36. Permainan dimulai!

12 4 0
                                    

Hari ini, esok, dan lusa aku masih tetap bersamamu, walaupun tidak di sampingmu
Percayalah itu!

Diat berjalan menghampiri sang kekasih, yaitu Rasya. Rasanya sedikit canggung. Rasya yang terlihat cantik dan anggun di setiap keadaan bagaimana mungkin ia campur tangan dengan kejadian kejam itu.

Tetapi, faktanya orang baik pun bisa menjadi jahat.

"Rasya," panggil Diat.

"Diat?" Raysa pun menoleh ke sang empunya.

Diat pun duduk di samping Rasya. Jika dilihat-lihat mereka sangatlah serasi, tetapi entahlah.

"Kenapa?" tanya Rasya yang melihat perubahan mimik wajah Diat.

Diat masih terdiam dan menghadap ke bawah.

"Ada masalah?" tanya Rasya yang mulai khawatir karena wajah Diat terlihat sedih.

"Aku ... mikirin Keira," lirihnya, lalu menatap sang kekasih.

"Keira? ada apa sama Keira?" tanya Rasya sambil mengerutkan keningnya.

"Akhir-akhir ini masalah dateng bertubi-tubi ke dia aku sebagai kakak udah gagal buat jagain dia," terangnya dan terus menatap Rasya dengan tatapan sendu.

"Ada yang mempersulit hidupnya, mulai dari tabrak lari itu sampai sekarang masalah dateng terus menerus," lanjutnya.

Rasya menjadi terbeku, tidak tahu ia kenapa tetapi ia seperti gelisah mendengar perkataan Diat barusan.

"Dan kamu tahu Sya? Felling aku dia itu sebenarnya mau nabrak Keira dan bukan aku," ujar Diat.

Rasya semakin membeku  dan menelan ludahnya sendiri.

"I-iya kah?" tanyanya dengan terbata-bata.

"Iya." Diat mengubah posisinya yang tadinya duduk menjadi berdiri.

"Pokoknya siapa pun itu aku nggak akan maaffin dia karena dia udah berusaha buat celakain keluarga aku," tegas Diat.

Rasya masih terdiam dan terlihat seperti sedang ketakutan.

"Yaudah lah, ayo kita masuk kelas," ajak Diat dan mengakhiri percakapan itu karena ia rasa jam kuliahnya akan segera dimulai.

"I-iya," balas Rasya lalu mengikuti Diat.

Diat melirik ke arah Rasya yang sejak tadi terlihat gelisah. Ada dua kemungkinan di sini antara dia takut karena akan terbongkar rahasianya atau takut karena khawathir kepada Diat dan Keira.

*****

"Keira ayo ke kantin bareng," ajak Calvin secara tiba-tiba. Sejak tadi ia sudah menunggu Keira di depan kelasnya.

"Calvin? sejak kapan di sini?" tanya Keira.

"Nggak lama, ayok!" ajak Calvin.

Mereka berdua pun pergi ke kantin untuk pertama kalinya setelah beberapa hari bertengkar.

Mereka memesan makanan mereka masing-masing.

When I Meet You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang