Bag 59

81 10 2
                                    

Vote & comment!!





Beberapa hari semenjak kematian Beomgyu.


semua hampir kembali menjadi normal.


namun bukan berarti sama seperti sedia kala.




Yeonjun tengah memperhatikan yeji yang tengah menulis nulis sendiri pada waktu jam makan siang.


"sedang nulis apa?"

sontak Yeji menyembunyikan tulisannya.

"tolong hargai privasi ku."

"baiklah. tapi setidaknya beritahu aku apa yg kau tulis..kumohon. hanya sedikit"

"aku sedang menulis cerita"

"sejak kapan?"

"sejak sma"

"belum selesai sampai sekarang?"tanya Yeonjun lagi.

yeji hanya menggeleng.


puk



yeji merasakan sesuatu menyentuh kepalanya.

ternyata yeonjun yang tengah mengusap surainya dengan lembut.

"semangat! kau harus bisa menjadi penulis terkenal...aku tau itu cita citamu"

"sok tau!"


yeonjun mengerutkan keningnya bingung.

"aku ingin menjadi pengacara. aku ingin membuat orang tuaku bangga"

yeonjun hanya tersenyum kecut

"jadi itu kenapa kau sangat tertarik pada hukum"ujar Yeonjun sambil beranjak dari duduknya.

"aku tau itu bukanlah hal yang kau sukai."

"maksudmu?"


"aku tau itu hanya kau lakukan semata agar bisa dianggap ada oleh orang tuamu"



***



"Yeji,Tolong bantulah orang tuamu yang sudah renta ini....bu...bukan...bukankah pendidikan tidak menentukan kesuksesan? ka...kau...kau hanya perlu membersihkan dan mengurus rumah keluarga Han. ka...kau akan hidup dan mempunyai uang...kau tidak perlu memberikan semua uang gajimu pada kami....ha...hanya setengah....tidak tidak. seperempat saja.. kami mohon....demi membayar hutang kakakmu kepada temannya...ka...kau sayang kakakmu kan? kau tak ingin dia terluka kan?kau tak mau dia dipenjara kan?to...tolonglah."



yeji menggigit bibir bawahnya menahan tangis. tangannya menggenggam erat ponsel yang masih setia menempel pada telinganya.

membiarkan orang tuanya berkoar koar seperti orang kesetanan.

"a...akan...akan kupertimbangkan"

yeji jatuh terduduk sambil menangis.

mengapa orang tuanya lebih mementingkan kakaknya dibandingkan dirinya?

mereka bahkan menyuruh yeji berhenti kuliah.

kakaknya yang selama ini jadi panutan baginya,yang selalu menjadi kebanggaan orang tuanya, ketahuan melarikan uang temannya yang merupakan keluarga konglomerat dalam jumlah yang sangat besar. karena kalah dalam berjudi.


dan sekarang dia disuruh bekerja menjadi pembantu di rumah keluarga konglomerat itu dalam waktu yang lama sebagai pembantu sebagai ganti hutang.



sesayang itukah mereka pada kakaknya?


dan setidak suka itukah mereka pada dirinya?









namun yeji bukanlah perempuan yang pembangkang.



kembali dia menekan nomor ponsel ibunya.






"halo? bagaimana nak?kau sudah pertimbangka--"

"kapan aku akan pergi?"























***



"nuna benar benar gila"




hueningkai memandang tidak percaya pada yeji.



Yeji hanya tersenyum sedih.


"jaga sopan santunmu"ujar Yeonjun.


"yaahhh...mau bagaimana lagi? aku yang harus jadi tumbal untuk kakakku"ujar Yeji sambil berdiri dan meregangkan tubuhnya.

"jangan khawatir...aku akan baik baik saja...aku gadis yang kuat."ujar yeji sambil tersenyum bangga.

"percuma jadi gadis kuat kalau tidak berpendidikan. Nuna tidak akan berguna di mana mana kecuali menjadi kuli."

ucapan pedas dari mulut kecil Taehyun seketika membuat senyum yeji luntur.






"lebih baik nuna lari dari orang tua yang tak punya otak daripada menurutinya"lanjut Taehyun lagi.




tidak ada yang berkomentar atau bermaksud membela yeji. karena semua yang dikatakan Taehyun itu benar.


Taehyunlah yang paling merasakan apa itu dikekang,dituntut,lalu akhirnya dibenci oleh orang tua sendiri.



"aku harap nuna dapat berpikir jernih.




















sebelum nuna menjadi orang yang tidak berguna.

























dan akan menjadi 'sampah' di hari tua."



































Taehyunnnnn....bukannya bantu buat yeji semangat,malah bikin hati yeji mencelos gitu!!!😭😭

Vote & comment!!!


kalo bisa jangan dibaca doang...

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang