Part : 58

113K 15.2K 6.2K
                                    

-Happy Reading-

Setelah dua hari menunda kepindahannya, kini Aldo dan Luna sudah berada dirumah barunya, diantar Marvel, Rena, Derril dan Tiara.

"Mama sama Papa nggak mau nginep?" Tanya Luna.

Marvel melirik Aldo sebentar, "enggak, Papa tau ada yang udah nggak sabar" balasnya.

"Nggak sabar bobol gawang ya Om?" Sahut Derril.

"Nggak sabar unboxing"

"Hati-hati ya Lun" ujar Tiara.

"Hati-hati kenapa?" tanya Luna bingung.

"Hati-hati aja, kan dirumah baru"

"Kan ada Aldo"

"Justru hati-hati sama Aldo" timpal Marvel lalu tertawa.

"Pada nggak ada adab semua anjirr, balik aja sana balik" ujar Aldo sewot.

"Sabar Do, masih siang" ujar Tiara.

"Bodoamatt siang-siang biar nggak remang-remang" balasnya.

"Allahu, sabarr Bang"

"Mau ngapain?" Tanya Luna.

"Mau jadi saksi pertemuan perdana Samuel dan Viona" balas Aldo.

"Luna ikuutt"

"Ya emang lo ikut, lemot-!" Aldo menoyor kepala Luna gemas.

"Oh, santai dong"

"Yaudah, Mama sama Papa pulang dulu yaaa" ujar Rena.

Aluna menatap Mamanya sedih, "Mama nggak mau nginep? Semaleem aja" pintanya memohon.

"Nggak" balas Marvel.

"Luna tanya ke Mama, Papa mah nggak nginep yaa biarin"

"Papa sama Mama itu satu paket" ujar Marvel.

"Ishh, yaudah nginep bareng" rengek Luna.

"Luna" tegur Rena.

"Mama" rengeknya lalu memeluk Rena.

"Kok nangis?" Tanya Rena.

"Luna nggak pernah pisah sama Mama sebelumnya"

"Makannya sekarang belajar, Luna kan udah punya suami, jadii Luna harus ikut kemanapun suami Luna pergi. Luna kan nggak mungkin mau sama Mama terus, nanti kalo Mama udah nggak ada gimana?"

"Mama kenapa ngomongnya gituu?"

"Enggak papa, sayang"

"Udah, jangan nangis" Rena mengusap-usap bahu putrinya.

Rena menangkup wajah putrinya yang berlinang air mata, ia tersenyum manis sambil mengusap air mata di pipi Luna.

"Kenapa nangis? Mama kan nggak pindah rumah, Luna bisa ke rumah tiap hari kan?"

Luna mengangguk.

"Luna sehat-sehat disini, nurut sama Aldo, jadi istri yang baik, jangan nolak ajakan suami buat bikin pahala"

"Iya, Ma"

"Luna paham kan maksud Mama?"

Aluna mengusap air matanya, "enggak"

Marvel, Aldo, Derril dan Tiara melotot tak percaya. Aldo menatap istrinya dengan wajah memelasnya.

"Sabar, Do" ujar Tiara sambil memukul bahu Aldo.

"Nggak usah mukul-mukull nyett"

"Emosi mulu mas nya, awas ntar malem kebablasan main kasar"

"Bacot pake pelangi"

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang