Beberapa saat sebelum Gulf masuk"Aku setuju dengan proyek yang akan kau kembangkan sekertaris ku sudah menceritakan semuanya, kurasa kita bisa menjalin kerja sama yang baik"
"Aku berterima kasih banyak tuan Tannapon anda sudah mau bekerja sama dengan perusahaan ku" Seru Mew ramah
"Ah baiklah aku akan memikirkan pembuatan untuk kontrak kita"Serunya seraya menjabat tangan Mew
"Ah tuan maaf sebelumnya menyelah, tapi saya sekali lagi minta maaf tuan karna telah membuat tunangan anda salah paham dengan saya kemarin" Seru pria berwajah manis tersebut
"Apa maksud mu Saint?"Tanya Mew tak mengerti
Pria berwajah manis tersebut mulai menceritakan, kejadian kemarin pada Mew, ia merasa bersalah karna hampir saja merusak hubungan orang lain, membuat Mew memejamkan matanya sejenak karna ia tahu tuan Tannapon adalah pembisnis yang tak akan suka dengan pembisnis lain yang menggabungkan urusan pribadi dan bisnis, hingga dorongan pintu membuat mereka mengalihkan pandangannya
Brakk
"Apa dia orangnya?" Tanya Mew dingin saat melihat siapa yang membuka pintu ruangannya dengan kasar
"Kharb tuan" seru Saint
"Maaf bos maaf saya sudah melarangnya masuk keruangan ini" Seru orang yang dipukul Gulf tadi
"Ah kurasa aku harus memikirkan ulang semuanya, karna aku tak suka bekerja sama dengan orang yang tak bisa membedakan bisnis dan masalah pribadi, permisi" Seru Tannapon berlalu keluar dari ruangan Mew dan diikuti oleh Saint sekertarisnya.
"P-phi"Seru Gulf berjalan mendekati Mew, membuat Mew menegakkan kembali kepalanya, menatap Gulf tajam, membuat Gulf sedikit bergidik ngeri pasalnya Mew tak pernah menatapnya seperti itu, Gulf dapat melihat mata Mew memerah, ia tahu Mew sedang menahan emosinya, ia juga dapat melihat tangan terperban itu terkepal kuat.
"APA KAU GILA HAH?, TAK CUKUP KAH KAU MENGHANCURKAN HIDUP KU?, SEKARANG KAU INGIN MENGHANCURKAN BISNIS KU JUGA HAH?!" Maki Mew merasa sudah tak dapat menahan emosinya saat ini, membuat Gulf sedikit tersentak, ini pertama kalinya Mew membentaknya seperti ini.
"M-maaf phi" Seru Gulf tertunduk ia merasa sangat takut saat ini untuk menetap mata tajam Mew
"PERGILAH!" Seru Mew penuh penekanan, Gulf buru-buru mentap kembali mata tajam Mew dan menggeleng, ia tak akan pergi ia harus menyelesaikan semuanya
"P-phi aku ingin bicara" cicitnya takut-takut
"Tak ada yang perlu di bicarakan jadi pergilah!"
"Apa karna pria itu kau tak mau berbicara padaku?"
"Itu bukan urusan mu!"
"A-aku melihat mu berkencan dengannya kemarin, apa itu benar?" Seru Gulf memastikan, dan itu kembali membuat Mew emosi
"AKU BERKENCAN DENGAN SIAPAPUN ITU HAK KU!"
"Aku tunangan mu jika kau lupa" Pekik Gulf tak terima dengan jawaban yang terlontar dari Mew
"Haha tunangan kita sudah tak memiliki hubungan apapun kita hanya sebatas teman yang tak saling mengenal saat ini!" Seru Mew menatap Gulf dingin
Gyutt
Lagi-lagi ribuan tangan tak kasat mata seolah meremas jantung serta mencekiknya mendengar penuturan Mew, tidak-tidak bukan ini yang diharapkan nya ia harus meluruskannya.
"Kau egois phi mengambil keputusan sendiri tanpa memikirkan orang lain" Seru Gulf kembali membuat Mew emosi dan menatapnya nyalang
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | MewGulf
RandomPhi aku ingin kita putus -Gulf Kanawut Seberapa ingin pun kau pergi dari ku itu tak akan pernah berhasil karna tuhan telah mentakdirkan kita bersama! -Mew Suppasit Dan setelah semuanya terjadi hanya satu kata yang menghampiri Gulf yaitu 'Penyesalan...