Part : 62

103K 14K 4.6K
                                    

- Happy Reading -

"MBUULL, CEPETAN"

"Bentaaarr"

Aldo menghela nafas pelan lalu melirik jam di pergelangan tangannya.

"GEMBUULL"

"Nantiiii Aldooooo"

Aldo berdiri dari duduknya lalu memutuskan untuk menyusul Luna di kamar.
Saat memasuki kamar, yang ia lihat istrinya sudah siap hanya saja masih menatap kaca sambil senyum-senyum lalu menggeleng.

"Mbull"

"Hm?" Balasnya tanpa menatap Aldo.

"Ayok berangkat, lagi ngapain sih?" Tanyanya.

"Luna lagi praktek"

"Praktek senyum?"

Aluna mengangguk semangat, "huum"

"Timbang senyum doang harus praktek?"

"Luna lagi praktek senyum yang nggak keliatan gembul pipinya"

"Mana bisa" sahut Aldo spontan.

"KENAPA GITU? MAKSUDNYA LUNA EMANG GEMBUL??" pekiknya membuat Aldo tersadar.

"Ah enggak gitu, maksudnya kamu kan dipanggilnya gembul, jadi udah cakep kaya gitu"

Aluna memanyunkan bibirnya lalu mendekati Aldo yang duduk di pinggir kasur.

"Kenapa manyun, hm?"

"Luna nggak mau gembull" rengeknya.

"Terus maunya apa? Gembel?"

Plak

Luna menabok lengan Aldo lumayan keras, "Ihhhh, nyebelin" omelnya.

"Udah, ayok berangkat"

"Luna udah cantik belum?"

"Always"

"Serius?"

"Huum"

"Demi apa?"

"Demi kamu"

Aluna melingkarkan kedua tangannya di leher Aldo, "Aldo juga"

"Apa? Cantik?"

"Ganteng"

"Dari dulu"

Aluna memutar bola matanya malas lalu mengecup singkat pipi kiri Aldo. "Aldo punya Luna, nggak boleh buat yang lain"

"Iya sayang"

Aluna memajukan bibirnya, "cium" pintanya.

"Nanti bibir aku kena lipstik kamu, Mbull" ujar Aldo.

"Nggak mau cium Luna?"

"Kita udah mau telat loh, kan nggak enak sama Tiara kalo kita datengnya telat"

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang