37 : Show Time

579 75 93
                                    

Warning!
Blood, gunshot, death, killing, harsh word

It's show time:) part ini adalah part klimaksnya guys jadi bakal agak panjang huhuhu. Bacanya yang cermat & perlahan ya biar ngefeel
Hope u like it and happy reading!

********

"YAAMPUN JONGHO!"

"ADUHHH INI KENAPAA?!"

San dan Wooyoung sudah kembali ke villa setelah menghabiskan waktu jalan-jalan berdua. Dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat Jongho terkapar tak sadarkan diri di dapur dengan es susu dan gelas yang pecah di sekitarnya. San reflek langsung memeriksa denyut nadi adiknya itu. Untung saja ia hanya pingsan. Tapi denyut nadinya perlahan mulai melemah.

Saat mereka sedang bingung harus berbuat apa, dari jauh datang Taeil dengan penjaga lainnya yang baru pulang setelah mengurus keperluan diluar. Raut wajah Taeil yang semula penat langsung digantikan dengan raut wajah kaget.

"AHJUSSI!!" Wooyoung memanggil Taeil dan menyuruhnya untuk mendekat.

"Ini dia kenapa?" Tanya nya. Wooyoung dan San kompak menggeleng lalu menjelaskan kalau mereka juga baru sampai ke villa dan menemukan Jongho sudah dalam keadaan seperti ini.

Dengan cekatan, Taeil langsung menyuruh penjaga lain untuk membantunya mengangkat Jongho dan membaringkannya di kasur. Wooyoung juga membantu membuatkan teh hangat dan mengambilkan balsem.

Sementara itu, San malah keluyuran dan menyusuri seluruh area villa. Ia menyadari ada yang hilang.

"Yeosang dimana?"

--------

Alarm bungker itu berdering dengan keras sampai memekakkan telinga. Beberapa pasukan langsung berhamburan ke ruang operator untuk melihat apa yang salah.

"Gawat! Ia tak seharusnya berada di tempat itu" Salah satu komandan berkata demikian.

"Itu wahana air terjun, komandan. Bisa jadi ia memang sedang mengunjunginya bersama teman-teman yang lain"

"Bukan. Itu bukan air terjun biasa. Kalau ia di sana hanya untuk berlibur, mengapa alarm kita sampai berbunyi dan menunjukkan angka bahaya sampai 80%? Pasti ada yang salah"

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Tuan Muda sedang tidak ada disini"

"Aku akan memerintahkan kapten helikopter untuk menjemputnya" Sang komandan itu tampak sibuk menggerakkan panel-panel rumit didepannya. Ia juga mengaktifkan telepon jarak jauh yang tersambung hampir ke seluruh negara di Asia Tenggara.

Semua itu memang lah benar. Mereka jelas-jelas bukan kelompok mafia biasa. Lalu siapakah yang akan menang? Kelompok mafia Tuan Choi atau Tuan Kang?

"Aku baru saja melacak nomor handphone nya tapi lokasinya berada di villa, komandan"

"Kalau begitu... kemungkinan besar ia diculik"

Biip biip.

Telepon itu berdering lalu muncul wajah seseorang yang mereka kenali di layar proyektor. Yang tak lain tak bukan adalah Kang Seonghwa.

TREASURE || jongsang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang