Hari yang paling di tunggu keduanya akhirnya tiba, hari dimana mereka akan mengucapkan janji suci yang akan mengikat mereka selamanya, Mount Rainer Park akan menjadi saksi bisu kisah keduanya, dengan hiasan baby breath yang melambangkan cinta sejati, kemurnian, serta ketulusan dari cinta abadi.Gulf menghela nafasnya kasar, jantungnya berdetag 3 kali lebih cepat dari biasanya, ia menatap dirinya dalam pantulan cermin, jas berwarna navy terlihat apik ditubuhnya, disertai riasan tipis pada wajahnya membuatnya semakin indah.
Ia berjalan menuju jendela besar dan menatap kebawah dimana altar mereka berada, dengan nuansa romantis terlihat begitu indah dari atas sini, membuatnya semakin gugup.
Terlebih ia tak bertemu dengan Mew sedari pagi, biasanya Mew yang akan membantunya jika ia gugup, hingga suara sang phi terdengar membuatnya menoleh."Gulf apa kau siap?" Tanya Thorn yang memasuki ruangannya, Gulf hanya menganggukan kepalanya.
"Ayo turun semuanya akan dimulai" seru Thorn seraya berlalu, lagi-lagi helaan nafas terdengar darinya, ia kembali berusaha menenangkan jantungnya.
"Tenanglah semuanya akan terlewati" monolog Gulf seraya berlalu keluar dari ruangan tersebut.
Ia bisa melihat Mew berdiri dialtar dan juga seorang pendeta, serta tamu undangan yang terlihat menatapnya, jantungnya semakin berdetak tak karuan saat Mew menatapnya penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | MewGulf
AcakPhi aku ingin kita putus -Gulf Kanawut Seberapa ingin pun kau pergi dari ku itu tak akan pernah berhasil karna tuhan telah mentakdirkan kita bersama! -Mew Suppasit Dan setelah semuanya terjadi hanya satu kata yang menghampiri Gulf yaitu 'Penyesalan...