10 : Deserved

1.1K 163 13
                                    

"Jo- jongho?"

Jongho yang merasa namanya dipanggil langsung mengadahkan kepalanya. Ia sekarang berada di kamar Yeosang, setelah hampir 1 jam menunggu hujan angin reda.

"YEOSANG?!?!" Teriak Jongho. Ia memeluk Yeosang dengan erat. Dalam hatinya ia mengucap syukur akhirnya Yeosang sadar. Jongho benar benar merasa bersalah atas kelalaiannya tadi. Ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika ada sesuatu buruk menimpa Yeosang.

Yeosang yang dipeluk hanya dapat tersenyum manis. Tangannya membalas pelukan dengan lemah. Sembari sesekali mengusap punggung Jongho.

"Gw ga apa apa, Ho" Ucap Yeosang.

Jongho melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Yeosang erat. "Gw minta maaf ya, Sang. Gara-gara gw lu jadi kaya gini"

"Ngga, Ho. Ini bukan salah lu. Ga ada yang salah. Lu jangan menyalahkan diri sendiri, oke?" Kata Yeosang dengan lembut. Jongho tersenyum dan mengangguk.

Hening~

"Jongho, gw laper" Ucap Yeosang.

"Oh iya gw tadi bawain bubur nih buat lu. Gw suapin ya?" Tanya Jongho.

Yeosang mengangguk. Badannya memang masih terasa sangat lemah untuk makan sendiri.

"Buka mulutnya, AAAA" Kata Jongho sambil menyuapkan sesendok bubur ke mulut Yeosang.

Yeosang membuka mulutnya dan memakan suapan dari Jongho.

"Anak pinter. Abis ini minum obat ya. Terus abis itu-"

"YEOSANG?!?!" Teriak Wooyoung yang tiba-tiba muncul dan membuka pintu Yeosang dengan keras, diikuti dengan San. Jongho memang mengabari Wooyoung dan San tentang keadaan Yeosang, dan meminta mereka untuk datang kerumah Yeosang.

"YA! JUNG WOOYOUNG. GAUSAH TERIAK TERIAK!!" Ucap Jongho.

"Heh lu juga teriak ya" Elak Wooyoung. "Dimana Yeosang?" Tanya nya lagi. Padahal jelas jelas Yeosang sedang terbaring di kasur.

"Gw disini Yong" Ucap Yeosang.

"Yaampun Ocangg. Kok bisa sampe kaya gini sih?. Masih ada yang sakit? Dimana?" Tanya Wooyoung.

"Gw ga apa apa ihh" Kata Yeosang dengan nada sedikit ditekankan.

"Minggir. Biar gw aja yang nyuapin Yeosang" Ucap Wooyoung kepada Jongho. Jongho hanya bisa mendengus kesal lalu beranjak dari duduknya, dan sekarang ia berada di samping San. San yang melihat itu hanya menepuk pundak Jongho pelan lalu tersenyum.

"Tadi gimana sih? Kok bisa sampe kaya gini?" Tanya Wooyoung.

"Ya gitu, ada ujan angin trs gw neduh sama Jongho terus gw demam" Jawab Yeosang dengan mulut yang masih mengunyah bubur putih.

"Yaampun, emang kak Seonghwa kemana sih?"

"Tadi pagi ijinnya jemput Ayah di bandara. Tapi kayanya ada urusan lain, jadi gabisa jemput gw"

"Ohh gitu" Ucap Wooyoung. "Gw minta maaf juga ya tadi gw latihan dance dulu"

"Iya gapapa, gimana persiapan lomba dance nya?" Tanya Yeosang.

"Tanggalnya diundur. Tapi sekolah bener bener pengen kita juara 1 biar bisa masuk ke tingkat Internasional kaya tahun kemaren. Makannya gw sama anak dance sepakat mau nambah jam latiannya" Jelas Wooyoung.

Yeosang tersenyum. Ia bangga punya teman pekerja keras seperti Wooyoung. "Good luck ya Yong, semangat!" Ucap Yeosang.

"Iya makasih. Yaudah sekarang ini diabisin dulu abis itu minum obat terus istirahat. Biar cepet sembuh" Kata Wooyoung sambil tersenyum. Yeosang mengangguk.

TREASURE || jongsang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang