Bab 26 - Edward Sebastian Elmer

11.5K 1.6K 23
                                    

Sudah hampir sebulan aku berada di Gurandel, dan selama itu pula aku disibukkan dengan pelatihan proses pemberkatan untukku menjelang siang nanti. Benar, hari ini aku berusia 9 tahun, dari segi fisik. Sedari pagi Aluna dan Arinda bersama beberapa dayang pilihan bibi Luyana sudah sibuk mempersiapkan aku untuk proses pemberkatan nanti, memang aku sudah biasa bangun lebih pagi karena latihan bersama Noah, hanya saja ini lebih pagi lagi dari itu.

Setelah semua persiapan selesai, aku di jemput oleh kak Edward. Selama 2 minggu ke depan, ia mendapat ijin dari academy untuk tidak masuk. Aku mendapat kabar dari Aura, dari 2 minggu yang lalu kak Edward selalu mengirimi paman Killua surat yang berisi permohonan untuk bisa menghadiri acara pemberkatan dan pesta ulang tahun ku nanti malam.

Bukan hanya paman Killua, bibi Luyana dan nenek Viola juga dikirimi surat oleh kak Edward agar mau menolongnya membujuk paman Killua. Hingga akhirnya seminggu yang lalu paman Killua mengirimi surat ke academy untuk meminta ijin kak Edward tidak masuk selama 2 minggu.

Jika bibi Luyana dan nenek Viola sudah bertindak, paman Killua bahkah kakek Alliandro tidak akan bisa berkutik. Paman dan kakek dulu pernah berkata, jika bibi dan nenek sudah marah, tidak akan ada orang yang bisa menenangkan mereka, kecuali jika keinginan mereka dikabulkan. Dan sepertinya kak Edward memanfaatkan kesempatan itu.

Kak Edward mengulurkan tangannya sambil membungkuk, "izinkan pangeran ini menjadi pendampingmu, putri" ujarnya.

Aku dengan senang menerima uluran tangannya, "suatu kehormatan bagi putri ini, pangeran" jawabku.

Kami berjalan berdampingan menuju kereta kuda yang sudah dipersiapkan menuju kuil suci. Para pelayan yang membantu mempersiapkan diriku semenjak pagi juga ikut mengiringgi kami dari belakang. Para kesatria berbaris dengan rapi di kanan dan kiri kami sambil menunduk hormat.

"Cana, kamu pernah melihat angsa?" pertanyaan kak Edward yang terasa sangat aneh

"pernah, aku beberapa kali melihat angsa di danau istana ketika berjalan-jalan dengan Aura" jawabku.

"bagaimana menurutmu tentang angsa itu?" tanya kak Edward lagi

"cantik, bulu putih mereka begitu cantik. Ketika mereka berenang di danau, terlihat seperti sebuah lukisan yang sangat indah" jawabku

"sama sepertimu saat ini, begitu cantik dan indah" balas kak Edward sambil tersenyum ke arahku.

Aku terdiam sesaat, setelah memahami maksud kak Edward aku tertawa kecil. "semakin tua, kakak semakin pintar merayu gadis ya" ujarku.

"kakak bukan merayu, tapi kakak menyampaikan sebuah fakta" bantahnya

"lalu mengapa kakak tidak langsung mengatakan aku cantik? Kakak pakai merumpamakan dengan para angsa dulu" balasku

"kakak kan harus berbasa-basi terlebih duhulu, nanti jika kakak langsung bilang kamu cantik, kamu malah sombong" jawab kak Edward.

"bilang saja kakak gengsi bilang aku cantik, pakai bilang basa-basi segala lagi" balasku lagi.

Aku bisa melihat dan mendengar kak Edward tertawa kecil saat ini, "sudahlah, jangan membahas ini lagi. Kamu cukup tahu saja jika hari ini kamu sangat cantik" ujarnya.

"suatu kehormatan bagi putri ini bisa mendapat pujian yang tulus dari pangeran yang juga tampan" balasku dengan senyuman.

Sungguh, sangat bahagia rasanya bisa dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi ku seperti ini setiap saat. Ingin rasanya aku tinggal disini selamanya, hanya saja aku masih harus membereskan beberapa masalah yang ada di Clarines terlebih dahulu. Baru setelah itu aku akan lanjut memikirkan kemana aku akan melangkah.

*

Kami sampai di kuil suci, yang pertama kali turun dari kereta adalah kak Edward, setelah itu barulah aku yang dibantu oleh kak Edward. Jika ada gadis lain yang diperlakukan seperti ini oleh kak Edward, aku sangat yakin gadis itu akan tersipu malu dengan sikap romantisnya ini.

Kami jalan bersama memasuki kuil suci, sepanjang jalan para pendeta dan suster yang sudah berbaris rapi menyambut kami dengan menundukkan kepala hormat. Sampailah kami di depan sebuah altar, di atas altar telah berdiri Saintess yang saat ini menjabat di Gurandel.

Aku dan kak Edward saling melakukan penghormatan, setelah itu aku melangkah menaiki altar dan kak Edward berlajan ke bagian kanan yang disana ada keluarga kekaisaran Gurandel yang lainnya, serta beberapa petinggi di kekaisaran Gurandel yang tidak begitu aku kenal.

Di sisi bagian kiri, aku bisa melihat Arinda, Aluna, Zacker, Aslan, dan Noah yang berbaris rapi dengan pakaian formal mereka. Jika kalian tanya mengapa Noah baru menampakkan diri, maka jawabannya ia mendapat tugas dari kakek Leo untuk menguji barang sihir yang diciptakan beberapa penyihir dari menara sihir, sehingga ia sedikit datang terlambat untuk datang ke Gurandel.

Setelah aku sampai di depan Saintess, aku berlutut sambil menundukkan kepala. Secara perlahan Saintess mulai memanjatkan doa-doa kepada Dewa, bahasa yang digunakan bukanlah bahasa sehari-hari yang biasa digunakan, hanya saja aku bisa mengartikan apasaja yang dikatakan oleh Saintess.

Tidak membutuhkan waktu lama, Saintess menyelesaikan pemberkatannya. "berdirilah anakku" ujarnya

Aku berdiri dari posisi berlututku, yang pertama kali aku lihat adalah wajah cantik Saintess dengan senyuman yang begitu menenangkan hati.

"sudah banyak cobaan yang kamu lalui dengan tabah, anakku. Aku harap berkah yang aku berikan ini bisa selalu menjagamu" ujar Saintess

"terima kasih atas berkah yang telah dirimu berikan, Saintess Binnia" balasku sambil menunduk hormat.

Setelah pembicaraan yang singkat itu, Saintess turun dari altar, aku tidak tahu ia akan pergi kemana. Hanya saja setelah dirinya pergi barulah aku turun dari altar menuju keluargaku yang ada di Gurandel ini.

Ketika sampai di depan mereka, aku disambut dengan senyuman. Secara bergantian nenek, kakek, paman, bibi, kak Edward dan Aura memelukku, mereka mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Aku senang, benar-benar sangat senang.



















# Ayu is back 🥳🥳

Cie yg nungguin tu.... 😁😁😁😁

Maaf ya baru bisa up malam, soalnya banyak gangguin dari pagi nih

Buat berapa jumlah Ayu update hari ini rahasia ya, yang pasti lebih dari satu bab 😉😉

Jangan lupa tinggalin jejaknya ya, bintang and coment nya. Bagi yg blm follow akun Ayu, jgn lupa follow ya

See u next bab

I'm The Villain [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang