19 : Memorable

741 121 50
                                    

"Dari mana aja?"

Jongho berdiri lalu berjalan mendekati Yeosang dan Mingi yang baru datang. Keringat dingin mengucur deras dari dahi Mingi. Kakinya gemeteran mengingat Jongho bukanlah siswa laki-laki biasa. Walaupun sekarang sudah jarang berkumpul bersama geng-nya tapi ia masih menjabat sebagai ketua geng disana. Jongho juga memiliki kemampuan bela diri yang sangat baik. Pandangan Mingi turun menatap urat di tangan Jongho yang terlihat jelas, ia pun menelan ludah kasar.

"Tadi belanja di supermarket sana, Ho" Yeosang menjawab santai sambil menaruh plastik belanjaan di meja ruang tamu.

Jongho mengerutkan alis, "Kok kamu gak telpon aku?"

Sekarang ganti Yeosang yang mengerutkan alisnya. Tidak biasanya Jongho memulai pembicaraan dengan 'aku-kamu' bahkan ada Mingi disini.

"Y-ya handphoneku tadi a-aku tinggal dikamar. Lagian supermarketnya deket jadi ga aku bawa" Yeosang mencoba berbicara dengan 'aku-kamu' juga tetapi agak terbata.

Jongho menatap Mingi tajam sambil melipat kedua tangan dan menaruhnya di dada.

"Lo—"

"Gue cuma anterin Yeosang aja kok karena dia mana bisa bawa belanjaan segini banyaknya apalagi ujan deres gini. Bener deh. Suer" Ucap Mingi memotong perkataan Jongho berusaha menjelaskan lebih dulu.

"Tumben udah balik jam segini?"

"Dia bolos" Yeosang menjawab santai. Jongho langsung menggelengkan kepalanya.

"Kak Mingi, gue emang bukan OSIS yang biasanya ceramahin murid yang bolos. Gue cuma adek kelas yang sedikit mengkhawatirkan masa depan lo. Ralat, masa depan Kak Yunho juga. Iya Kak Yunho, pacar lo" Ujar Jongho sambil menekan nada bicaranya pada kata 'pacar'.

"Kakak ga malu punya pacar di kelas unggulan sedangkan kakak malah bolos-bolosan gini?" Lanjutnya dengan nada sopan mengingat Mingi adalah kakak kelasnya.

"Nahh tadi tuh mau gue aduin Yunho sebenernya, Ho" Tambah Yeosang. Ia merasa punya kawan yang memihaknya.

"Diem lo" Jongho malah menunjukkan reaksi yang tidak Yeosang pikirkan.

"Lo ga perlu takut mau gue ketua geng lah, mau gue jago beladiri lah" Kata Jongho yang seolah bisa membaca pikiran Mingi. "Gue cuma minta sekarang lo janji sama gue, lo ga bakal ulangin hal itu lagi"

"Janji sama gue juga gak?" Yeosang bertanya.

"Dibilang diem ya diem, ngeyel banget" Jawab Jongho ketus. Yeosang memajukan bibirnya.

"Yaudah iya gue janji ga bakal bolos lagi. Gue juga pengen jadi daddy yang baik buat Yunho" Mingi tersenyum kecut.

Mendengar perkataan Mingi, Yeosang langsung melotot dan Jongho langsung mengusap dadanya. Kok bisa ada manusia kaya Mingi gini sih. Batinnya.

"Udah kan ya? Gue boleh balik berarti, kan?"

Jongho menarik tangan Mingi, "Ntar dulu, ceritain yang lengkap kenapa bisa Yeosang dianter pulang sama lo"

"Astaga Jongho" Yeosang menggertakkan kakinya sebal. "Tadi itu gue belanja di supermarket terus gue ketemu ni anak. Tadinya mau gue aduin Yunho juga tapi berhubung hujan gue suruh aja dia anterin gue pulang sekaligus bayarin belanjaan dengan balesan gue ga ngaduin ke Yunho. Udah gitu aja, ngapain jadi curigaan gini sih" Jelas Yeosang panjang lebar.

"Nah bener tuh, lagian Yeosang juga takut petir. Kalo dia jalan sendirian terus pingsan pas ada petir kan repot juga" Mingi menambahkan.

Yeosang malah melotot mendengar perkataan Mingi. Sejak kapan ada orang yang tau dia takut petir, padahal yang tau hanya Wooyoung dan keluarganya.

TREASURE || jongsang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang