Bag 51

119 18 4
                                    

Cerita ini author ramal.... bakal segera tamat....mau happy atau sad ending, itu terserah author dong.... mwehehehe













Taehyun masih memandangi binder milik Chaeryeong itu. Sebegitu kenalkah Chaeryeong soal dirinya? sampai bisa merencenakan sejauh ini? bahkan rencana gadis itu berjalan mulus.

Taehyun masih terus memandangi binder itu, hingga sebuah amplop terjatuh dari dalam situ.

Taehyun mengerutkan keningnya, lalu mengambil amplop itu.

Taehyun membuka isinya. ada beberapa foto, dan sebuah surat.

Taehyun lebih memilih membuka surat itu terlebih dahulu, lalu membacanya.

"Hai... jika yang membuka amplop ini bukan Taehyunie, maka tolong berikan surat ini pada Taehyunie. namun, jika yang membuka amplop ini adalah Taehyunie sendiri....maka kau bisa langsung membacanya.

Taehyun-ah.kita...sudah bersahabat lebih dari 10 tahun. kau pasti kaget dengan yang terjadi ya..... jangan menyalahkan dirimu... aku sudah merencanakan rencana sederhana ini dari awal pertama kita kelas 3 SMA. mungkin kau akan mengira, aku ingin lari dari ujian akhir.. hahaha."

Taehyun terkekeh membaca surat itu.

"Taehyun-ah. Kau masih ingat tidak, Panggilan masa kecil kita? cherry dan Chocolate ice cream?

kau memanggilku cherry, karena saat aku malu, marah, dan menangis, wajahku menjadi merah.

aku memanggilmu Chocolate ice cream karena kau itu paling suka es krim cokelat. kau itu diluar dingin seperti es, namun di dalam kau itu manis dan lembut. jadi menurutku, panggilan es krim cokelat sangat cocok untukmu... apalagi, rambut cokelat membuatmu terlihat sangat tampan.. hehe

tapi semakin bertambah umur kita, kita sudah semakin jarang menggunakan panggilan itu....aku agak kecewa. tapi tentu kita tak boleh terlihat bodoh saat sma bukan?

aku ingat saat kasus Chaeyeon eonnie,kau mencuri banyak uang ayahmu hanya untuk membayar seorang pengacara untukku.

saat itu keadaanmu bagaimana? apa kau ketahuan ayahmu? apa yang dia lakukan padamu?"

"aku ketahuan. dia memukuliku"gumam Taehyun.

"aku tak menyangka ibuku sendiri terus berusaha memasukkanku ke dalam penjara. dengan berbagai cara, dia terus berusaha membuatku dinyatakan bersalah dalam pengadilan.

namun, bukankah akhirnya kasus ini ditutup begitu saja? aku agak kecewa waktu itu. namun yang penting, aku tidak di penjara dan dapat terus bersekolah.

Flashback on

"Mungkin kau akan bertanya tanya.

Kenapa aku bunuh diri?"

Chaeryeong berhenti sejenak. menolehkan pandangannya ke arah jam dinding. waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

Chaeryeong hanya bisa terdiam menatap suratnya yang belun selesai. surat yang akan diberikannya pada Taehyun nanti.

Chaeryeong menarik nafasnya dalam dalam,lalu membuangnya dan kembali menulis.

"Taehyun-ah. setiap hari rasanya mau mati. tiap hari rasanya sangat mengerikan. kau tau, dunia ini terlalu kejam buatku. Aku tak menyalahkanmu. jangan pernah merasa bahwa aku membencimu karena ayahmu selalu mengancamku. aku yang terlalu lemah. aku seorang pengecut. Aku tidak menyesal telah mengenalmu. aku hanya menyesal karena nasib mempermainkanku. nasib membuatku menjadi orang lemah. Aku juga sering ditindas di sekolah. dan saat kau menjauhiku....rasanya duniaku telah berakhir. Aku terlalu takut untuk mengajak damai kepadamu. aku takut sikapmu padaku tak sama lagi seperti dulu. Taehyun-ah. Aku masih hidup dalam bayangan 10 tahun yang lalu. aku tak mau kau meninggalkanku. Hehehe. walaupun begitu... aku izin mengambil langkah berani ini.Terimakasih untuk semua yang telah kau lakukan untukku Taehyun-ah. Jaga dirimu baik baik ya...Tetaplah hidup,kau harus bisa meraih cita citamu. Semoga panjang umur...."

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang