Bag 44

100 20 0
                                    

Vote & comment ya..




Melihat jam yang sudah mulai menunjukkan 14.20 waktu korea selatan, membuat Taehyun harus meninggalkan Chaeryeong. bagaimanapun, namja itu tak mau terlambat bekerja.


***




Chaeryeong berusaha menyeret langkahnya secepat mungkin. dia tak boleh terlambat bekerja. walaupun melihat keadaannya saja, membuat beberapa pejalan kaki menjauhinya.

dia terus berjalan, namun sebuah suara membuatnya terkejut.





















suara ambulance.





suara yang membuat gadis itu sontak menutup kedua telinganya. gadis itu berjongkok ketakutan.









sekali lagi, kesialan yang harusnya tak boleh muncul hari ini.


gadis itu sangat trauma akan suara sirine ambulance.


dia jadi terbayang bayang akan sosok ayahnya yang tertabrak sewaktu itu. suara sirine ambulance yang menggema, sambil membawa ayahnya kerumah sakit.

ibu yang menamparnya di depan ruangan operasi sang ayah,lalu sekali lagi suara ambulance terdengar ketika Chaeyeon dibawa ke rumah sakit. sayangnya gadis itu meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.





Chaeryeong hanya bisa menangis sambil berusaha menutup telinganya rapat rapat dengan kedua tangannya. gadis itu hanya bisa menangis keras berusaha menghalau suara sirine ambulance tersebut.






"Chaeryeong!!"




"Chaeryeong tenanglah"





"ambulance nya sudah pergi!!!"


ujar seseorang sambil menggenggam lembut tangan Chaeryeong

"tak apa... gwaenchana. jangan menangis"

chaeryeong perlahan mendongak.

tampak didepannya, wajah Yeonjun yang menatapnya khawatir.


"o..oppa!!"ujara Chaeryeong memeluk Yeonjun.

"gwaenchana... aku mengerti... gwaenchana Chaeryeong-ah"ujar Yeonjun mengelus lembut kepala gadis itu.

"Bukan aku pelakunya!!! aku tak melakukan apapun!!! bukan aku!!"ujar Chaeryeong sambil berdiri dan memandang linglung sambil masih menutup telinganya.

"arraseo... bukan kau yang melakukannya... kau gadis yang baik Chaeryeong-ah"ujar Yeonjun sambil mencoba menenangkan gadis itu.

"a.. aku bukan pelakunya kan? kau percaya padaku kan oppa? bukan aku pelakunya!!! tapi kenapa suara sirine itu terus mengejarku!!aku masih bisa mendengarnya!!! oppa!! tolong hilangkan suara itu kumohon!!"ujar Chaeryeong sambil berputar putar linglung.



Yeonjun hanya bisa memeluk Chaeryeong, menenangkan gadis itu.

walaupun ia laki laki, dia cukup mengerti dengan keadaan Chaeryeong yang bisa dibilang paling lemah diantara adik adiknya yang lain yang ada di apartemen.

You Are A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang