"Yeobosaeyo?.. "
"Eoh, hai Kim Jisoo! Lama tidak bicara denganmu. "
"KAU?! "
"Waah, aku kira kau lupa denganku setelah kau sukses Jisoo-ya. "
"Yaak. Dari mana kau mendapatkan nomor ponselku hah? Kenapa kau menghubungiku setelah kau menyakitiku dulu?! "
"Why baby... Tenangkan dirimu. Itu terjadi karena dulu kau tidak secantik sekarang, aku menyesal pernah meninggalkanmu. "
"OMONG KOSONG! "
tess.. air mata Jisoo menetes seketika, mendengar pengakuan dari mantan kekasihnya yang sangat keterlaluan.
Jisoo langsung memutuskan sambungan teleponnya dan berlari sekencang mungkin kekamarnya.
Brakk!
"Omo, Jisoo-ssi. Kenapa kau berlari? "
"Ah, mian-he Hoseok-ssi.. Aku tidak sengaja menabrakmu, karena aku sudah mengantuk aku akan kembali ke kamar dulu nee. "
"E-eoh.. " -jawab Jhope bingung dengan sikap Jisoo barusan.
"Dia kenapa? Kenapa matanya sembab tadi, apa dia menangis.. Ahh molla, lebih baik aku juga pergi tidur. " -gumam Jhope sambil berjalan menuju kamarnya.
Jisoo langsung membanting tubuhnya di atas ranjang. Ia sudah tidak habis pikir lagi dengan mantan kekasihnya. Bisa-bisanya dia menghina Jisoo seperti itu, setelah sekian lama ia meninggalkan Jisoo secara keterlaluan.
Tokk..tokk, cekleekk..
"Jisoo eonnie.. Aku dan Jimin baru saja membuat pancake, apa kau mau? Tadi kami membuatnya terlalu banyak. Jadi aku bagikan kepada teman-teman Jimin, dan aku juga menyisahkan sedikit untuk-... "
Ucapan Rose terhenti ketika Jisoo memalingkan wajah ke arahnya, ia langsung terkejut dan menghampiri Jisoo yang terduduk ditepi ranjang dengan matanya yang sembab.
"Yaak, kenapa kau menangis eonnie?! "
"Mana pancake yang kau buat tadi, berikan padaku! Aku sedang tidak mood sekarang, dan lebih baik aku makan saja. "
"Jawab dulu pertanyaanku, siapa yang membuatmu seperti ini? Kemana Jennie dan Lisa, kenapa mereka tidak terlihat dari tadi? Aku tidak akan memaafkan orang yang menyakiti dirimu eonnie.. " -geram Rose.
"Lisa sedang pergi dengan Jungkook, dan Jennie juga sedang keluar menemui Irene. Dari tadi aku sendirian ditepi kolam. "
"Apa kau ingat? Dulu aku pernah bercerita tentang namja yang menyakiti hatiku? " -sambung Jisoo sambil melahap pancakenya.
"Eoh.. Wae-yo? Apa karena dia kau seperti ini? Apa dia mengganggumu eonnie? "
"Emm.. " -Jisoo mengangguk pasti.
"Mworago?! Ah eonnie jebal.. Ini sudah malam, jangan pikirkan tentang masa lalu tentangnya. "
"Tadi.. "
Jisoo menjelaskan semuanya kepada Rose dari awal hingga akhir. Rose yang mendengarnya pun hanya menatap tidak percaya atas perbuatan mantan kekasih Jisoo dulu.
'Keterlaluan' itu yang sekarang ada dipikiran Rose. Ia sudah tidak habis pikir lagi, dan sekarang Rose sedang memikirkan cara supaya Jisoo tidak memikirkan kejadian yang baru saja ia alami tadi.
"Hentikan tangisanmu itu eonnie! Kau tidak perlu memikirkan perkataan busuknya tadi. Sekarang yang harus kau lakukan adalah menatap ke depan bukan ke belakang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Trip
Jugendliteratur[Hargai author! Vote disetiap chapter.] •This is Wonderful Trip• Ruangan itu tampak nyaman, bersih, dan rapih. Terdapat sebuah meja panjang di tengah² dan ada beberapa kursi yang nyaman telah terjajar rapih. "Oke, kali ini kita akan berkolaborasi...