30 : Ordinary

496 86 22
                                    

"Ocaangg tolong kecilin api kompornya!" Pinta Wooyoung. Tangannya masih sibuk mencuci piring dan gelas sisa makan semalam. Yeosang langsung melakukan apa yang Wooyoung minta dengan segera---mengingat ramyeon yang ada di panci itu sudah mulai mendidih.

Mereka berdua sekarang sedang memasak sarapan di dapur. Sedangkan San dan Jongho asyik berenang di kolam. Entah apa alasannya mereka berdua menolak saat disuruh menyudahi acara renang mereka, maka dari itu Wooyoung berniat membujuknya dengan sarapan yang ia buat.

Satu panci shin ramyeon sudah siap dihidangkan. Tinggal menunggu bulgogi dan ayam yang sedang di panggang.

"Aish! Kenapa mereka belum balik juga sih. Ini ayamnya udah mau mateng loh" Yeosang bersungut-sungut. Matanya tajam menatap kolam renang yang terlihat dari dapur. Terlihat siluet dua orang yang masih asyik bermain air tanpa memperdulikan sekitarnya.

"HEH BALIK CEPET. NTAR MASUK ANGIN GUE JUGA YANG REPOT" Wooyoung mengomel. Tangannya tangkas membalikkan daging di panggangan. Yeosang benar, ayamnya bahkan sudah mantang merata dan bisa gosong jika telat diangkat.

"Kita makan duluan aja dah, Yong. Ntar mereka biar nyusul" Yeosang sudah pasrah lalu buru-buru mengangkat ayam panggang kesayangannya dan menaruhnya di piring.

"Yaudah lo duduk aja duluan, gue mau ngurus ni daging. Bentar lagi mateng kok"

Yeosang mengangguk lalu membawa ayam dan ramyeon nya ke meja makan. Jongho yang mengamati gerak-gerik Yeosang langsung menyudahi kegiatan renangnya dan berlari menghampiri Yeosang saat itu juga. Tanpa menghawatirkan air yang berceceran karena belum sempat mengeringkan badan.

"Eitss mau ngapain lo????!"

"Ikut makan lah"

"Ga boleh! Lo liat deh noh lantai nya masih basah. Mandi dulu baru boleh makan" Omel Yeosang panjang lebar.

"Sekarang aja ya gue laperr"

"GAK!"

"Nih dagingnya udah mat---ASTAGA CHOI JONGHOOOO!!!!!!!" Wooyoung yang baru datang membawa nampan berisi daging matang langsung menganga saat tau ruang makan jadi basah dan pelakunya adalah Jongho.

"Jangan teriak heh" Jongho menutup kedua telinganya.

"YA GIMANA GA TERIAK. LIAT NIH SEMUANYA BASAH GARA GARA LO. NTAR TAEIL AHJUSSI MARAH GIMANA COBA?!" Wooyoung tetap saja masih berteriak. Wajahnya merah padam menahan amarah. Bahkan napasnya sudah tidak beraturan sekarang. San yang dibelakang bahkan bisa mendengar suara teriakan pacarnya itu. Dengan tergesa-gesa ia keringkan badannya dan langsung berlari ke dapur.

"Why why? What happen?" Tanya nya.

Aelah sok Inggris lo. Batin Yeosang

"Nih liat kelakuan adek lo. Pokoknya gue gamau ngebersihin ini ya"

"YAH KOK GAMAU YONG" Celetuk Jongho.

Wooyoung menatap Jongho tajam. "Yang salah kan lo, kenapa gue yang harus tanggungjawab. Udah Cang kita makan di rooftop aja. Males gue pagi-pagi dah dibikin kesel" Ia membawa nampan daging dan piring ayam menuju keatas. Disusul Yeosang yang bertugas membawa panci ramyeon.

"Wuu makannya jangan aneh-aneh lo sama Uyong" Ledek Yeosang saat melewati Jongho. Ia juga menjulurkan lidahnya yang membuat Jongho ikut kesal melihatnya.

Namun Jongho juga hanya bisa pasrah. Seperti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga. Ia sudah diomeli habis-habisan oleh Wooyoung ditambah sekarang tidak mendapat jatah sarapan.

"Gara-gara kamu sih ah!" San yang cekatan langsung pergi mengambil pel dan memberikannya ke Jongho. "Nih pel cepet. Aku mau mandi bentar"

"Loh! Ga dibantuin nih?" Tanya Jongho melas. San menggeleng sebagai jawaban. Ia memilih untuk mandi duluan daripada membantu Jongho. Lagipula tugasnya hanya mengepel lantai sekarang, tidak berat.

TREASURE || jongsang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang