"Pagi phi" seru Gulf saat memasuki mobil Mew"Hm pagi sayang" seru Mew seraya menjalankan mobilnya menuju kampus Gulf, Gulf terdiam dan memandang keluar jendela hingga beberapa saat kemudian ia ingat tentang rencana mereka hari ini.
"Phi kita...sia phi Mew apa kau tidak tidur?" tanya Gulf kala melihat wajah Mew terlihat sangat lelah juga lingkaran hitam dibawah matanya sangat terlihat, Mew memberhentikan mobilnya kala lampu lalu lintas menjadi merah dan
Cup
"Phi Mew!" kesal Gulf karena tiba-tiba Mew mengecup singkat bibirnya.
"Kau mengumpat sayang" seru Mew acuh
"Au terserah apa phi tidak tidur?"
"Phi tidur tadi jam 5"
"HAH?" pekik Gulf, jam 5 ini saja jam 7 itu artinya Mew baru tidur 1 jam, lalu menjemput dirinya.
"Jangan memekik sayang tenggorakan mu akan sakit" seru Mew seraya kembali menjalankan mobilnya.
"Kenapa phi bisa tidur jam 5, apa pekerjaan phi sangat banyak?"
"Hm phi harus menyelesaikan proyek kantor dan juga proyek kuliah phi sebelum pernikahan kita" seru Mew
"Lalu kenapa phi menjemputku?, lebih baik phi tidur" seru Gulf
"Phi bisa tidur setelah mengantar mu nong"
"Tapi kan.."
"Phi tidak apa-apa tenang saja"
"Au terserah kalau begitu kita munduri saja jam fitting jasnya"
"Kenapa memangnya?"
"Agar phi bisa tidur"
"Tidak perlu, lagipula phi akan tidur setelah mengantar mu"
"Munduri jamnya atau tidak usah sama sekali!" seru Gulf kesal
"Hahh baiklah kita munduri jamnya, terima kasih calon istri phi yang sangat perhatian" seru Mew seraya menatap Gulf dan mengusak sayang kepala Gulf.
Blush
Wajah Gulf memerah seperti tomat masak mendengar perkataan Mew, ia buru-buru menepis tangan Mew lalu mengalihkan pandangannya keluar jendela, dan menahan senyumannya, selama perjalanan Gulf memilih diam dan mengobrol sekedarnya, ia masih sangat malu, hingga beberapa saat kemudian mobil Mew memasuki fakultas Gulf.
"Phi terima kasih sudah mengantarkan ku hati-hati dijalan"
Cup
Gulf mengecup singkat pipi Mew lalu buru-buru keluar dari mobil Mew sedangkan Mew memegangi pipinya seraya tersenyum bahagia, kesadarannya langsung terkumpul penuh karena tingkah Gulf, karena ia tahu Gulf jarang sekali memulai lebih dulu sebelumnya.
Mew kembali menjalankan mobilnya meninggalkan kampus Gulf dengan perasaan bahagia, sedangkan Gulf buru-buru berjalan memasuki koridor kampusnya dan merutuki dirinya sendiri.
"Bodoh-bodoh kenapa kau menciumnya bodoh" maki Gulf seraya mengusak kasar rambutnya.
"Hoi apa kau menjadi gila ny.suppasit?" serunya seraya menepuk pundak Gulf membuat Gulf menatap nyalang kearahnya, Gulf hendak melayangkan pukulannya tapi Mild mengelak.
"Hoi-hoi aku hanya bertanya kenapa kau ingin memukul ku?" seru Mild
"Pertanyaan mu tidak patut di jawab bodoh!" kesal Gulf dan berlalu menuju kelasnya.
"Hoi tunggu aku" seru Mild seraya menyusul Gulf
***
"Kenapa wajah kalian berdua seperti musuh yang akan berperang" tanya Mild setelah kelasnya berakhir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir | MewGulf
De TodoPhi aku ingin kita putus -Gulf Kanawut Seberapa ingin pun kau pergi dari ku itu tak akan pernah berhasil karna tuhan telah mentakdirkan kita bersama! -Mew Suppasit Dan setelah semuanya terjadi hanya satu kata yang menghampiri Gulf yaitu 'Penyesalan...