Bag 21

160 26 2
                                    

Vote and Comment... ❤❤❤






Senin, 18 Januari 2020


"Pagi unnie"ujar Chaeryeong sambil berjalan menuruni tangga ke lantai satu.


di lantai satu, selain menjadi rumah si pemilik apartemen, sebenarnya ada dapur umum untuk mereka yang tidak punya dapur di apartemennya. jadi, biasanya Lia masak disana.








oh iya pemilik apartemen itu adalah seorang ayah tunggal yang tinggal bersama seorang anak perempuannya yang masih kecil bernama Kim Seoyeon.

dan ayahnya biasa dipanggil Pak kim oleh orang orang di apartemen itu.

















"Pagi Chaeryeong."balas Lia yang sedang memasak sarapan pagi adik adiknya.





"Ayo makan dulu. aku sudah siapkan roti isi."ujar Lia sambil melihat keatas, derap langkah kaki 8 orang muda mudi yang tengah turun membawa ransel mereka masing masing.

Chaeryeong duduk di kursi lalu mulai menyantap rotinya dengan cepat.


"tidak perlu buru buru. kalian masuk sekolah masih 1 jam lagi--"

"tidak papa tidak papa"ujar Chaeryeong meneguk air minumnya.























"Jisu-ya! nasi gorengku buat yang sangat pedas ya!"ujar Yeonjun dibalas anggukan Lia.

"ini aku baru ingin buat punyamu"ujar Lia.







"ini bekalmu ini bekal Chaeryeong"ujar Lia meletakkan dua kotak bekal di meja.

Taehyun hendak mengambil keduanya.namun Chaeryeong sudah lebih dulu mengambil miliknya.

"Aku bawa sendiri saja."ujar Chaeryeong.

"hmmmm."Balas Taehyun dingin.

Semua yang ada di situ heran.

"Kai ya. coba tiup telingaku. sepertinya telingaku salah dengar karena kemasukan air waktu mandi."ujar Yuna yang duduk di seberang hueningkai.

Kai lalu meniup dari jauh lalu mereka tertawa bersama.







































































"Jaketku mana?"tanya Chaeryeong ketus.

"entahlah"balas Taehyun singkat.

"hei jaketku mana?"

"tidak tau"





"dimana?"




Taehyun hanya diam seolah tak mendengar Chaeryeong.



"Cepat dimana!!!"pekik Chaeryeong sambil menggebrak meja.




semua yanga da di dapur umum yang sangat luas itu terkejut.

bahkan ada yang hampir terjatuh.

Lia yang tadinya sedang menata 8 kotak bekal lagi dibantu Yeji, bahkan sampai terkejut. lalu menghampiri Chaeryeong


























Taehyun hanya menatap remeh sebentar, lalu kembali menikmati makanannya.






































"Chaeryeong sudah sudah. pakai jaket unnie saja. unnie ada satu lagi. sebentar."ujar Lia sambil berlari menaiki tangga ke lantai dua untuk mengambil jaketnya yang satu lagi.



tak lama, lia datang sambil menenteng sebuah jaket di tangannya.




"ambil ini. sudah ya... jangan menangis."ujar lia menenangkan.




Chaeryeong menerima jaket itu, lalu segera berlari keluar....






































"Bodoh. kau bodoh. di luar sangat dingin dan kau menyembunyikan jaket seorang gadis bayi dan membuatnya menangis? sungguh kau keterlalua--."ujar Yeonjun sambil hendak memarahi Taehyun.

































































"aduh seperti ada suara siren disini. untung saja aku menutup telinganku tadi."ujar Taehyun sambil menyumpal telinganya dengan headset.














Taehyun lalu berjalan santai menuju halte bis. Dan tepat saat dia datang, bis sudah sampai. Tampak Chaeryeong yang masih terisak menaiki bis lalu duduk di kursi pojok.














***

"Kau sudah dengar kabar"



"kabar apa?"


"sekolah ini dibeli oleh donatur terbesar di sekolah ini"

"tuan Kang?"

"iya"


"hei lihat Taehyun"

"dia sendirian?"

"wow aku akan memotret wajahnya. ini akan viral! Taehyun sendirian saat masuk sekolah sebuah keajaiban!"

"tumben sekali"









Desas desus siswa siswi terdengar oleh Taehyun walaupun dia sedang mendengarkan lagu.





sedikit terkejut karena Ayahnya membeli sekolah ini. pasti beasiswanya tidak jadi dicabut.


Ya, tidak ada yg mengetahui dia adalah anak dari seorang tuan kang.











***



"aku pergi dulu sudah terlambat."ujar Yeji sambil mengambil asal kotak bekal di meja.

"tunggu aku"ujar Yeonjun.


"kau naik taksi saja.."ujar Yeji sambil berlari.























Yeji sampai di halte bis tepat saat bis yang akan dia tumpangi hendak berangkat

untung dia masih bisa naik.




















Yeji memangku kotak bekal sambil merasakan kejanggalan.



















"kenapa warna biru? bukanya kotak bekalku warna putih?"batin Yeji.














dan ada tulisan dengan spidol permanen di tutup kotak bekalnya.

sebuah nama...












"Yeonjun?"










"Ini punya Yeonjun!!"






Vote and Commentnya jangan lupa ya.... 😊❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang