Mew merapatkan selimut biru yang dikenakan Gulf, mereka tengah berada dalam mobil untuk menuju rumah mereka, setelah kemarin mereka menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan di US, bahkan Mew sangat bahagia ketika melihat senyum merekah Gulf kemarin.Phi sangat mencintai mu nong, jangan pernah meninggalkan phi lagi na -Batin Mew seraya mengcupi puncuk kepala Gulf dan mengelus surai hitam milik Gulf yang kini menyandarkan kepalanya didada Mew.
"Anggap aku angin" monolog Boss membuat Mew kembali pada kesadarannya.
"Fokus saja pada jalanan Ai'boss, kenapa juga kau melihat kami" seru Mew
"Au phi hilangkan saja spion ini, jika kau tidak ingin aku melihatnya, atau naik taxi sekalian"Seru Boss seraya memukul pelan spion yang berada diatas kepalanya.
"Ah jadi kau keberatan menjemputku di bandara"
"B-bukan begitu, au kau selalu benar phi Mew sudah lah" seru Boss membuat Mew terkekeh.
"Kalau kau iri kenapa tidak mencari cinta mu saja"
"Hoi kau melimpahkan semua pekerjaan mu padaku bagaimana bisa aku mencari cinta" seru Boss sedangkan Mew tertawa puas mendengarnya, membuat Gulf sedikit bergerak dalam pelukan Mew, Mew kembali mengelus surai hitam Gulf, agar Gulf tidak terbangun karena ulahnya, membuat Gulf semakin menyamankan dirinya dalam pelukan Mew.
Mew melanjutkan mengobrol dengan Boss masalah pekerjaannya, dengan pelan ia tak mau Gulf terbangun, ia tahu Gulf sangat lelah karena penerbangan mereka, hingga beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai Boss memasuki pekarangan rumah yang cukup sederhana.
Setelah memarkirkan mobilnya, Boss keluar untuk mengeluarkan koper-koper yang berada di dalam bagasi, sedangkan Mew mencoba membangunkan Gulf."Nong"
"..."
"Yai nong"
"..."
"Yai nong istri phi, bangun na, kita sudah sampai" Seru Mew seraya memainkan telinga Gulf agar Gulf terbangun dari tidurnya, perlahan Gulf membuka matanya, dan mencoba mengumpulkan kesadarannya.
"Apa kita sudah sampai phi?" tanya Gulf seraya mengucek matanya dengan suara khas bangun tidurnya.
"Hm ayo turun, Gulf masuk duluan na, sandinya ulang tahun mu, phi akan berbicara sebentar dengan Ai'boss" seru Mew yang diangguki Gulf.
Keduanya turun dari mobil, Gulf berjalan menunduk seraya menenteng selimut berwarna biru, Gulf menghentikan langkahnya saat sadar ini bukan rumahnya atau juga rumah Mew.
Gulf membalikan lagi tubuhnya hendak bertanya pada Mew, saat berbalik ia melihat Mew tengah berbicara serius dengan Phi Boss, Gulf mengurungkan niatnya ia memilih memasuki rumah tersebut sesuai dengan permintaan Mew, Gulf dengan ragu memasukan sandi pintu tersebut dengan ulang tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | MewGulf
DiversosPhi aku ingin kita putus -Gulf Kanawut Seberapa ingin pun kau pergi dari ku itu tak akan pernah berhasil karna tuhan telah mentakdirkan kita bersama! -Mew Suppasit Dan setelah semuanya terjadi hanya satu kata yang menghampiri Gulf yaitu 'Penyesalan...