Kemarin bukanlah apa-apa. Awal tidak selalu manis terkadang kepahitan hidup selalu berada di depan.
Seluruh siswa-siswi Hight school sedang melaksanakan ujian kenaikan kelas. Sejak Minggu lalu mereka semua sibuk mempersiapkan diri untuk ujian ini, kecuali bagi siswa yang malas sekali untuk belajar, semua dibuat mudah hanya mencotek dan membuat kertas kecil yang mereka sembunyikan.
Keira yang selalu rajin dengan pelajarannya sampai Calvin yang selalu malas untuk belajar, terlihat sangat serius menatap lembar kertas jawabannya. Walaupun mereka berbeda kelas kehadiran satu sama lain dapat mereka rasakan.
"Aduh, gila gue nggak bisa gerak sama sekali tadi," gerutu Eka lalu duduk di kursinya.
"Baru aja mau nengok udah dipelototin," imbuh Angel.
"Makanya belajar jangan nyontek aja kerjaannya." Rama tiba-tiba menyahut percakapan mereka.
"Kayak lo nggak aja," cetus Eka.
"Rendy sama Keira pelit, cuih naik kelas aja sono lo berdua," ujar Rama.
"Amin, makasih ya Rama," balas Keira disertai senyumnya.
"Lo nggak mau naik kelas ya?" tanya Rendy. Rama pun terdiam setelah menyadari ucapannya barusan.
"Maksud gue, biar kita naik kelas bareng-bareng, gitu," balas Rama.
"Nggak! Siapa yang mau satu kelas sama Lo? Huh?" ujar Eka.
"Gue juga nggak mau satu kelas sama Lo lagi, udah cukup tersiksa, tertekan, tekanan mental dan batin gue kenal lo," balas Rama.
Eka pun hanya memelototi Rama karena kesal dengan perkataannya.
"Keira," panggil Calvin dari luar pintu.
"Noh, dipanggil tu," ucap Angel.
Keira pun menghampiri Calvin yang berdiri di depan pintu. "Udah selesai?" tanya Keira.
"Udah," jawab Calvin.
Sudah sejak satu Minggu mereka menjalani hubungan lagi, mereka kembali berbaikan karena sadar mereka tidak bisa melupakan satu sama lain, tidak lupa ini juga karena Samuel.
"Hai, kak Keira."
"Oh, hai Ranti, ada apa?" tanya Keira setelah Ranti menyapanya dengan tiba-tiba.
Ranti menatap Calvin sejenak. "Kebetulan lewat kelas kakak, oh iya ini buat kakak," kata Ranti lalu menyodorkan sandwich coklat kepada Keira.
"Buat aku?" tanya Keira. Ranti pun mengangguk.
"Aku sendiri yang buat, dimakan ya kak semoga suka," ujar Ranti disela senyuman nya.
"Makasih ya Ranti," kata Keira.
"Sama-sama." Ranti pun pergi dari tempat.
"Sini duduk." Keira mengajak Calvin duduk di kursi yang berada di depan kelasnya.
"Kamu akrab banget ya sama dia?" tanya Calvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You (Complete)
Teen Fiction|HAI, FOR THE FIRST STORY| Konon ada benci dan cinta, pertemuan dan perpisahan. Begitulah seperti Keira. Seorang gadis yang terjebak dalam masa lalu. Tindakan terfatalnya adalah dia memilih lari dan bertemu orang baru lagi. Hidupnya semakin rumit...