Part : 16

144K 16.7K 2.2K
                                    

- Happy Reading ontyy - 💛💛
..
..

Ternyata ada untungnya juga Marvel membelikan sepasang boneka barbie untuk putri gembulnya.
Bukan hanya Aluna yang merasa diuntungkan, tetapi ia juga sangat sangat diuntungkan.

Lihatlah sekarang, putrinya sudah duduk manis di atas tikar, sesekali tersenyum dan tertawa serta berbicara sendiri.
Novel-novel yang dijadikan benteng, serta bedak-bedaknya yang sudah dijejerkan.
Tingkahnya kini lebih cocok seperti dalang yang tengah memperagakan wayangnya.
Sedangkan ia dan Rena hanya sebagai penonton yang sesekali melirik kegiatan putrinya.

Memanfaatkan kesempatan emas, Marvel membaringkan kepalanya dipaha Rena. Kapan lagi ia bisa seperti ini sambil menonton televisi.
Biasaya mereka hanya akan berduaan ketika Aluna sudah tertidur. Itupun jika diantara Marvel dan Rena belum ada yang tidur duluan.

"Ren" panggil Marvel sambil menatap istrinya.

"Apa?" Rena menunduk melihat wajah tampan suaminya.

"Kamu nggak mau bikin adik buat Luna?"

Rena mengalihkan pandangannya kearah Luna, lalu kembali menatap Marvel. Tangannya bergerah mengusap-usap pipi suaminya.
"Kayaknya enggak deh" balasnya.

"Kenapa?" Tanya Marvel sedikit kecewa.

"Aku nggak pengin punya anak lagi, penginnya Luna jadi anak tunggal aja" jelas Rena.

Marvel menghembuskan nafasnya pelan.

"Maaf, kamu kecewa yah?" Tanya Rena.

Marvel tersenyum, "nggak papa kok. Kalo itu mau kamu, aku setuju aja"

"Beneran nggak papa kann?"

"Ngga papa sayang, ngga masalah ngga punya anak lagi. Yang penting olahraga malamnya rutin" Ucap Marvel seenak jidat membuat Rena menyentil bibirnya.

"Ish KDRT kamu" decak Marvel.

"Mama huuuuaaaa!!" Teriakan Aluna membuat Rena dan Marvel langsung terlonjak dan menghampiri putrinya.

"Kenapa sayang?"

"Aldo jatuuuhh" rengeknya sambil mengangkat boneka barbie cowok yang sudah berlumur bedak yang basah.

"Kenapa bisa gituu?" Tanya Rena bingung.

"Tadi celitanya Aldo lagi ajak Luna dasa toh, telus Luna pegang Balbie cewekna, tapi Aldonya jatuh Mamaaa"

"Terus kenapa jadi ada adonan bedak gitu?" Kali ini Marvel yang bertanya.

"Ini toh buat mandi, Papaa, lulul. Kaya Mamah kalo mandi. Ini tempat mandinya Lunaa, bial kulitnya Luna mulus, cantik sepelti Mamah" jelasnya masih dengan pipi gembul yang dipenuhi air mata.

"Yaudah orang kamu yang salah, ya ngga usah nangis" ujar Marvel.

"Beliin lagi ya Papa" pintanya dengan mata berair yang dikedip-kedipkan.

"Ih? Apaan?? Kan papah udah beliin" balas Marvel.

"Tapi Aldonya udah jelek Papah"

"Yaudah biarin. Kalo kamu sayang sama Aldo ya kamu terima dia apa adanya, meskipun sekarang Aldo jadi jelek"

Luna memiringkan kepalanya tanda bocah itu sedang bingung.
"Papa bilang apa?" Tanyanya bingung.

"Nggak ada pengulangan"

"Luna ndak mau ulangan, Luna mauna Balbie cowok yang balu buat gantiin Aldo" pinta Aluna tanpa bantahan.

Rena mengusap air mata dipipi gembul putrinya.
"Mama bilang apa kemarin? Luna nggak boleh boros" ucap Rena.

AFTER MBROJOL | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang