Part : 27

124K 15.9K 4.3K
                                    

- Happy Reading -

"Tangannya-- tangannya Luna ndak bisa digelakin, Nenek" rengek Luna dan kembali menangis.

Desi dan Kirana sudah kewalahan menangani Aluna yang terus saja menangis setelah sadar tadi.
Ia menangis karena tangan kanannya cidera dan tidak bisa digerakan.

"Ssstttt, Lunaa sayang. Jangan nangis terus, tangan Luna masih sakit, besok pasti sembuh kok" Ujar Kirana.

Aluna masih saja sesenggukan.
"Mama gimana, Nenek?" Tanya Luna.

"Mama ditungguin Papa" balas Desi.

"Luna mau liat Mama" rengeknya.

"Nanti yaah, Luna kan masih sakit"

Bahkan Desi dan Kirana pun belum tau keadaan Rena sampai sekarang.
Setelah dihubungi oleh Marvel, mereka langsung menuju Rumah sakit.
Desi dan Kirana menunggu di depan ruangan Aluna, sedangkan para Kakek menemani Marvel di depan ruangan Rena.

"Luna mau liaat Mamaa" rengeknya kekeuh.

...

Sesampainya mereka didepan ruang rawat Rena, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Marvel yang berjongkok di samping pintu serta para Kakek yang sama-sama menunduk.

"Papaaa" panggil Luna.

Marvel mendongakkan kepalanya, ia menatap datar ke arah putrinya yang duduk di kursi roda.

"Mama masih sakit? Mama masih tidul yaah??" Tanya Luna setelah berada di hadapan Marvel.

"Adik kamu udah nggak ada" Ucap Marvel datar, ia berdiri dari posisi jongkoknya lalu beralih duduk di samping Ayahnya.

"Rena keguguran?" Tanya Desi panik.

"Iya Bun" balas Marvel pelan.

"Inaillahi'wainnaillahi rojiun"

"Kegugulan itu apa, Nenek?" Tanya Luna sambil mendongakkan kepalanya.

"Adiknya Luna udah nggak ada" balas Kirana dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Adik yang dipelut Mama?"

Kirana menganggukkan kepalanya. "Iya, adiknya udah tenang. Udah dirawat sama Allah"

"Adik ndak jadi temuin Luna? Adik ndak jadi mau main sama Luna?" Tanya Luna yang sudah mulai menangis.

"Iya, sayang. Allah lebih sayang sama adik"

"Kenapa Allah ambil adiknya Lunaa? Aldo udah pelgiii, sekalang adiknya Luna juga pelgiii" lirihnya sambil menangiiis.

"Itu semua karena kamu lebih mentingin Aldo daripada dengerin omongan Mama kamu!" Bentak Marvel membuat Luna terlonjak.

"VELL!" Tegur Kirana.

"Emang bener kan Mah? Nggak selamanya kalo Luna itu mau dia diposisi yang bener terus. Kejadian ini bener-bener salah dia, sekali-kali emang perlu cucu kesayangan Mama itu dimarahin" sahut Marvel membuat tangis Luna semakin pecah.

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang