Suasana ramai dan sesak langsung menyambut mereka berdua saat sampai di pasar malam. Terdapat banyak stand permainan disisi bagian kanan, dan stand makanan disebelah kiri. Bianglala yang terletak lebih belakang terlihat jelas dari gerbang masuk tempat mereka berdiri sekarang.
"Lo mau main apa makan dulu, nih?"
"Main dulu ajadeh, makan ntar belakangan" Jawab Yeosang sambil langsung menarik tangan Jongho ke wahana ketangkasan favoritnya.
"Yah kalo ini mah gue ga jago, Sang. Kita main itu dulu aja gimana?" Jongho menunjuk permainan tinju yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang. Mereka yang ingin memainkannya hanya diharuskan meninju papan yang ada sampai mengenai mesin penghitung besar pukulan. Jika pemain bisa melebihi skor tertinggi, maka ia akan mendapat hadiah.
Yeosang langsung menggeleng sebagai tanda penolakan. Tangannya langsung meraih dart yang tersedia dan melemparkannya ke dartboard.
Ctak!
Menakjubkan. Hanya dengan satu lemparan dart itu langsung mendarat sempurna di titik merah yang ada ditengah dartboard. Entah bagaimana cara Yeosang melakukanya tapi dart itu benar-benar tertancap kokoh di tengah papannya. Beberapa pengunjung yang melihat Yeosang bermain refleks berteriak karena kaget. Bahkan Jongho juga ikut melotot dibuatnya.
"WAHH BAGAIMANA KAU MELAKUKANNYA?!" Tanya penjaga stand itu yang kaget dengan lemparan telak Yeosang.
Yeosang menjadi kikuk dibuatnya. Dari umur lima tahun ia sudah suka mengunjungi wahana ketangkasan, dan ia pasti bisa membawa pulang banyak hadiah dengan mudah di stand ini.
"E-entahlah.. Aku hanya melemparnya" Ucapnya gugup. Ia langsung disuruh masuk ke stand itu lebih dalam untuk memilih hadiah. Pilihannya jatuh pada boneka pinguin yang terpajang rapi di sudut almari. Penjaga itu pun mengambilkan boneka itu dan mempersilahkan Yeosang untuk keluar.
Ia langsung meloncat-loncat senang saat keluar dari pintu ruang hadiah itu. Ia juga melempar-lemparkan boneka pinguinnya ke udara kemudian memeluknya dengan erat.
"Humm, peluk itu terus ya sekarang" Celetuk Jongho pelan sambil mengibas jaketnya.
Yeosang dapat mendengar apa yang Jongho katakan dengan jelas. Ia langsung mendekatkan tubuhnya pada badan Jongho dan memeluknya begitu saja di tengah keramaian pasar malam.
Tentu saja Jongho kaget! Ia sampai terhuyung kebelakang dan langsung mencengkram lengan Yeosang agar tidak terjatuh.
"Sang jangan duluu. Malu ini rame banget, banyak orang"
"Terus kenapa? Perasaan tadi ngode pengen dipeluk"
"Di kamar aja gimana?"
Plak!
Suara apa lagi itu kalau bukan tamparan Yeosang ke Jongho :)
"Aww.. Sakit tau, kan cuma bercanda" Jongho meringis sambil memegangi pipi kirinya yang terdapat bekas merah samar.
"Bercanda lo ga lucu. Dah ayo lanjut main yang lain aja, abistu langsung ke stand makanan. Gue dah mulai laper soalnya" Yeosang mengoceh sambil berjalan mendahului Jongho. Matanya sibuk melihat kiri kanan-mencari wahana yang sekiranya menyenangkan.
"Naik itu mau ngga?" Jongho merangkul Yeosang sambil menunjuk bianglala yang berputar dengan lampu tumblr yang menyinarinya.
"Mau. Tapi beli jajanan dulu terus nanti makan pas diatas" Yeosang memberi ide.
"Kalau jatoh gimana?"
"Ya megangnya yang kenceng biar ga jatoh"
"Yaudah ayolah" Jongho mengarahkan Yeosang untuk putar balik arah dan berjalan lurus ke arah stand tempat menjual makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE || jongsang✅
Mystery / Thrillerbagaimana jika seorang Kang Yeosang yang dingin dan tidak banyak mengerti soal percintaan bertemu dengan laki-laki nakal seperti Choi Jongho? tapi itu bukanlah suatu hal yang besar. ada suatu hal serius yang menunggu mereka di depan sana. jongsang f...