"Kita berangkat sekarang?"
Yeosang, Wooyoung, San, dan Jongho sedang berkumpul di lapangan balai desa yang ada di dekat villa tempat mereka menginap. Empat jam sudah mereka habiskan untuk berinteraksi dengan kepala desa dan beberapa warga. Mereka juga kerap mengajak bermain beberapa anak kecil di desa ini.
Namun, sekarang sudah waktunya untuk makan siang yang mengharuskan mereka pergi ke pusat oleh-oleh dan restoran yang menjajakan makanan daerah desa itu. Dan tentunya... mereka harus berpisah dengan anak-anak lucu yang sudah bermain bersama mereka.
Yeosang mengangguk menanggapi pertanyaan Wooyoung barusan. Saat akan bersiap menaiki sepedanya tiba-tiba ada dua lengan kecil yang memeluk kakinya dari belakang.
Tentu saja ia kaget, bahkan sampai tersentak. Dengan pelan ia berbalik lalu berjongkok. Ternyata yang memeluknya adalah Youngtae---bocah kecil yang ia temani bermain ular tangga tadi pagi.
"Kak Yeosang mau kemana?" Tanya nya lirih. Kedua sudut bibirnya melengkung kebawah, tanda ia akan menangis sebentar lagi.
Yeosang tersenyum hangat lalu membawa tubuh mungil Youngtae kedalam pelukannya.
"Aduhhh perut Kakak laper banget. Kakak harus ngisi perut ini sama makanan yang enak-enak. Jadii Kakak akan pergi sebentar buat makan siang"
"Tapi abis itu nanti balik lagi kan? Kita main ular tangga lagi sama-sama"
Mulut Yeosang serasa terkunci. Ia dan Youngtae termasuk cepat sekali akrab. Anak ini sangat penurut dan juga pintar. Menguasai teknik perkalian dan pembagian di umurnya yang baru 6 tahun itu lumayan mengesankan, bukan?
Ia melirik kearah Wooyoung, meminta bantuan untuk menjelaskan bahwa sekarang waktunya mereka untuk berpisah. Tapi tak disangka, Jongho lah yang mengambil alih untuk menenangkan Youngtae.
"Kak Yeosang sekarang lagi banyak urusan, tuh liat badannya sampe kurus begitu. Dia sibuk banget sekarang" Jongho menggendong Youngtae dan membisikkan beberapa cerita yang ia karang.
"Kamu gamau kan liat Kak Yeosang kurus terus begitu?" Tanya Jongho. Youngtae menggeleng sebagai jawaban.
Jongho tersenyum. "Nah makannya Kak Yeosang harus makan dulu sekarang biar jadi gendut lagi. Nanti kalau ada waktu dia bakal balik lagi buat nemenin Youngtae main ular tangga. Jagoan Kakak gaboleh nangis gini donggg, jelek!" Tambahnya sambil mengusap air mata Youngtae yang sudah terlanjur turun.
Setelah menghibur dan menenangkan Youngtae, Jongho mengembalikannya pada orangtuanya yang ada di balai desa. Namun, terlihat anak itu sempat membisikkan beberapa kalimat kepada Jongho sebelum ia berpamitan. Yeosang yang melihatnya hanya bisa tersenyum kecil lalu lanjut menaiki sepedanya.
"Dah, yuk berangkat!" Ucap Jongho dengan semangat. Kalau soal makan ia memang yang paling semangat.
Pusat makanan dan oleh-oleh yang akan mereka kunjungi sekarang berada tak jauh dari balai desa ini. Walaupun jalannya bergelombang dan banyak tanjakan, tapi mereka melaluinya dengan gembira sambil sesekali menyanyikan satu dua lagu anak-anak.
"HEH SAN LU MAU KEMANA?! LEWAT SINI!" Yeosang meneriaki San yang malah keluar jalur awal saat mereka sampai di pertigaan. Kalau saja Yeosang tidak mengamati rambu penunjuk arah didepan mereka, mungkin mereka sekarang sudah tersesat menuju hutan belantara.
15 menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai ke tempat yang dituju.
Hal pertama yang menyambut mereka adalah gerbang masuk dengan loket penjualan tiket disebelah kanannya. Dan saat masuk, mereka akan langsung disuguhi dengan bau bau masakan yang sangat harum. Disana juga banyak restoran yang menjual berbagai makanan lezat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE || jongsang✅
Mystery / Thrillerbagaimana jika seorang Kang Yeosang yang dingin dan tidak banyak mengerti soal percintaan bertemu dengan laki-laki nakal seperti Choi Jongho? tapi itu bukanlah suatu hal yang besar. ada suatu hal serius yang menunggu mereka di depan sana. jongsang f...