Part : 25

139K 14.8K 1.3K
                                    

- Happy Reading -
..

// Meja makan : 19.15 //

"Mama" panggil Luna.

"Kenapa?" Tanya Rena.

"Papa ndak ikut makan sini? Papa malah benelan ya sama Luna?" Tanya Luna dengan nada takut.

Rena tersenyum menanggapi, "Papa masih sakit, kepalanya pusing kalo buat jalan kesini. Tadi Bibi udah bikinin bubur buat Papa" jelas Rena.

"Luna yang antel bubulna ya Mama"

Rena menganggukan kepalanya.

"Luna yang suapin Papa juga" Ucapnya semangat.

"Iya sayang"

S
K
I
P

"PAPAAAA" teriak Luna sambil memasuki kamar Papanya.

Marvel yang sedang  berusaha memejamkan matanya, langsung terlonjak kaget.

"Husst! Jangan teriak-teriak" tegur Rena yang mengikuti putri bulatnya untuk membawakan makanan untuk sang Papa.

"Papa, Luna bawain bubul buat Papa" ujarnya setelah menaiki kasur yang ditiduri Marvel.

Marvel membuka matanya perlahan, "Bohong, orang Mama yang bawain" balas Marvel.

Luna menunjukan senyum manisnya, "Iya Luna tau. Papa lagi sakit, jangan bawel yah" Ucap Luna berlagak seperti orang dewasa.

Marvel memutar bola matanya malas, lalu mencoba untuk duduk dibantu Rena.

"Luna yang suapin ya--"

"Nggak!! Mama aja yang suapin, kamu tuh julid sama Papa, nanti malah sama mangkuk-mangkuknya kamu sodorin" potong Marvel.

Aluna masih menunjukan senyum manisnya.
"Endak Papa, Luna tau Papa lagi sakit, ndak sehat buat jadi temen julidna Luna. Hali ini Luna mau baik dulu sama Papa. Sampe Papa sembuh" ucapnya tulus.

Marvel menyipitkan matanya, menatap Luna.
"Bener?"

Luna menagangguk semangat. "Benel, Papa"

"Yaudah, Mama kebawah dulu ya" Ujar Rena yang diangguki putrinya.

Luna mengambil semangkuk bubur dan ditetakkan didepannya. Ia dengan telaten mengambil sesendok bubur, lalu membawanya kedepan mulut sang Papa.

"Papa makan, uwuuuuu ada pesawat mau tuluun.... ngiuuuung aaaaaaa"

Marvel terkekeh lalu melahap sesendok bubur yang disuapkan putrinya.

"Gimana? Enak kan, Papa?" Tanya Luna.

Marvel mengangguk, "Enak".

"Iya dong enak, kan Luna yang suapin" sahutnya menyombongkan diri.

"Ya enak, karena Mama yang buat"

"Salah, yang buatin Bibi"

"Oke, Luna selalu benar"

"Sokey, Papa udah tahu. Jadi Luna ndak pellu kasih-kasih tahu lagi"

"Ya emang nggak perlu, Papa lagi sakit makannya bubur bukan tahu"

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang