RVG ¤ 2

18K 1.5K 61
                                    

Revenge by VayeshaLin
Present:

Chapter 2
“Aku bermimpi buruk”

°°Φ°°

Taeyong merasakan nyeri di seluruh tubuhnya. Ia menertawakan dirinya sendiri. Bahkan kematian juga merasakan sakit?

Pria itu membuka matanya secara tiba-tiba. Matanya menelisik sekitar. Apa surga nampak modern?

Ia terduduk ketika mengenali ruangan itu. Sebagai akibatnya, pening yang hebat kembali melandanya. Ketika rasa sakitnya berkurang, mata Taeyong berpendar untuk meyakinkan perasaannya. I-ini seperti–rumah sakit?

Bukankah aku sudah mati? Kenapa aku bisa ada di sini? Jangan-jangan ini rumah sakit surga?

Taeyong refleks memegangi dada kirinya. Ia bisa merasakan detakan teratur di sana. Menyadari itu, ia berdebar sangat kencang, tangannya juga merasakannya. Ia mengangkat tangannya. Kulit putih pucat yang halus. Taeyong menganga. Bukankah tangannya penuh bekas luka?

Memastikan, Taeyong menyibak selimut yang menutupi kakinya. Jantungnya berdebar semakin kuat. Dengan tangan bergetar, Taeyong menarik celana panjang yang membungkus kaki kirinya. Lagi-lagi jantungnya tidak bisa menahan debaran. Ia nyaris berteriak ketakutan. Kakiku—normal?

Kaki yang sama pucat dengan tangannya terpampang nyata. Ia merabanya, merasakan tekstur yang halus.

Kini tubuhnya bergetar hebat, merasa bahagia sekaligus takut. Ia takut ini tidak nyata, namun bahagia karena ini terasa nyata. Ia menggeser tubuhnya ke ujung ranjang putih. Kakinya tergantung bebas. Ia menggerakannya perlahan. Ia bisa merasakannya! Ia bisa menggerakkan kakinya!

Air mata jatuh dari manik bulatnya. Rasanya luar biasa bisa merasakan kakinya kembali. Setelah 14 tahun berjalan pincang, ia hampir lupa bagaimana berjalan dengan dua kaki.

Matanya menangkap sebuah benda pipih di atas meja. Buru-buru Taeyong meraihnya dan menyalakannya. Ia ingat ponsel itu. Bukankah itu—

"2019?" Benda pipih itu meluncur bebas dan jatuh ke lantai. Ia kembali bergetar. Tahun itu–tahun dimana kehancurannya dimulai. Tahun ketika ia berada di tahun terakhir kuliah. Tahun dimana ia—

–menikah dengan Jaehyun.

Taeyong masih berkutat dengan pikirannya ketika pintu terbuka. Ia mendongak. Dengan penglihatan buram akibat menangis, Taeyong hampir bisa mengenali sosok itu.

"M–Minhyung?" Lirihan itu terdengar.

Pria muda tanpa ekspresi itu sedikit terkejut. Minhyung? Biasanya ia memanggilku Mark Lee.

Taeyong spontan turun dari ranjang. Ia memaksa kakinya untuk melangkah. Namun tenaganya hampir tak bersisa dan tubuhnya limbung bahkan hanya dalam satu langkah.

Mark refleks menghampiri Taeyong dan membawanya ke dalam pelukan. Ada yang aneh dengan Taeyong. Ia menahan napas ketika merasakan dirinya dipeluk sangat erat. Jantungnya berdegub kencang. Sudah lama sejak ia merasakan pelukan ini. Meskipun ragu, ia membalas pelukan tersebut.

"M-maaf." Gumaman pelan di tengah isakan terdengar berkali-kali dari mulut Taeyong. Mark bisa merasakan tubuhnya bergetar. Entah kenapa, ia jadi ikut merasakan sakit.

Revenge [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang