PRE-ORDER

43.8K 3K 276
                                    

"Nggak mau mampir dulu?" Tanya Jenni membuat Aldo memutar bola matanya malas.

"Udah malem"

"Siapa tau lo mau nemenin gue malem ini"

Aldo terkekeh lalu meludah ke samping, "najis" ucapnya.

"Aldo" panggil Jenni.

"Gue mau pulang, sana lo masuk. Udah malem, nggak usah mangkal" ujar Aldo sambil mengenakan helm.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tanya Jenni to the point.

"Nggak"

"Gimana caranya biar lo mau jadi pacar gue?"

"Nggak ada caranya, gue udah punya pacar"

"Bohong!"

"Gue nggak maksa lo buat percaya"

"Please Do, gue mohon ya"

"Mohon apaan?"

"Jadi pacar gue"

"Sampe si Jaemin ke rumah gue buat main catur bareng pun, nggak akan gue mau jadi pacar lo"






"Apa kabar, Om?"

"Baik, lebih baik malahan semenjak kamu nggak kesini" balas Marvel membuat Aldo tertawa.

"Tapi anak Om yang nggak baik-baik aja kalo Aldo nggak kesini"

Marvel mencebikkan bibirnya, "iya, udah diguna-guna dia sama kamu"

"Eh, Aldo nggak main guna-guna Om"

"Dapet berapa juta?" Tanya Marvel membuat Aldo bingung.

"Dapet apa Om?"

"Penghasilan"

"Maksudnya gimana?"

"Kamu sibuk mangkal kan dari kemaren-kemaren?"

"Astaghfirullah Om Vel, Aldo pusing ngerjain tugas Kuliah malah dituduh mangkal"

"Alesan aja"

"Beneran Om, lagian kalo Aldo mangkal pasti ngajak Om Vel lah"

"Enak aja" Marvel menoyor kepala Aldo.






"Yang sakit hati tuh Luna, yang over thinking, yang insecure, yang minder juga Luna. Kenapa Aldo yang marah?"

"Gue nggak mar--"

"AKU-KAMU!" potong Luna.

"Iya, aku nggak marah. Aku cuma nggak enak aja sama Mama Papa kamu, aku bilang sibuk sama tugas terus kamu bilangnya aku nganterin cewek tiap hari. Aku nggak mau mereka mikir negatif Lun, aku nggak mau ngecewain Mama sama Papa kamu"

"Aldo nggak ada perasaan nggak enak sama Luna?"

Aldo menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "ya--ya--"

"Yang cemburu itu Luna, kenapa Aldo nggak enaknya sama Mama Papa?"




"Udah nih Pa?" Tanya Aldo membuat Marvel melotot.

"Pa?"

"Papa kan? Masa Om Marvel terus sih, kan udah jadi mertua" balas Aldo sambil menaik-turunkan alisnya.

"Berhubung Om baik, Om tau kamu udah nyaman sama panggilan 'Om' jadi nggak papa kalo kamu mau tetep manggil Om aja"

"Nggak, Aldo bakal biasain panggil Papa"

"Nggak usah repot-repot Do, panggil Om aja nggak papa. Ikhlas dah, suer"

"Kenapa sih, Mas?" Tanya Rena.

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang