Part : 21

131K 15.5K 1.2K
                                    

ENJOY💖
...

Sejak Rena pulang dari jalan-jalan tadi, bocah gembul yang tak lain dan tak bukan adalah Aluna, selalu menguntit kemanapun Rena pergi.

Entah itu ke kamar, ke kamar mandi ataupun hanya ke teras rumah.

"Udah dong sayang, buntutin Mamanya" Ucap Rena,  saat ia berdiri dari duduknya dan Luna langsung memegangi ujung kaos yang dikenakannya.

Luna menoleh cepat kearah Mamahnya dengan bibir dimajukan.
"Luna mau sama Mama telus!!" Balasnya tak ada bantahan.

Rena menampilkan senyum paksanya.
"Biasanya kan kamu juga lagi main sama Barbie-barbie kamu. Lagian Mama juga perginya masih disekitar rumah doang"

Luna menggeleng cepat, "Ndak mau" jawab Luna sambil mempererat pegangan tangannya pada ujung kaos Rena.

Marvel memutar bola matanya malas, melihat drama Ibu dan anak didepannya.

"Mama mau ke dapur, bantuin Bibi masak"

"Mau ngapain sih? Kamu jangan banyak aktivitas Ren, udah duduk aja" balas Marvel.

"Inget, kamu tuh lagi hamil. Nggak usah banyak gerak" tambah Marvel.

Aluna mengangguk semangat, menyetujui ucapan Papanya.

Marvel menarik ujung kuncir rambut Aluna, "Ngapain kamu ngangguk-ngangguk?" Tanya Marvel pada Luna.

Karena rambutnya ditarik, Luna menoleh kearah Papanya. "Ya-- yaa Luna setuju toh" balasnya lalu melengos.

"Setuju apa?" Tanya Marvel lagi.

"Setuju-- setuju yang Papa bicala"  Aluna menatap Papanya dengan raut muka yang aneh.

"Apa?" Pancing Marvel.

"Yang Mama  ndak boleh capean, kalena lagi hamil" jawab Luna.

"Papa nggak bilang gitu kok" bantah Marvel.

"Bilang, toh"

"Nggak!!"

"Ya intina sama, Papaaa. Masa Luna halus ikuti yang Papa bicala" decak Luna.

"Harus dong!" Marvel melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ndak mau!!" Luna balas melipat kedua tangannya didepan dada.

Rena yang melihat perdebatan suami dan anaknya itu, kembali duduk memperhatikan keduanya. Fokusnya lebih ke Aluna yang masih berdiri didepannya.

"Yaudah, kalo nggak mau. Kamu jangan anggukin ucapan Papa"

"Yaudah" Luna mendudukan pantatnya disamping Rena.

"Jangan ikutin ucapan Papa" tambah Marvel.

"Sokeeeyy" balas Luna tak takut.

"Mama" panggil Luna lembut.

"Iyaa?" Balas Rena sambil menatap putrinya gemas.

"Mama jangan capean ya, kasihan adiknya Luna di pelut Mama, Mama halus banyakin istilahat--"

"Lohh itu kata-katanya Papa tuhh!!" Potong Marvel cepat.

Luna menoleh menatap Papanya dengan dahi berkerut.
"Ndak ada!! Papa ndak ada bilang gitu toh" bantah Luna.

"Papa tadi bilang Mama supaya jangan banyak aktivitas, otomatis Mama harus banyak istirahat. Jadi intinya sama aja sama omongan Luna. Jadiiiiii Luna ikutin omongan Papa" jelas Marvel.

"Ndak boleh gitu Papaaa, kata Papa tadi kalo ada intinna itu belalti beda. Belalti omongan Papa sama Luna beda toh" sahut Luna.

"Sama!"

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang