Prolog

916 73 16
                                    

Cerita baru author ini.Moga suka ya....






Plakkk

Sebuah tamparan keras mendarat mulus di pipi namja yang kini telah jatuh terduduk di lantai.

"Kenapa peringkat lima!?sudah tiga kali kamu begini!apa susahnya dapat peringkat satu!bagaimana nanti kau jadi penerus perusahaan ku eoh!?"ujar seorang pria yang kini tengah memukuli anak malang yang ada di depannya dengan tongkat sapu.

"a...ampun....ampun..ap...pa"cicitnya sambil berusaha menghalau tangan sang ayah yang terus memukulinya.

"Pergilah dari sini idiot.jangan pernah menampakkan dirimu disini lagi.Bahkan sekalipun."ucap sang ayah menekankan perkataannya.

sementara itu dibelakang,sang ibu hanya memandang datar seolah mendukung perkataan suaminya.

Kang Taehyun.

Namja malang itu adalah Kang Taehyun.

Anak malang yang harus tumbuh di keluarga yang terlalu ambisius.

***

Chaeryeong kini tengah melompat lompat kecil sambil pulang ke rumahnya.

apa yang tak kebih membahagiakan selain mendapat peringkat dua di sekolah?

Chaeryeong membuka pintu rumahnya dan langsung mendekati sang ibu yang tengah duduk diam di depan sebuah bingkai.

"Eomma.Lihat.Aku mendapat peringkat du--"

"Untuk apa kau pulang eoh?"

Chaeryeong menatap sendu sang ibu.

"jangan mencoba menjadi seperti Chaeyeon.Pergi dari rumah ini!pergi!pembunuh!oh,kau anak sialan!"Sang ibu mengambil sebuah koper besar dan menyerahkannya pada Chaeryeong.

Dan ternyata sang ibu sudah mempersiapkannya dari tadi pagi.

"aku sudah mengemas semua barang dan pakaianmu.pergi sekarang!pergi!pergi!!!"

Chaeryeong hanya tersenyum getir menahan tangis,lalu membungkuk dan pergi.

kasihan gadis itu.

kepergian sang ayah ketika dia berusia 5 tahun membuat gadis itu tumbuh menjadi anak yang dibenci sang ibu.

sang ayah meninggal karena kecelakaan sewaktu menjemput rapor milik Chaeryeong.

Semenjak itu,sang ibu hanya menyayangi Chaeyeon kakaknya.

dan kala waktu pembagian rapor,gadis itu harus mengambilnya sendiri.

"Apakah aku memang ditakdirkan begini eoh?"gumam Chaeryeong sambul menatap langit mendung.

***

sepasang suami istri kini sibuk beradu mulut.

Sebuah rumah yang sepi,berubah menjadi pertengkaran gaduh yang terjadi ketika sarapan di hari sabtu yang mendung.

mereka sibuk bertengkar dan melempar barang tanpa mempedulikan harta kecil mereka yang seharusnya mereka jaga.
Seorang gadis yang kini tengah menangis dalam diam sambil meringkuk di pojok ruang makan itu,dan memejamkan matanya.tangannya tak henti menutupi telinganya.Berusaha meredam semua suara suara mengerikan itu.

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang