Part : 52

104K 14.5K 3.3K
                                    

Happy Reading

"Kenapa Ma?" Tanya Luna bingung.

"Papa kamu mesumin Aldo" balas Rena kesal.

"Enggak Ren, sumpah, demi allah. Tadi aku kesandung karpet terus jatoh nindih Aldo"

Aluna membulatkan kedua matanya, "kasihan Aldo, Papa kan berat" ujarnya.

"Iya Mbul, badan aku remuk gara-gara ditindih Papa kamu" sahut Aldo.

"Orang Om nggak sengaja"

"Aku ngambek" ujar Rena melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ya ampun sayang, suer aku nggak sengaja. Aku nggak ada maksud buat nindih Aldo"

"Ren, aku cuma seneng nindih kamu kok"

"MASSSS!!!" teriak Rena kesal.

"Astaghfirullah, pembicaraan orang dewasa"

"Papa sering nindih Mama? Kasihan Pa, Papa tuh berat"

"Nah, bener tuh Om. Jangan nindih-nindih Om, biar Tante Rena nggak remuk badannya mending Om aja yang dibawah"

"Kurang enak Do, kalo dibawah" sahut Marvel membuat wajah Rena semakin memerah.

"Dibawah apa?"

"Jangan dengerin omongan Papa kamu" balas Rena lalu berjalan menuju kamar.

"REN" panggil Marvel sambil menyusul istrinya.

"Aku ngambek"

"Yaelah, awet bener ngambeknya"

Aldo tertawa melihat interaksi Marvel dan Rena.

"Aldo dimarahin sama Papa?" Tanya Luna.

"Enggak" balasnya.

"Digampar?"

"Enggak"

"Di tonjok?"

"Enggak Lun, tenang aja"

Aluna mengangguk.

"Aku pulang dulu yah"

"Iya"

"Kok nggak nahan?"

"Aldo kepengin ditahan?" Tanya Luna polos.

"Enggak kok"

"Kalo pengin ntar Luna tahan"

"Enggak Lun, udah lah aku pulang yah"

"Iya, hati-hati"

• 21.30 •

Aluna yang biasanya jam segini sudah tidur, malam ini ia masih gulang-guling dikamarnya. Kejadian di mobil bersama Aldo tadi, terus menerus ada di kepalanya.

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang