika berubah menjadi benci, ia hanya menundukkan kepalanya. "tidak ada yang menyuruh saya" jawab Merry. Setelah menunggu beberapa saat, tak ada reaksi apa-apa yang terjadi terhadap Merry, tentunya saat ini ia berkata jujur.

"pelayan Merry, pelayan Vali, dan dokter Bimo dijatuhi hukuman mati karena telah membunuh keluarga kekaisaran. Hukuman mereka akan dilaksanakan bersamaan dengan hukuman para bangsawan di kasus sebelumnya" ujar final hakim Veronica dengan mengetuk palunya sebanyak 3 kali. "peridangan hari ini selesai, hadirin dipersilahkan meninggalkan tempat" lanjut hakin Veronica menutup persidangan pada hari ini.

AUTHOR POV END










#ohayo minna-san.........
Ayu lagi terhura and seneng nih, ternyata ada yg selalu nanti in cerita ini 😭😭
Ayu gak tau rasanya bisa sebahagia ini ada yg semangatin Ayu buat nulis terus, walau Ayu masih merasa absurd sih ceritanya

Karna rasa bahagia Ayu, Ayu kasih double up untuk hari ini, ye 🎉🎉😊
Padahal Ayu rencananya gk bakalan double up loh krn bab sebelumnya dh panjang bgt Ayu nulisnya, apalagi yg ini, sedikit lebih banyak kosa katanya. Tangan Ayu jd gatel pengen double up kan 😅😅😅

Makasih banyak" yg selalu suport Ayu buat nulis cerita ini
Jangan lupa tinggalin jejak kalian, minna....
See u next bab 😘😘

I'm The Villain [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang