Aku akan berjalan sesuai dengan langkah kakiku dan aku akan hidup hanya untuk diriku
Keira.
Keadaan kini semakin rumit, entah kapan semua ini berakhir Keira tidak tahu. Orang tuanya kembali ke Jakarta dengan cepat bukan karena ia tidak suka kehadiran mereka tetapi kedatangan mereka akan memberi penderitaan baginya.
Semuanya berkumpul di ruang tamu, dikediaman keluarga Basari. Diat dan Keira hanya diam menunggu kedua orang tuanya untuk berbicara.
Ting tong
Suara bel pintu terdengar nyaring, sepertinya seseorang akan tiba, dengan segera asisten rumah tangga membukakan pintu tersebut.
"Kei, mereka ngundang siapa si?" bisik Diat pada Keira. Keira hanya menggelengkan kepalanya.
"Permisi."
"Eh nak Samuel udah dateng, silahkan duduk sini," ujar mama Keira.
"Samuel?" kata Keira dengan pelan.
Di belakang Samuel disusul wanita paruh baya yang sepertinya mungkin ia kenali.
"Halo Bu Dina," sapa mama Keira.
"Eh Bu Nita hai," balas Dina lalu bercipika-cepiki.
Keira mengamati Bu Dina dengan saksama.
"Tante Dina? Nyokapnya Calvin kan?" batin Keira.
"Diat, Keira ayo salaman sama Tante Dina," ujar Raihan---papanya.
Dina merasa tidak asing dengan wajah Keira, ia mencoba mengingat-ingat siapa itu Keira.
"Tante," ucap Keira lalu mencium tangan Dina.
Akhirnya Dina mengingat wajah ini, dia mengingat Calvin pernah membawa Keira ke rumahnya waktu itu.
"Kamu ... kamu temennya Calvin 'kan? Yang waktu itu main ke rumah?" tanyanya dengan senang karena bertemu dengan teman anaknya.
"I-iya tante," balas Keira sedangkan orang-orang yang berada di sana masi heran, ternyata Keira memiliki hubungan dengan Dina.
Saat itu Calvin dan Keira tidak memiliki hubungan apa pun dan Dina tidak mengetahui jika Keira sekarang adalah kekasih anaknya.
"Sayang banget, Keira harus dijodohin sama Samuel padahal aku pikir Keira sama Calvin cocok waktu itu," batin Dina.
"Ah iya silahkan duduk," ajak Nita---mama Keira.
Mereka pun duduk dengan tenang.
Sedangkan Keira dan Diat sudah mengetahui apa maksud semua ini dan tentu saja ini membuat Keira tidak nyaman.
Diat menggenggam tangan Keira, ia tahu bahwa adiknya sedang merasa gelisah dan sedih saat ini.
Keira pun tersenyum pada Diat.
"Em ... langsung saja pada intinya agar tidak berbelit-belit ya," ucap Raihan lalu tertawa kecil agar suasana tidak canggung.
"Kita berdua sudah sepakat, saya dan orang tua Samuel. Kita memutuskan untuk menjalinkan hubungan Samuel dengan Keira kita berharap kalian bisa menjalin hubungan dengan baik sampai kami akan mentukan tanggal kalian nanti," jelas Raihan yang membuat Keira melongo tidak percaya.
Dina yang melihat wajah Keira pun merasa aneh, seperti ada yang tidak beres di sini.
"Nak Samuel kamu pasti mau kan sama Keira?" tanyanya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You (Complete)
Teen Fiction|HAI, FOR THE FIRST STORY| Konon ada benci dan cinta, pertemuan dan perpisahan. Begitulah seperti Keira. Seorang gadis yang terjebak dalam masa lalu. Tindakan terfatalnya adalah dia memilih lari dan bertemu orang baru lagi. Hidupnya semakin rumit...