Pagi ini aku tidak melakukan latihan pagi rutin dengan Noah, sebab hari ini aku akan memulai pelatihan pedang dengan Sir Hugo. Dihari sebelumnya Sir Hugo memintaku untuk memulai pelajaran pagi-pagi sekali, sama seperti latihan pagi yang kulalui bersama Noah. Hanya saja setelah latihan pagi, aku melanjutkan dengan latihan menggunakan pedang, bukan pedang asli tentunya, hanya pedang kayu yang sesuai dengan tubuhku.
Latihan ini membutuhkan waktu sampai siang hari, ingin rasanya aku mengeluh karena terlalu berat untuk ku jalani. Namun aku memikirkan bagaimana nasib rakyat ku nanti jika aku bermalas-malasan saat ini. Apalagi mengingat kakek Xavier mengirim kaisar ke perbatasan bersama Arabella.
Tentunya aku akan merasa sangat senang karena tidak akan ada yang menambah beban pikiranku selama mereka pergi. Hanya saja aku sedikit berfikir sepertinya kakek Xavier akan mencari kandidat kaisar baru yang cocok, walaupun bukan dari keluarga kekaisaran.
Setelah makan siang, aku kembali bertemu dengan Arnold di ruang kerja ibunda. Ketika aku masuk, aku melihat 2 orang perempuan dan 2 orang pria. Aku kembali mengingat permintaanku untuk mencarikan pelayan dan pengawal baru.
"panjang umur untuk bintang kekaisaran Clarines, Yang Mulia Putri Mahkota Canaria Roseliana Wisteria" sapanya sambil memberi hormat, yang lainnya pun ikut memberi hormat.
"duduklah, Arnold" pintaku. "dan kalian bangkitlah" ujarku untuk ke-4 orang itu.
"terima kasih, Yang Mulia" jawab Arnold sekaligus mewakili mereka.
"jadi..... apakah mereka yang akan menjadi pelayan dan pengawal baru ku?" tanyaku memastikan
"benar, Yang Mulia" jawab Arnold.
"mereka anggota Black Shadow?" tanyaku lagi. Aku bertanya karena ketika aku masuk tadi, aku melihat tato lambang Black Shadow dibelakang daun telinga mereka.
Aku bisa melihat bagaimana keterkejutan mereka berempat, tapi tidak terlalu jelas, hanya sorot mata mereka saja yang memperlihatkan bagaimana keterkejutan mereka. dan ketika aku melihat Arnold, sangat jelas terlihat keterkejutannya.
Aku mengembuskan nafas, "mengapa dirimu yang ketua tidak bisa mengkontrol ekspresi wajahmu itu?" heranku
"ah.... maaf" ujar Arnold lapas dari keterkejutannya. "bagaimana Yang Mulia bisa tahu?" tanyanya
"kalian memasang tato di belakang daun telingga, tentunya dirimu ingat jika aku punya mata yang jeli" jawabku sambil menunjuk mataku sendiri.
Arnold hanya tertawa kecil menanggapi perkataanku. Aku kembali memperhatikan ke-4 orang itu, "saat ini memang tuan kalian adalah Arnold, tapi setelah kalian resmi menjadi pelayan dan pengawalku, tuan kalian adalah aku. Apakah kalian sanggup melakukan itu?" tanyaku
Aku bisa menyaksikan keterdiaman mereka. sepertinya mereka belum siap untuk menganti tuan yang akan mereka layani. "jika kalian tidak siap, kalian boleh tidak mengambil pekerjaan ini" ujarku. Sungguh aku tidak bisa bekerja dengan orang-orang yang tidak mempercayaiku.
"tidak, Yang Mulia. Kami siap melakukannya" jawab salah satu pria itu.
"kami, kamu yakin jika teman mu yang lain akan melakukannya juga?" tanyaku memicingkan mata.
"saya yakin, Yang Mulia" jawab ketiga lainnya dengan serentak.
Aku tersenyum kecil menyaksikan itu, "baiklah, boleh aku tahu siapa nama kalian?" tanyaku
"saya Arinda, Yang Mulia"
"saya Aluna, Yang Mulia"
"saya Zacker, Yang Mulia"
"saya Aslan, Yang Mulia"
Jawab mereka berempat secara bergantian, "aku tidak akan meminta sumpah ataupun janji kepada kalian untuk melayani ku. Aku hanya ingin kepercayaan dari kalian, aku rasa itu tidak akan terlalu sulit untuk kalian lakukan bukan" ujarku yang masih tersenyum.
"Arinda dan Aluna pergilah menemui Anna dan Cleo untuk mengetahui pekerjaan kalian. Zacker dan Aslan bisa bertanya kepada Axe. Aku harap kalian betah dengan pekerjaan ini, dan terima kasih sudah mau bekerja denganku" lanjutku
"kami akan melakukan yang terbaik untuk anda, Yang Mulia. Terima kasih sudah mempercayai kami dalam pekerjaan ini. Kami pamit undur diri" ujar Aslan mewakili yang lainnya. Setelah memberi hormat mereka pergi meinggalkan ruangan.
"jadi.... bagaimana hubungamu dengan hakim Veronica?" tanyaku ketika mereka sudah keluar dari ruangan
Arnold menghembuskan nafas berat, "saya belum berani untuk menemuinya" jawabnya.
Dewa...... salahkan aku menimpuk kepala Arnold dengan cangkir teh ini???? Teriak hariku kesal. Dikehidupan sebelumnya aku sering membaca novel romansa ketika tidak ada pekerjaan, sehingga aku cukup paham tentang hal ini.
"bagaimana hubungan kalian bisa berkembang jika kamu tidak juga bergerak, Arnold....." ujarku geram.
"saya binggung harus melakukan apa, Yang Mulia" ujarnya
"mengapa kamu tidak mengajaknya makan malam berdua, jangan lupa meminta izin keluarganya ketika kamu mengajaknya. Kamu harus tahu bagaimana susahnya aku membujuk perdana menteri Tesla agar kamu bisa dekat dengan hakim Veronica" ujarku
Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan perdana menteri Tesla, inti dari pembicaraan itu aku meminta ijin perdama menteri Tesla atas nama Arnold untuk bisa meminang hakin Veronica. Tanggapan perdana menteri Tesla cukup membuatku sedikit kewalahan, sebab perdana menteri Tesla tidak akan memberikan adik bungsunya itu kepada pria sembarangan. Arnold harus bisa meyakinkan keluarga Erditio jika ia serius dengan Veronica.
Setelah bertemu dengan perdana menteri Tesla, aku selalu menceramahi Arnold untuk memperlihatkan keseriusannya kepada hakin Veronica. Hanya saja sampai saat ini dirinya belum juga bergerak.
"lakukan malam ini, jika tidak aku akan memotong gajimu selama 3 bulan untuk acara pernikahan Anna dan Axe" ancamku.
"bagaimana bisa seperti itu, Yang Mulia" protes Arnold
"lakukan malam ini, Arnold. Atau gajimu aku potong" ancamku sekali lagi
"baik, akan saya lakukan" ujar Arnold antara pesrah dan kesal. "Saya pamit, Yang Mulia" katanya memberi hormat dan segera meninggalkan ruangan.
Setelah Arnold pergi, aku menghembuskan nafas dengan berat. "jika Arnold berhasil, aku hanya tinnggal mengurus Anna dan Axe" ujarku.
#ohayo minna-san.....
Ayu kembali lg nih, ada yg seneng gk??? (Gak, dilemparin kertas) 😅😅😅Ayu mau bilang nih, klu suatu hari Ayu gk update beberapa hari, berarti Ayu lg difase down lagi krn suatu hal. Jujur, Ayu buat cerita untuk ngalihin pikiran Ayu biar gk tambah depresi.
Bener kata org, mau pakai obat anti depresan pun klu masalah utamanya gk diberesin tetap gk bakalan bisa sembuh. Ayu jd miris sm diri Ayu sendiri 🤣🤣🤣
Ayu bukannya ingin cari sensasi atau perhatian, Ayu cuma pengen cerita aja. Ayu pernah baca, cuma lupa baca dimana, katanya org yg belum terlalu kita kenal klu cerita masalah kita, mereka lebih paham dengan kondisi kita drpd orang-orang yang dekat sm kita.
Makasih udh mau baca curhatan Ayu
Sampai ketemu di next bab minna-san
Arigathanks
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villain [HIATUS]
FantasyDi sebuah alun-alun ibu kota kekaisaran, sudah terpasang sebuah alat pancung bagi pendosa. Di alat pancung itu telah bersiap seorang gadis muda yang akan dipancung, tak ada air mata ataupun perasaan yang tergambar di wajah gadis yang sudah pucat itu...