Post Credit

232 29 0
                                    

Gala melangkahkan kakinya cepat, menyisir setiap ruangan yang ada di koridor rumah sakit. Pagi ini, ia berniat menjenguk Bagas di rumah sakit, karena dokter yang menanganinya memberi kabar bahwa cowok itu sudah sadar.

Gala sangat senang menerima kabar tersebut. Ia langsung ke rumah sakit segera setelahnya. Ia bersyukur Bagas sudah baik-baik saja sekarang. Semuanya sudah baik-baik saja sekarang.

Namun alangkah terkejutnya dia saat mendapati ruang inap itu kosong, Bagas tidak ada disana. Sempat terpikir olehnya kalau Bagas keluar sebentar untuk jalan-jalan, mungkin ke taman atau ke tempat lain di area rumah sakit.

Dugaan Gala rupanya salah, Bagas tidak ada di mana pun. Ia sudah mencarinya ke hampir semua penjuru rumah sakit, namun nihil. Ia sama sekali tak menemukan cowok itu.

“Bagas, lo kemana sih?”  Gala mengusap kasar wajahnya. Pikirannya sudah kalut sekarang, ia sangat mencemaskan cowok itu.

Cowok itu merogoh saku celana, hendak mengambil ponsel untuk ia gunakan mengabari Papanya. Tapi benda itu tidak ada di sakunya.

Ia baru ingat kalau ponselnya tadi tertinggal di kamar inap Bagas, bersama dengan buah yang ia bawa tadi. Karena sibuk mencari, ia jadi lupa membawa benda tersebut.

Gala berbalik, bergegas mengambil ponselnya.

Ketika hendak meraih gagang pintu, cowok itu merasakan keberadaan seseorang di belakangnya. Refleks, ia pun berbalik dan mendapati seorang perawat berdiri di dekatnya.

“Maaf, dengan saudara Gala?” Tanya perawat tersebut.

Gala terdiam sebentar, kemudian mengangguk. “Iya, Sus.” Ucapnya.

Tampak perawat itu mengulum senyum pada Gala, kemudian menyodorinya selembar kertas yang sudah dilipat rapi. “Pasien menitipkan ini untuk Mas.”

“Surat?” Gala menautkan kening, raguragu ia menerima surat tersebut.

“Ya sudah, kalau begitu saya permisi, Mas.” Perawat tersebut undur diri.

Gala langsung membuka dan membaca isi surat tersebut.

Maaf udah bikin hidup lo kacau.

Gue sadar kalau yang gue lakuin ini benar-benar salah dan gak termaafkan. Gue nyesel karena udah kepancing sama kata-katanya Arga dan mau kerjasama sama dia buat neror lo. Semuanya jadi kacau sekarang, lo jadi harus kehilangan saudara yang bahkan baru aja lo temui, dan itu semua gara-gara gue.

Gue udah sangat salah ke lo. Dendam yang ada dalam diri gue udah ngerusak semuanya. Gue gak mau dendam ini ngerusak lebih banyak lagi, karenanya gue mutusin buat pergi.

Akan lebih baik kalau begitu kan?  Hidup lo baik-baik aja sebelum gue datang, dan akan baik-baik aja setelah gue pergi.

Tolong jangan cari gue. Karena gue pasti akan terus ngehindar dan lari.

Gue gak bisa nanggung rasa bersalah ini kalau gue terus-terusan ada di deket lo. Gue juga gak yakin bakal punya muka buat ketemu sama lo setelah semua ini.

Maaf atas semuanya. Dan terimakasih karena udah mau nerima gue selama ini.

-Bagas


-----

Widih....

Apaan nih??

Pake Post Credit segala...dikira film apa yak?

Gapapa, author lagi pengen buat aja hehehe

Penasaran?

Yuk pindah lapak ke Lysandra (kisah anak-anaknya Gala dan Moza)

Nanti bakal kita kupas disana

🤗🤗🤗

DELICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang