Keesokan harinya, dimalam yang dingin.
Gadis berambut pendek itu sedang memainkan ponselnya, ia mencoba menenangkan perasaannya dengan cara lebih aktif di sosial media miliknya."Apa aku perlu memajang foto baru di Instagram? "
"Ah, sepertinya aku tidak punya foto yang menarik. "
Gadis itu terus-menerus men-scroll galerinya. Banyak sekali foto-fotonya bersama partnernya yang satu itu. Hingga kemudian Lisa tersadar akan sesuatu..
"Apakah aku terlalu berlebihan jika marah padanya hingga sekarang? "
"Apa aku kemarin keterlaluan padanya? Bagaimana jika dia sedang memikirkan banyak masalah? "
"Ah, kenapa kau bodoh Lisa-ya... Sekarang rasa menyesal sedang berputar-putar dihati dan otakmu! "
"Mungkin saja kemarin Jungkook hanya menegaskan ku saja, tapi kenapa aku menjadi balik membentaknya? "
"Ahh, molla! Kepalaku benar-benar pusing sekarang. Apa aku harus meminta maaf kepadanya sekarang? "
Lisa terus-terusan bergumam dengan isi otaknya saat ini. Hingga ia tersadar bahwa ada yang datang. Siapa yang membunyikan bel apartemennya malam-malam begini?
Ting-tong...tingtong...
"Nee, nugu-saeyo?.. " -teriak Lisa sambil berjalan ke arah pintu.
Ceklekk.. Greepp!
Lisa terkejut. Tiba-tiba Jungkook datang dan langsung memeluknya dengan erat. Pria itu masih diam menenggelamkan wajahnya di pundak Lisa.
"J-jungkook.. "
Masih tidak ada jawaban, dan sekarang suara isakan tangis mulai terdengar jelas ditelinga gadis itu.
Jungkook sangat sering menangis belakangan ini. Seperti bayi bukan?
Hahaha..."Mian-hae... " -kata-kata itu keluar dari mulut Jungkook.
"Masuklah dulu, aku tidak mau ada orang yang melihat kita berdua sedang bersama disini! " -ucap Lisa yang kemudian menutup pintunya.
"Aku salah, aku mohon maafkan aku. Aku tidak bermaksud seperti itu padamu kemarin, a-aku hanya-- "
"Sssttt.. seharusnya aku yang meminta maaf padamu, kemarin aku mungkin terlalu berlebihan menanggapi apa yang kau bicarakan. "
"T-tapi kenapa kau tidak pulang?.. "
"Hey, ini juga rumahku Jung. Aku hanya ingin menenangkan pikiranku saja. Sudah ya.. jangan menangis lagi. Kau ini bukan anak kecil lagi, apa kau tidak malu dengan otot-otot mu itu. " -jawab Lisa kembali memeluk partnernya itu.
"Lain kali aku tidak akan terlalu cerewet padamu, jadi kau tidak perlu khawatir. Dan jangan menyesali perbuatanmu kemarin, lupakan itu semua okey?.. " -sambung Lisa.
"Tidak-tidak! Jangan berhenti menjadi cerewet Lisa.. Aku suka kau yang seperti biasa, jangan pernah mengubah dirimu. Cukup jadi Lalisa yang apa adanya, arasso?! "
"Apa kau tidak keberatan jika aku tiba-tiba mengomeli mu? " -tegas Lisa.
"Tidak akan sama sekali! Mungkin aku akan sedikit kesal, tapi ingatlah.. bahwa aku tidak akan pernah membenci itu. " -jawab Jungkook yang mulai tersenyum.
"Gomaweo... "
🐙🐙🐙
Pagi ini rasanya sangat cerah dan damai. Tapi.. masih ada sedikit kejanggalan!
Apa semalam Jungkook tidak pulang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Trip
Teen Fiction[Hargai author! Vote disetiap chapter.] •This is Wonderful Trip• Ruangan itu tampak nyaman, bersih, dan rapih. Terdapat sebuah meja panjang di tengah² dan ada beberapa kursi yang nyaman telah terjajar rapih. "Oke, kali ini kita akan berkolaborasi...