Hai semua terima kasih sudah membaca cerita ini, walaupun nggak sebagus cerita yang pernah kalian baca, but aku harap kalian menikmati tulisanku ini. Enjoyed guys
"Oh my good." Riuh seluruh murid karena senang.
Sungguh sangat cepat, rasanya baru kemarin mereka memasuki gerbang untuk menginjak sekolah baru dan kini mereka harus keluar gerbang untuk meninggalkan sekolahan ini, Eits kecuali yang tidak naik kelas. Soo harus ngulang kelas dong.
"Anak-anak dengar," pinta bapak kepala sekolah dengan mic yang berdiri di depannya. Semua murid yang berkumpul di lapangan pun mulai diam untuk mendengarkan kepala sekolah.
"Hari ini hari Senin selain upacara bendera kita semua ingin mengucapkan kepada seluruh siswa kelas 12, selamat kalian sudah lulus dari sekolah ini, bapak berharap kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan di luar sana kemudian untuk yang tidak lulus jangan berkecil hati tetapi berbesar hati lah, karena kalian tidak akan meninggalkan sekolah tercinta kalian ini."
"Haha haha." Beberapa ada yang tertawa karena itu namun ada yang sedang menahan tangis karena sedih.
"Keira," panggil Calvin dari belakang.
"Calvin? Nga-ngapain kamu di sini?" tanya Keira dengan panik, karena Calvin tidak berada di barisannya. Bisa-bisa dia akan kena hukum.
"Nggak usah khawatir, tuh." Calvin menunjuk ke arah barisannya tadi, ternyata dia bertukar tempat dengan teman sekelas Keira.
"Ish, diem, liat tuh." Keira kembali fokus ke depan sedangkan Calvin tersenyam-senyum berada di dekat Keira.
UPS bucin.
"Bapak jarang mengajar kalian, tapi bapak rasa guru-guru di sini sudah cukup untuk mendidik kalian, jadi anak-anakku semua berterima kasihlah kepada bapak ibu guru yang mengajar kalian. Hormati mereka, dan jangan sesekali bersikap buruk di sekolahan ini." Jelas pak kepala sekolah.
"Baik pak."
Belum sampai di sana, hari ini menjadi begitu panjang dan membosankan, bagaimana mungkin upacara selama ini? Banyak murid perempuan yang pingsan karena lelah dan ada juga yang berdrama pura-pura sakit agar bisa berteduh di UKS.
"Kei, nggak apa-apa?" bisik Calvin, ia khawatir karena Keira terus menunduk sedari tadi.
"Keira," panggilnya lagi sambil memegang pundak Keira, karena tak di jawab olehnya.
"Diem astaga, kenapa sih?" sentak Keira membuat Calvin terkejut.
"Aku kira kamu mau pingsan," balas Calvin sambil terkekeh.
"Panas ni! Itu pada ngapain sih di depan lama banget, ceramah apa gimana?!" gerutu Keira karena upacara yang tidak selesai-selesai ditambah terik matahari yang semakin terasa.
*****
"Ah! Capek," ujar Eka sambil duduk di bangkunya.
"Nggak apa-apa, upacara terakhir," sahut Angel setelah meneguk minumannya.
"Kenapa ladies?" tanya Rama yang baru saja tiba.
"Ih, apaan sih?" Seketika jiwa julid Eka meningkat.
"Kalian cocok deh, setiap ketemu berantem, apa-apa berantem. Fiks jodoh!" kata Keira dan disambut gelak tawa oleh lainnya kecuali Eka dan Rama.
"Sorry, nggak dulu!" ketus Eka.
"Si Raja lebih oke." Lanjutnya.
"Skip!" imbuh Rama.

KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You (Complete)
Teen Fiction|HAI, FOR THE FIRST STORY| Konon ada benci dan cinta, pertemuan dan perpisahan. Begitulah seperti Keira. Seorang gadis yang terjebak dalam masa lalu. Tindakan terfatalnya adalah dia memilih lari dan bertemu orang baru lagi. Hidupnya semakin rumit...