10. Hati Eka

166 43 1
                                    

Ga seharusnya gue percaya gitu aja sama orang, Makasih sudah datang dan mengisi keheningan hati walau hanya sebentar, dan pergi meningalkan perih.

-eka nadia-

Memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi, waktu terus lah berlalu hingga tidak sadar jika Keira sudah tiga minggu menetap di Sekolah baru--High school. Seperti biasa Keira berangkat dengan diantarkan kakak tersayangnya yaitu Diat.

"Masuk dulu ya bang, dada," pamit Keira.

"Yang rajin," balas Diat dan Diangguki Keira.

EKA POV

Tumben sekali jika Eka datang pagi dan diam di dalam kelas, biasanya dia paling heboh dan cerewet.

"Ekaa," sapa Keira.

"Hai Kei," balas Gue.

"Tumben pagi dah datang?" tanya Angel.

"Nggak papa." Singkat gue dengan raut wajah yang murung.

"Lu ada masalah ya? Cerita aja?" tanya Angel.

"Emm ... gue sebelumnya belum cerita sama kalian tentang gue sama si Raja," lirih Gue.

"Haaah?! lu ada sesuatu sama Raja, dan lo nggak cerita ke kita?!" tanya Angel dengan syok.

"Lu bisa diem nggak si, pusing gue," kata Gue.

"Okeoke trus kenapa lu jadi sedih gini? " tanya Angel.

"Dan sejak kapan lu punya hubungan sama dia?" imbuh Keira.

"Gue deket sama dia itu sejak dua minggu yang lalu, dia deketin gue lewat chat kata-kata nya manis, dia perhatian dan bikin gue nyaman..." Gue mulai buka mulut sama mereka.

"Parah si ini," sahut Angel sambil menggelengkan kepala.

"Diem dulu banke, gue belum selesai." Asli gue kesel banget sama si Angel.

"lanjut," kata Keira.

"Nah dia chat gue tiap hari, nanyain keadaan gue pokoknya sweet banget lah pertamanya si gue agak ragu sama sikap dia ke gue, tapi lama-lama gue mulai nyaman, nyaman dan nyaman. Dia bilang kalau dia suka sama gue dan siap buat jadi pacar gue. Kita curhat dan malem tadi dia curhat tentang mantannya. Dia bilang kalo mantannya itu chat dia dan kayak mau ngajak balikan, la gue sih ya, pura-pura seneng aja pura-pura biasa aja. Toh gue mau marah pun nggak ada hak di sini,sampai akhirnya dia bilang gini, 'Apa gue buka hati gue lagi buat dia' dia bilang gitu. Dan saat itu gue mulai sadar kalau dia itu nggak serius sama gue. Gue nyesel percama sama omongan dia," kata gue panjang lebar.

"Parah banget si dia, PHP tau nggak, " kesal Angel.

"Iya ihh cowok emang gitu ya? Singgah sebentar dan pergi gitu aja ninggalin luka," kata Keira dengan mata yang menahan tangis.

"kenapa jadi lu yang sedih kei? " tanya gue sama keira.

"Nggak kok Ka, gue cuma keinget aja sama masa lalu gue dia pergi gitu aja dan sampai sekarang belum balik-balik," kata Keira sendu.

"Coba lu cerita sama kita, siapa tau lu bisa lega kan," kata gue.

"Sebenarnya ada dua alasan gue pindah ke sini pertama karena Ortu gue yang sibuk dan akhirnya gue ikut abang gue ke sini. Dan yang kedua gue mau coba lupain kenangan-kenangan gue di sana sama seseorang yang buat hidup gue berati, tapi dia pergi gitu aja ninggalin gue dan kenangan kita tanpa pamit," kata Keira dengan pandangan sendu.

"Ternyata cerita Keira lebih parah ya, daripada gue, tapi dia tetep terlihat gigih sedangkan gue gini aja cengeng." Batin gue sendiri.

"Seseorang itu siapa si Kei? "tanya Angel.

"Dia itu Afdian dia temen kecil gue dan sampai akhirnya kita punya rasa dan hubungan kita jadi melebihi persahabatan. Dia pergi ke luar negeri dia cuma nitipin surat ke pembantunya buat gue," balas Keira.

"Ternyata itu yang buat lu ke sini. Sabar ya Kei kalo emang itu jodoh lu pasti dia bakal datang dan lo Ka, ga usah sedih kalo dia emang buat lu dia bakalan balik ke elu kok cuma waktunya aja yang belum tepat," jelas Angel.

"Iya Bu Ustaz," balas Eka.

"Ternyata gini rasanya punya sahabat yang sebenarnya. Kita sedih mereka juga sedih, kita seneng mereka ikut seneng gue harap hubungan ini akan terus utuh sampai nanti, dengan ini gue nggk akan cengeng dan takut buat ngehadapin masalah." Batin Gue.

When I Meet You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang