Part : 08

174K 19K 3.1K
                                    

-Typo bertebaran-


ENJOY!

'Edisi Lebaran'

Rumah Marvel pagi ini sudah diramaikan oleh kedua orang tuanya dan orang tua Rena.
Lebaran tahun ini, bukan Marvel yang ke rumah Mamahnya melainkan sang Mamah dan mertua yang ngotot minta lebaran di rumahnya.

Marvel sih 'iyaiya' aja..
Malah untung jadi nggak berpergian.

Setelah selesai menjalankan solat ied bersama di lapangan tadi, sekarang saatnya maaf-maafan.

Itu yang membuat Aluna mengernyit bingung dan menggaruk pipi gembulnya.

Why?

Si gembul bingung melihat Mamahnya menangis ketika salaman dengan Neneknya.

"Mamah kenapa nangis toh? Nenek Desi nakal yahh?" Tanyanya konyol.

"Udah ndak puasa malah nangis, mamah cengeng ihh" bibir mungil itu mencebik kesal.

Marvel membekap mulut anaknya yang ngoceh sedari tadi.

Rena dan Bunda Desi menghapus air matanya lalu menatap Aluna.

"Sayang, Mamah nangis karena punya banyak salah sama Nenek. Jadii Mamah apayah bahasanya merenungi iyah, mamah merenungi kesalahan Mamah. Jadi mamah sedih, karena kesalahan Mamah itu banyak banget sama Nenek" Jelas Rena mencoba memberi pengertian.

Luna mengangguk dengan bibir masih dibekap tangan Marvel.

Rena melepaskan tangan Marvel di mulut anaknya.

"Papah ndak nangis sama Nenek Kilana?" Tanyanya menatap sang Papah.

"Bilangin tuh, Papah kamu tuh suka nggak sadar kalo punya banyak salah sama Nenek" Sahut Kirana.

"Maahh, kan tadi Marvel udah minta maaf. Minal aidzin wal faidzin" balas Marvel.

"Tapi Papah ndak nangis toh??"

"Karena Papah kamu nggak merenungi kesalahannya" Ujar Kirana lagi, sedikit sewot.

"Nenek kamu julid" bisik Marvel pada Aluna.

"Jangan ngajarin yang nggak-nggak kamu, Mas" Rena mencubit pinggang Marvel.

"Mamah" Panggil Aluna.

"Kenapa sayang?" Rena berjongkok mensejajarkan tingginya dengan si gembul.

"Minal aidzin wal faidzin, Mamah. Maafin Luna yang banyaak banget salah sama Mamah. Luna bawel, lewel, Luna juga seling ngelepotin Mamah"

"Iya sayang, Mamah juga minta sama Luna. Mamah sering marah-marah sama Luna, banyak ngomel-ngomel juga"

Aluna mengangguk.

"Luna udah melenungi kesalahan Luna, tapi kok Luna ndak bisa nangis yah Mamah?"

PERTANYAAN KONYOL APALAGI INI?

"Nggak tulus kamu minta maafnya" Marvel mendorong jidat anaknya.

"Tuluss toh Papah. Papah tuh yah, belum minta maaf malah nakal telus sama Luna" Cerocosnya.

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang