39 : Angel

978 84 27
                                    

Isakan tangis terdengar bersahutan di area pemakaman Taeil. Banyak kerabatnya yang datang, bahkan sampai dari luar kota. Diantara kerabatnya itu, ada San dan Tuan Kang yang ikut memberikan penghormatan terakhir kepada Taeil. Sedangkan Jongho dan Hongjoong masih mengurusi jasad Seonghwa dan menjaga Yeosang dirumah sakit. Tak lupa juga ada seseorang yang ikut datang ke pemakaman itu dengan pakaian putih. Ia adalah Wooyoung yang sudah sadar dari pingsannya kemarin malam, tepat 5 jam setelah kematian Taeil.

Ia sudah mengetahui semuanya. Awalnya juga pasti ia sangat kaget dengan kematian ahjussi nya ini. Tapi beginilah adanya, ini sudah takdir yang tidak bisa diubah oleh siapapun.

Sampai lah pada acara tabur bunga. Wooyoung maju sebagai perwakilan dan menaburkan bunga mawar untuk Taeil. Ia sesekali juga menenangkan anak sulung Taeil yang masih berusia 12 tahun.

"Tenanglah, Yoonsuk-ah. Kau harus kuat untuk ibu dan adik perempuanmu" Wooyoung memeluk lalu menepuk-nepuk punggungnya. Anak yang bernama Yoonsuk itu semakin mengeluarkan semua airmatanya di dekapan Wooyoung.

"Hei hei, dengarkan aku. Ayahmu adalah seorang pahlawan. Maka kau juga harus begitu. Kau harus menjadi anak yang baik agar bisa membanggakannya. Aku tahu kau anak yang hebat!" Ia mengusap air mata Yoonsuk lalu mengusak surai hitamnya. Melihat wajah polos anak laki-laki ini membuat Wooyoung ikut menitikkan air mata. Taeil telah berhasil menjadi ayah dan panutan yang baik untuk anak-anaknya.

Tiba-tiba ada seorang wanita cantik datang menghampiri Wooyoung dan Yoonsuk saat mereka masih berpelukan. Ia adalah Eunji, istri Taeil.

Wooyoung refleks berdiri dan menunduk sebentar, lalu berkata "Aku minta maaf---"

"Mau sampai kapan kalian selalu meminta maaf padaku, hum? Tidak apa-apa. Lagipula ini bukan kesalahan kalian. Kita semua akan berusaha untuk mengikhlaskannya" Eunji memotong ucapan Wooyoung. Walau merasa canggung karena baru pertama kali bertemu, Wooyoung bisa merasakan apa yang sekarang dirasakan ahjumma didepannya yang sudah resmi menjadi single parents dengan dua anak yang bisa dibilang umurnya masih kecil.

"Ini pasti susah untukmu, ahjumma. Tapi kami sangat beruntung bisa kenal dengan sosok hebat seperti Taeil ahjussi. Kita semua berhutang nyawa padanya"

"Terlebih keluargaku" Tuan Kang maju dan ikut ke dalam pembicaraan. Di tangannya ia membawa surat dengan amplop putih lalu ia berikan kepada Eunji.

"Ini apa, Tuan?"

"Buka saja. Itu hadiah dari keluarga kami atas nama Seonghwa"

Wanita itu langsung membuka amplop dan alangkah terkejutnya ia setelah membaca judul dari surat itu. Saking terkejutnya ia sudah tidak bisa mengucapkan sepatah katapun kecuali terimakasih dan membungkukkan badannya berkali-kali.

Surat resmi itu berisikan tentang Tuan Kang yang akan membiayai kebutuhan sekolah kedua anak Taeil sampai lulus menjadi sarjana nantinya. Semua biaya mulai dari gedung sekolah, seragam, alat tulis sudah ditanggung sepenuhnya oleh keluarga Kang.

"Terimakasih banyak, Tuan. Saya tidak tahu bagaimana membalas semua budi Tuan"

Tuan Kang tersenyum. Harusnya ia yang berkata begitu. Selama kurang lebih tiga hari, anaknya tinggal dan mendapat banyak pelajaran berharga dari Taeil. Pelajaran tentang kebijaksanaan hidup yang tidak bisa dibayar dengan apapun.

San pun ikut bergabung dan langsung memeluk kedua anak Taeil. Ayah dari kedua anak ini meninggal karenanya. Taeil mengorbankan nyawanya untuk San.

"Kak San jangan nangis terus ya. Ayah bangga bisa kenal orang hebat kaya Kak San. Dulu setiap pulang, Ayah selalu nyeritain tentang Kak San ke kita berdua. Ayah bilang kita harus bisa jadi kaya kakak, jadi anak yang berguna untuk semua orang"

TREASURE || jongsang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang