RVG ˢ² ¤ 25

4.9K 557 100
                                    

⭐FEEDBACK, PLEASE⭐

Revenge by VayeshaLin
Present:

S2 • Chapter 25
“Prioritasmu sekarang adalah Taeyong.”

°°Φ°°

Ruang rapat Jung Company ribut karena Jung Jaehyun pergi di tengah-tengah diskusi proyek utama tahun ini tanpa mengatakan apa pun.

"Bagaimana bisa Presiden Jung pergi begitu saja? Apa yang terjadi?" Seorang pegawai bertanya dengan penasaran.

"Awalnya rapat berjalan dengan tenang. Presiden Jung juga duduk di kursi seperti seorang algojo ketika Direktur Tim Perancangan sedang presentasi. Tiba-tiba, ada bunyi!" Seorang karyawan yang memang hadir dalam rapat itu memulai ceritanya seperti sebuah dongeng.

"Bunyi apa?!" rekannya mendesak.

Pegawai yang ikut rapat itu memajukan tubuhnya dan menjawab dengan bisikan, "Bunyi ponsel."

"Ponsel?!"

"Wah, bedebah mana yang berani menghidupkan ponsel saat rapat?!"

"Apa Presiden Jung memukulnya?"

"Di mana orang bodoh yang tak tahu aturan dasar ini?!"

"Apa manusia itu masih hidup sekarang?"

"Mungkinkah itu alasan Presiden Jung pergi? Untuk menghabisinya?"

Setiap orang menjadi heboh. Sudah menjadi aturan dasar ketika rapat diadakan di Jung Company, terutama ketika Jaehyun hadir, ponsel dilarang berbunyi. Bahkan saking ketakutannya, tak jarang mereka meninggalkan ponsel di loker kerja sebelum rapat. Lebih aman.

Bahkan sebenarnya memang menjadi sebuah tata krama sendiri untuk tidak menggunakan ponsel atau terdistraksi hal yang tidak penting selama rapat. Jadi, hal ini termasuk aturan dasar. Itulah mengapa para pegawai itu sangat kesal.

Rekannya lalu menyadari bahwa pegawai itu tidak marah sama sekali, justru memasang wajah kosong. "Hei, ada apa? Ayo, katakan. Siapa orang itu?" desak rekannya.

Pegawai itu sadar. Ia menelan salivanya dengan susah payah. "Ponsel itu... Itu—itu... milik Presiden Jung." Suaranya semakin mengecil hingga akhir kalimat.

Tiga kata terakhir berhasil mematikan suasana. Tiba-tiba mereka semua ingin pergi untuk membenturkan kepala ke meja sebelum dicabut nyawa oleh Raja Iblis. Ah... lidah sialan.

Pegawai lainnya tiba-tiba tidak ingin melanjutkan percakapan, takut ada yang mendengar bahwa mereka tanpa sengaja berkata kasar tentang presiden perusahaan.

Namun, pegawai tadi belum ingin berhenti. "Dengarkan. Jadi tadi presentasi berjalan lancar sampai ponsel Presiden Jung berbunyi. Apa kalian tahu? Presiden Jung membukanya. Tanpa. Jeda. Waktu!" Pegawai itu menekan tiap katanya dengan keras.

Seperti yang ia harapkan, rekannya menatap dengan aneh. Tatapan mereka seperti berkata—Apa kau gila? Presiden Jung bukan orang yang tidak taat aturan.

"Aku serius!" Pegawai itu buru-buru berkata. "Setelah melihat ponselnya, Presiden Jung langsung pergi dari ruang rapat tanpa mengucapkan apa pun! Bahkan Sekretaris Wong tidak tahu apa yang terjadi. Rapat ditunda sampai sekarang dan belum ada kejelasan kapan Presiden Jung kembali. Jika kalian tidak percaya, tanya pada divisi lain yang ikut rapat, mereka pasti akan menceritakan hal yang sama denganku!" Pegawai itu bersidekap dada seolah ia memenangkan sebuah pertandingan.

Revenge [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang