Bag 61

93 11 2
                                    

Vote & Comment!!




"lia mana?"tanya soobin pada Hueningkai.

"bukannya tadi berangkatnya sama hyung ya?kalian pulangnya sendiri sendiri?"

soobin agak terkejut namun namja itu kembali mengatur ekspresi wajahnya.

"belum pulang mungkin. tadi kami pisah di tengah jalan"ujar soobin lalu melengos pergi ke kamar mandi.



'nanti juga pulang sendiri.' batin soobin.


















satu persatu penghuni apartemen itu mulai pulang.






sekarang sudah pukul 12 malam. soobin menatap jam dinding sedikit cemas.


kemana gadis itu?





udara di luar sedang dingin dan hujan juga.





"lia mungkin menginap di rumah temannya. aku dengar ayahnya sudah menceraikan ibu lia. mungkin lia menginap di rumah ayahnya"ujar yeji berusaha menenangkan soobin dengan pikiran positif.


"tanpa membawa barang sedikitpun?jika dia menginap ke rumah ayahnya,harusnya dia membawa setidaknya dua pasang pakaian"ujar soobin lagi.




"ah lupakan! aku akan mencarinya"ujar Soobin memakai jaketnya dan berlari ke luar.

"yak!bawa payung!"

terlambat. soobin berlari menembus hujan hanya dengan jaket.


"semoga soobin tak akan kenapa napa. belakangan ini tubuhnya lumayan lemah"gumam yeji.






***

"Choi jisu!!!"






"choi jisu kau dimana?!!"



soobin berlari menyusuri jalanan mencari gadis itu.


sial dia tak tau dimana alamat rumah ayahnya lia.


soobin mengambil ponselnya berniat menghubungi lia.

"aishhh pabo!!! kenapa aku lupa mengisi dayanya!!"

soobin menaruh ponselnya di sakunya lalu kembali berlari.


"lia-ya!!!!"




"Choi jisu!!!!!"




"Yak kau dimana?!!!"








Soobin melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

pukul satu pagi.












soobin terus berlari hingga sendalnya putus.

"aishh sendal sialan"gerutu soobin. akhirnya namja itu memilih meninggalkan kedua sendalnya itu di jalan dan berlari tanpa alas kaki.














hujan masih belum reda. namja itu belum berhenti sedikitpun daritadi.







"Choi jisu!!!kau dimana?!!!"





























apa ini?



pusing.




soobin merasa pusing. sekitarnya seolah berputar putar.




namja itu berlari terhuyung huyung. melihat sekeliling.



dia dimana?





sudah sejauh mana dia berlari?





Brugh






namja itu ambruk di jalan dengan wajah pucat pasi.



penglihatannya memburam.







lalu gelap















***








"Lia kau dimana?!"pekik soobin terbangun.



"disini"



soobin yang mendengar suara seorang gadis segera menoleh dan menemukan lia sedang mengaduk sebuah bubur panas.



"lia!"

soobin langsung turun dari tempat tidur dan berniat berlari kecil kearah lia.


baru saja berlari satu langkah,namja itu sudah terjatuh dengan bibir membentur lantai.




"aww!!!"

lia yang melihat itu sontak kaget dan membantu namja itu kembali ke tempat tidur.



"ahh...mulutku sakit!"rengek soobin dengan mata berair.



"cengeng sekali. bibir berdarah sedikit sudah menangis"


"aku menangis karena sudah bertemu denganmu" ujar soobin mulai menangis.

lia menatap heran namja itu.


"ka...kau tak tau be....hik...betapa cemasnya...hik...aku semalam?!...hiks...aku...aku..mencarimu kemana mana!huaaa"tangis soobin makin pecah sambil memeluk gadis itu.



"yak sudah!!aku menginap di rumah ayahku! kau kan sekarang berada di kamarku!"ujar lia sambil mendorong soobin dan membantu namja itu agar duduk dengan manis di kasur dan menyelimuti kaki namja itu.

"semalam kau pingsan tepat di depan rumahku. untung semalam penjaga rumah menemukanmu. kakimu terluka. kau sepertinya lari tidak lihat jalan."ujar lia mengomel sambil mengobati bibir soobin yang berdarah.

"nah sudah selesai. sini kusuapi makan"ujar lia sambil mengambil bubur dan mengaduknya. meniup pelan lalu menyodorkan sesendok bubur ke depan mulut soobin.

"buka mulutmu aaaaa"


soobin membuka mulutnya.






"mahap (maaf)"ujar soobin masih dengan mulut terisi penuh bubur.



"iya." ujar lia.


"aku juga minta maaf karena mengejek ayahmu."



"nee~~"




"kapan akan kembali ke apartemen?"tanya soobin.


"nanti malam. aku masih harus mencuci piyama ayahku yang kau gunakan."



soobin melirik piyama biru tua yang ia kenakan.



"hehe maaf merepotkan"










"dimaafkan"





















Vote & comment!!

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang