Bag 37

109 17 0
                                    

Vote comment nya jangan lupa ya...












Mari kita Flash back ketika para anak SMA itu masih karyawisata....




Flashback on







































Pasar souvenir tidak terlalu jauh dari lokasi perkemahan.

Sebelum berangkat, semua murid diapsen terlebih dahulu. Lalu, mereka mulai masuk secara berpasangan pasangan dengan pasangan yang sama.

Taehyun masuk lebih dulu, sambil membawa tas milik Chaeryeong, dan menaruhnya di bagasi bis.

Apasih namanya itu... Bagasi di bus yg ada di atas kepala penumpang ituloh... Aduh author gatau namanya.

Kaya gitu deh kira kira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaya gitu deh kira kira.






Taehyun dan Chaeryeong duduk di posisi yg sama dan di tempat yg sama.

Taehyun duduk dekat jendela,dan Chaeryeong di sampingnya.

Taehyun lalu mengambil sebuah tumbler dan menuang air hangat untuk gadis itu.

Taehyun lalu mengeluarkan sebuah pil dan memberikannya pada Chaeryeong.

Kali ini Chaeryeong tentu tidak menolak.

Gadis itu menerima pil itu dan berusaha menelannya.

"Uhuk uhuk" Ya, sebagian orang tidak bisa menelan pil bulat bulat.




Chaeryeong memuntahkan pil itu karena hampir tersedak.

Taehyun terkejut, lalu sontak menepuk nepuk punggung gadis itu.

"Kau ini..." Taehyun hanya terkekeh. Lalu, mengambil satu pil yg baru, dan menghancurkannya dengan dua buah sendok.












***
D

isisi lain...

Disana tampak Yuna yg tengah kesulitan membawa tasnya.

"Biar kubantu" Ujar Hueningkai sambil mengambil alih tas gadis itu.

Yuna hanya tersenyum sambil memeluk lengan Hueningkai.

Yaampun. Mereka seperti sepasang kekasih.




Hueningkai hanya tersenyum melihat gadis itu berusaha menggodanya, dan bertanya seberapa kuat Hueningkai.

"Memangnya kau kuat sekali sok membantuku?" Tanya Yuna menggodanya.

"Ya, aku memang kuat" Ujar Hueningkai bangga.

Yuna hanya ber decih meremehkan.

"Kau itu lelaki ramping yang berwajah cantik" Ejek yuna sambil tertawa.

"Yak! Kau meremehkanku?" Tanya Hueningkai dengan muka yang digarang garangkan.

"Haha kau tampak semakin cantik saat memasang wajah itu"

"Hei! Kau seperti laki laki yang menggoda pacarnya saat sedang ngambek" Balas Hueningkai mengejek.

"Aku lebih kuat dari perkiraanmu. Aku punya otot kau tau!?" Ujar Hueningkai lagi.


"Apa kau bisa membuktikannya?" Tanya Yuna.

"Sure" Balas Hueningkai sambil tersenyum.





Namja itu lalu meletakkan tas yang dipegangnya, lalu berjongkok di depan Yuna.

Yuna mengeryit bingung. Lalu bertanya pada namja di depannya itu.

"Kenapa berjongkok?"


"Aku ingin membuktikan kekuatan tulangku.naiklah, aku akan menggendong mu sampai bis" Ujar Hueningkai.

Yuna tersenyum, lalu naik ke gendongan Hueningkai.

Segera setelah gadis itu naik, Hueningkai mengangkat tas mereka di kedua tangannya, lalu berjalan cepat kearah bis.


"Pegangan erat erat, kita berangkat!" Ujar Hueningkai sambil berjalan cepat kearah bis yg memang jaraknya agak jauh dari mereka.















































































Akhirnya,Yuna dan Hueningkai sampai di bis. Hueningkai segera menurunkan Yuna, dan menaruh tas mereka berdua di bagasi bis.



Mereka segera duduk di tempat yang kosong, dan mulai tertawa bersama.

"Katanya kuat... Tapi kau kelihatan kelelahan"ledek Yuna sambil tertawa.


" Aku kan berlari tadi... Wajar jika lelah"balas Hueningkai merasa tidak mau kalah.


Yuna segera mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Ini"ujar Yuna memberikan dua lembar tissue pada Hueningkai



Hueningkai tak kunjung menerimanya, karena sedang mencari sesuatu juga.

Daripada tangannya pegal, Yuna berinisiatif membersihkan keringat di wajah Hueningkai.


Gadis itu menyeka keringat yg mengalir di pelipis Hueningkai, yang membuat namja itu sedikit mematung.

"Kau sedang cari apa?"tanya Yuna sambil masih menyeka keringat namja itu.


"Permenku" Balas Hueningkai.

Yuna menatap namja itu jengah. Tiada hari tanpa permen.


"Aku tadi mengambilnya" Balas Yuna sambil masih melakukan kegiatannya.

"Apa?"


"Aku mengambilnya. Kau ini.... Bagaimana jika gigimu busuk karena makan permen terus.... Jadi, aku mengambilnya" Ujar Yuna.



"Ini" Yuna memberikan sebotol air mineral pada Hueningkai.

Hueningkai mengambil air itu dengan malas lalu. Melotot kepada gadis itu.


"Jangan melotot.... Atau ku tusuk matamu" Ujar Yuna galak, yang membuat Hueningkai langsung menunduk.













































"Anak baik"































































Vote comment nya jangan lupa ya...

Gimana cerita author? Moga suka ya....

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang