Lagi-lagi🤪🤪Mew menuruni tangga menuju dapurnya, saat kakinya menginjak lantai dapur hal yang pertama kali ia lakukan adalah menghela nafasnya dan menatap celananya.
Jangan sekarang kumohon -Batin Mew
Sudah beberapa bulan ini dirinya seolah diuji oleh Gulf, setiap hari harus melihat Gulf memakai baju kebesaran hanya sebatas paha, belum lagi perut Gulf semakin membuncit, menambah kesan sexy dimata Mew, tapi ia tidak bisa menyentuh Gulf terlebih saat ini Gulf semakin dekat dengan kelahirannya.
Setelah berperang dengan segala hal yang terlintas di kepalanya, Mew berjalan mendekati Gulf dan memeluknya dari belakang.
"Morning sayang" seru Mew mengecup singkat pipi Gulf dan mengelus lembut perut Gulf.
"Morning phi"
"Gulf memasak sendiri?, dimana maid?, harusnya dia datang lebih pagi bukan?"
"Anak bibi Non sakit phi, itu alasannya dia tidak datang hari ini"
"Tapi tetap saja Gulf tidak boleh terlalu lelah, bukankah ini semakin dekat dengan persalinan?, lagi pula bibi...."
"Phi bisakah kita sarapan saja, Gulf malas berdebat" seru Gulf memotong ucapan Mew.
"Ayo sarapan" Mew hanya menganggukan kepalanya. Gulf mulai mengambilkan sarapan Mew dan mendudukan dirinya di sebelah Mew.
"Phi hari ini boleh tidak jika Gulf kerumah mae?"
"Memangnya ada apa?"
"Tidak, Gulf hanya kangen saja dengan mae, Gulf juga bosan menunggu phi pulang" cicit Gulf
"Boleh tapi jika perut Gulf terasa sakit langsung hubungi phi na" seru Mew menatap Gulf lembut seraya membenarkan anak rambut di dahi Gulf.
"Iya Gulf akan menelpon phi jika perut Gulf sakit" seru Gulf membuat Mew tersenyum.
Sebenarnya Mew ingin sekali melarang Gulf untuk kerumah sang mae, pasalnya ia benar-benar khawatir dengan kandungan Gulf yang sudah menginjak usia 38 minggu, meskipun dokter mendiagnosa Gulf akan melahirkan seminggu lagi tapi tetap saja Mew khawatir bagaimana jika diagnosa itu salah.
Mew juga ke kantor hanya seperlunya saja, ia sangat ingin selalu berada disisi Gulf, bahkan untuk kuliahnya saja Mew berniat menunda ujian akhirnya tapi nyatanya ia tidak bisa, terlebih Gulf marah dan menangis saat mendengar Mew akan menunda ujian hanya karena ingin menemani Gulf dirumah, mau tak mau Mew mengikuti keinginan Gulf untuk terus melanjutkan kuliahnya. Dan hari ini adalah hari dimana ia akan mengikuti ujian akhir untuk thesisnya.
***
Gulf berjalan memasuki cafe dekat dengan kampus Mew, Gulf membawakan makan siang untuk Mew, ia juga ingin memberikan dukungan sebelum Mew menghadapi ujian nya. Gulf menyunggingkan senyumnya kala melihat Mew duduk di meja pojok seraya memakan cake nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | MewGulf
DiversosPhi aku ingin kita putus -Gulf Kanawut Seberapa ingin pun kau pergi dari ku itu tak akan pernah berhasil karna tuhan telah mentakdirkan kita bersama! -Mew Suppasit Dan setelah semuanya terjadi hanya satu kata yang menghampiri Gulf yaitu 'Penyesalan...