Hari berganti, dan fajar pun datang. Matahari belum sepenuhnya naik. Udara masih terasa dingin. Sayup-sayup terdengar suara burung bersahutan diluar sana, juga sesekali terdengar kokokan ayam jantan.
Di dapur terlihat siluet seorang laki-laki yang berusaha menyelesaikan masakannya secepat mungkin. Siapa lagi kalau bukan Yeosang. Hari ini adalah hari dimana ia kembali kesekolah, dan hari ini pula ia akan melepas kepergian temannya ke Ibukota. Maka dari itu Yeosang menyiapkan makanan kecil untuk bekal Wooyoung dan San di perjalanan.
"Oke lada setengah sendok, terus pakai merica ngga ya?" Tanya nya kepada dirinya sendiri sambil sesekali melihat resep dari internet.
"Pake sosis apa bakso ya? Dua-duanya ajadeh" Kebiasaan. Nanya sendiri dijawab sendiri juga.
Saat sedang buru-buru memasak, tiba-tiba punggungnya merasakan sesuatu yang berat. Ia pun menengok kebelakang, terlihat Jongho yang masih setengah sadar menyenderkan badannya di punggung Yeosang. Yeosang pun hanya bisa memutar bola matanya dan berdecak pelan.
"Jongho lepasin, berat tau! gue juga lagi masak nih" Yeosang ngomel sambil tangannya gesit memotong wortel untuk sup nya nanti.
Jongho tidak menyahut. Bahkan sekarang ia lingkarkan kedua lengannya memeluk pinggang ramping Yeosang dan menenggelamkan kepalanya di bahu Yeosang.
Yeosang langsung kaget dan meletakkan pisaunya. Ya siapa yang bisa fokus memasak dengan keadaan seperti ini. Tapi disisi lain Yeosang juga ingin masakannya cepat selesai. Akhirnya ia lanjut memasak dengan Jongho yang masih memeluk dibelakangnya.
"Yeo.. Kamu wangi, udah mandi?" Jongho tiba-tiba bertanya.
"Belum, gue juga ngga pakai parfum, Ho. Dimana letak wanginya?"
"Disini" Jongho menunjuk leher putih Yeosang dengan hidungnya yang mancung. Ia juga menggesek-gesekkan ujung hidungnya, membuat Yeosang tertawa geli.
"Jongho diem dulu ih, gue gabisa fokus masak ini"
"Biarin. Lagian ngapain masak sih, pesen online juga bisa" Jongho meracau dengan keadaan mata yang masih tertutup.
Tangan Yeosang tangkas memasukkan wortel kedalam panci, "Gue masakin ini bukan buat lu ya. Ini buat Uyong sama San"
"Yah kok gitu.. terus ntar aku makan apa?"
"Makan batu" Yeosang menjawab ngasal.
Jongho menggeram. Ia memukul perut Yeosang dengan tangannya. Bagi Jongho itu pukulan yang sangat pelan, tapi tidak bagi Yeosang.
"Bercanda, Ho. Baper banget kaya cewek. Tapi mending lo duduk deh atau mandi sana, jangan gangguin gue masak gini"
"Mau mandi, tapi ngga ada seragam. Gausah berangkat sekolah aja ya" Jongho berkata pelan.
"Jangan ngawur! Kemarin seragam lo yang kena air hujan udah gue cuci sama setrika. Pakai itu aja" Yeosang meninggikan nada suaranya.
"Sang, laki-laki kemarin itu siapa?" Jongho bertanya lagi.
Yeosang menggelengkan kepalanya. "Jangan ngalihin topik pembicaraan. Mungkin itu pak satpam atau bapak-bapak komplek yang lagi ronda malam. Udah sana mandi!" Jongho malah merengek.
"Mandi atau makan batu beneran?!" Yeosang mengancam.
Jongho menghembuskan napas kesal dan melepaskan pelukannya. Dengan mata yang masih sedikit tertutup ia berjalan menuju kamar Yeosang, mengambil handuk lalu bergegas mandi.
--------
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi dan bel sekolah telah berbunyi. Yeosang yang semula asik mengobrol dengan temannya langsung kembali ke tempat duduk asalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE || jongsang✅
Misterio / Suspensobagaimana jika seorang Kang Yeosang yang dingin dan tidak banyak mengerti soal percintaan bertemu dengan laki-laki nakal seperti Choi Jongho? tapi itu bukanlah suatu hal yang besar. ada suatu hal serius yang menunggu mereka di depan sana. jongsang f...