Tok Tok Tok"Gulf apa kau tidak kuliah?" Tanya sang mae dari luar pintu
"Gulf?"
Perlahan Gulf mengerjapkan matanya saat samar-samar kesadaran nya mulai terkumpul, ternyata semalam ia tidur di meja belajarnya dengan posisi duduk, dan kepala di tumpukan di kedua tangan nya membuat pagi ini badannya terasa sedikit sakit-sakit dan kaku, Suara sang mae kembali terdengar dari luar kamar
"Gulf apa kau didalam?"
"Kharb Mae" Serunya dengan suara khas bangun tidur
"Kau tak kuliah?" Tanya sang mae membuat Gulf menolehkan kepalanya melihat jam yang ada di dinding, seketika matanya terbelalak melihat jam yang menunjukan pukul 8
"Sia, aku telat kalau begini caranya" Seru Gulf seraya bergegas menuju kamar mandi karna ia harus kuliah jam 9, sedangkan sang mae hanya menggelengkan kepalanya mendengar suara gaduh dari dalam kamar Gulf
Setelah selesai dengan membersihkan dirinya Gulf bergegas memakai kemeja nya, merapihkan rambutnya asal dan menymbar tas nya untuk berangkat, tak akan ada waktu lagi ia pasti akan telat ia buru-buru keluar dari kamarnya menuruni anak tangga dengan fokus masih memasangkan jam tangan, hingga suara sang mae kembali terdengar
"Gulf apa kau tak akan sarapan"
"Maaf mae tapi aku sudah telat"
"Kenapa kau bangun telat bocah" Seru sang mae mengusak sayang rambut Gulf
"Au mae jangan membuatnya semakin berantakan" Kesal Gulf
"Aku berangkat" Serunya saat mengalihkan padangannya netra nya menangkap sosok yang membuatnya telat bangun pagi ini sedang duduk di sofa ruang tamunya
"Maaf na Mew pasti kau menunggu lama sekali karna bocah ini telat bangun" Seru Sang Mae
"Mae"
"Tak apa bibi"
"Cah sudah sana berangkat Mew sejak pagi menunggu mu asal kau tau"
"Aku berangkat" Seru Gulf seraya berlalu keluar
"Maafkan sikap Gulf na"
"Tak apa bibi, berangkat na permisi"
Mew keluar rumah Gulf saat matanya menangkap Gulf hendak keluar gerbang rumahnya ia buru-buru menuju Gulf dan menahan tangannya
"Lepaskan" Seru Gulf kesal
"Kau mau kemana? mobil phi ada disana bi" Seru Mew menahan tangan Gulf
"Aku ingin pergi sendiri"
"Tidak kita berangkat bersama!" Seru Mew penuh penekanan lalu menarik tangan Gulf menuju mobilnya mengabaikan Gulf yang terus minta di lepaskan
"Masuk bi!" Seru Mew penuh penekanan karna Gulf tak kunjung masuk
"Tidak" Seru Gulf hendak berlalu tapi Mew menariknya lalu memasukannya pada mobilnya, dan memasangkan seatbelt lalu dengan gerakan cepat ia juga memasuki mobilnya dan mendudukan dirinya di belakang kemudi
Cklik
Mew mengunci pintu nya saat Gulf membuka seatbelt nya dan hendak keluar
"Yak, phi ini penculilan namanya!" Kesal Gulf
"Jika aku menculikmu aku tidak akan mengantarkan mu ke kampus sayang" Seru Mew acuh dan mulai mengendarai mobilnya untuk menuju kampus Gulf
"Phi turunkan aku"
"..."
"Phi Mew"
"..."
"Dasar kau pemaksa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | MewGulf
RandomPhi aku ingin kita putus -Gulf Kanawut Seberapa ingin pun kau pergi dari ku itu tak akan pernah berhasil karna tuhan telah mentakdirkan kita bersama! -Mew Suppasit Dan setelah semuanya terjadi hanya satu kata yang menghampiri Gulf yaitu 'Penyesalan...