"kak mark!"
haechan tersenyum cerah melihat sosok mark yang berjalan melewati rumahnya. mark menoleh lalu tersenyum, "oh? hai chan? what are you doing?" tanyanya.
"er...buang sampah..disuruh mama bersih bersih," haechan menunjukkan plastik besar hitam berisi sampah dari kamarnya dengan bibir yang mengerucut.
mark tertawa kecil, "fighting baby!"
"hah? baby?" haechan terdiam mendengar panggilan dari mark.
mark mengangguk, lalu tersenyum lebar. "kamu kaya bayi soalnya, lucu."
haechan diam diam sudah berantakan di dalamnya. mungkin kalau jeno dia merasa biasa saja. tapi ini mark, orang yang disukainya.
mark sedari tadi melihat reaksi haechan yang mematung tertawa lagi. melihat haechan tampaknya bingung harus menjawab apa, jujur membuatnya tertawa.
"kakak pergi dulu, kamu semangat." ucapnya melalui haechan.
"a-ah iya."
"lee jeno gua bilang balikin pensil gua!" teriak jaemin pada jeno di kejauhan.
"gak."
"TRUS CARA GUA GAMBAR GIMANA?!" teriakan jaemin keras karna emosi pada sahabatnya. jeno menyengir, "bodo, wle."
"sejak kapan gua harus peduli sama lu?"
jaemin mendengus. "SEKARANG LEE JENO SEBELUM GUA BAKAL BAKAR NOVEL LO!"
jeno melotot lalu berlari ke jaemin lalu memberi pensil 2Bnya. ia mengerucutkan bibirnya. "ih iya iya nih.."
"kejam banget ancamannya bakar novel.." ucap jeno lesu. jaemin tersenyum miring, "kelemahan lu adalah kekuatan gua."
"jae?" taeyong memasuki kamar jaehyun. tidak ada seseorang pun di dalamnya. kamarnya berantakan.
taeyong menghela nafas. menggaruk keningnya dengan perasaan malas. "nih orang niat jadi manusia normal gak sih," gumamnya.
bahkan tampaknya kamar jaehyun lebih buruk dari hutan amazon.
taeyong menarik nafas, lalu berinsiatif membereskan kamarnya. mulai dari kasur, samlah sampah yang berserakan, buku buku yang ada dimana mana, sampai membereskan bajunya.
sekitar 20 menit, taeyong selesai mengurusi kamar jaehyun.
"loh kak taeyong? kok ada disini?"
jaehyun keluar dari kamar mandi tanpa memakai atasan dengan handuk yang menggantung di lehernya untuk mengeringkan rambutnya.
taeyong otomatis menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Jaehyun! ih, kok lu gak pake baju?!"
jaehyun menatap ke bawah, ia belum berpakaian. lalu mengendikkan kedua bahunya.
"gua kan baru mandi, ini mau ambil baju." jaehyun menoleh ke seisi kamarnya, "siapa yang beresin kamar gua kak?"
"gua, berantakan banget."
"ih udah deh gua keluar!" taeyong berjalan ke arah pintu kamar jaehyun. tapi ditahan oleh sang pemilik kamar.
jaehyun menarik tangannya sehingga tubuh mereka bertabrakan dan wajah mereka nyaris bersentuhan.
"mau kemana hm?"
hitungan 2 detik, pipi taeyong memanas dan muncul warna merah di kedua pipinya.
taeyong masih belum menjawab, ia masih menatap lelaki yang lebih tinggi di hadapannya itu.
jaehyun menghela nafas. lalu mencium bibir taeyong, membuat taeyong sendiri mematung.
"masih gak jawab hm? mau sampai kapan liatinnya?" tanya jaehyun tersenyum melihat reaksi taeyong
"a-apaan sih!" taeyong mendorong dada jaehyun untuk menyingkirkannya. lelaki itu berlari meninggalkan kamar jaehyun dan pergi ke dapur.
ia mencoba bernafas sebaik mungkin. sedari tadi taeyong memegang dadanya.
"yong nafas yong..."
Cicatrices| NCT
started on 18 Jan 2021.
by, mark_lysn
KAMU SEDANG MEMBACA
Cicatrices | NCT
FanfictionBXB CONTENT! [completed, 17+] How do you feel? ketika mengetahui ternyata kita menyukai sesama jenis.