Bag 58

72 9 1
                                    



Happy reading

















Ponsel ryujin seketika terjatuh dari tangannya.

"Ryujin. Ada apa?"tanya yeji.

"Be...beomgyu...beomgyu meninggal!!"

Yeji menatap ryujin tidak percaya.

"Gak...kamu bohong kan?"ujar yeji lagi.

Ryujin tidak menjawab.gadis itu nampak kalut.

"Ini mimpi kan?"

***

Bukan mimpi ternyata.

Ryujin hanya dapat memandang abu kremasi beomgyu dengan tatapan kosong.

Ya,mayat beomgyu dibawa pulang ke Korea dan di kremasi di Korea.

Semuanya terjadi begitu tiba tiba.




Di sana juga tampak ibunya beomgyu yang sedang tertidur karena kelelahan.

"Ryujin. Ayo pulang"ujar yeji sambil menepuk pundak gadis itu.

Namun Ryujin nampaknya tak mau beranjak sedikitpun dari duduknya.

Gadis itu benar benar pucat. Dia tidak mau makan walaupun sudah di paksa.

Sementara itu, Yuna,hueningkai,dan Taehyun sudah disuruh pulang lebih dulu untuk istirahat.

Kata kata terakhir beomgyu terngiang ngiang di kepalanya

"aku harap kau dapat menjaga hatimu untuk beberapa tahun kedepan."


Hahaha bagaimana dia bisa menjaga hatinya untuk orang yang sudah tiada?


Gadis itu kembali menangis di pelukan yeji yang setia memberikan pelukan kepada adik adiknya.



"Aku tau ini memang sulit. Tapi setidaknya kau bisa melepaskan dia pergi"ujar yeji lagi.


Ryujin tak merespon.



Dia tidak tau harus merespon apa.











Eomma beomgyu bilang,beomgyu kecelakaan setelah membeli sebuah liontin untuk ryujin.

dia berniat mengirimkannya ke korea sebagai isyarat untuk mengatakan kalau dia baik baik saja di jepang.







ryujin tidak tau lagi siapa yang akan jadi penyemangat hidupnya.










kenapa di tahun yang masih baru ini namja itu sudah pergi begitu saja.






sekarang dia benar benar mengerti yang dirasakan Taehyun.










hatinya seolah diremuk oleh sesuatu yang sangat keras dan tajam.





dia jadi berpikir.






kenapa tidak dia saja?




















ya, kurang lebih itulah yang juga di rasakan Taehyun. rasa bersalah yang membuat seseorang ingin menggantikan posisinya dengan posisi orang yang sudah meninggal.




"eonnie"


"ya?"




"kenapa bukan aku saja eoh?"



"apa?"tanya yeji bingung.




"kenapa bukan aku saja yang pergi"ujar Ryujin sambil meremat liontin dengan bandul berbentuk huruf R itu. Ibu Beomgyu baru saja memberikannya.










"kenapa harus dia..kenapa bukan aku?"






***




"Taehyun hyung. mau kemana?"tanya Hueningkai pada Taehyun yang sedang menggunakan jaketnya.

"keluar sebentar"


.


.


.


.

.




Taehyun tersenyum pedih sambil duduk di depan makam Chaeryeong.


"hai"



"apa kau dan Beomgyu hyung sudah bertemu?"




"padahal kami belum merayakan tahun baru bersama...dia main seenaknya saja meninggal"ujar Taehyun berusaha tersenyum. padahal air mata sudah mengalir deras dari kedua matanya.





"bagaimana aku dapat menjalani hidupku sekarang?"




"untuk apa aku memperjuangkan hidup jika pada akhirnya aku akan mati juga?"

















***



"Tolong lepaskan aku!!!"

"hahaha!!!melepaskanmu?! bodoh! kau itu ladang uang untuk kami!!"





gadis kecil itu diikan di sebuah matras yang kotor. dia melihat sebuah pisau tajam yang mengkilat terkena cahaya.





"ku...kumohon...kumohon jangan!!!!!"



"hahaha!!selamat tinggal!!!!"




~~~





"aaaaaaa!!!!!"

yuna terbangun dari tidurnya.

hanya mimpi.


semua tadi hanya mimpi.



tapi mimpi itu sudah 10 kali ter ulang setiap malamnya.


Hueningkai yang melihat yuna terbangun dengan berteriak segera mendekati gadis itu. Hueningkai memang menjaga gadis itu di dalam kamar sambil bermain ponsel. Tenang. mereka tidak macam macam.   di apartemen ini di lengkapi cctv. walaupun hanya 2. di kamar dan di ruang tamu atau tempat para anak laki laki tidur.








"kau mimpi buruk?kau sampai beekeringat. akan kuambilkan air"



baru saja hueningkai hendak beranjak,Yuna menarik pergelangan tangan namja itu.

"ja...janga..jangan tinggalkan aku....me...mereka..mereka mau mengambil organku....me...mereka mau me..membunuhku!!to...tolong selamatkan aku!!!...su...sudah 10 kali!!kumohon!!"ujar yuna sambil menangis ketakutan setengah berteriak. gadis itu bahkan menjambak rambutnya sendiri.


"hei...tenang tenang.."ujar hueningkai khawatir














vote & comment♥️♥️♥️

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang