Cie kaget ya wkwkwk. Tim baca ulang absen dulu sini biar Vay pantau biar ga kebablasan.
( ̄へ ̄)
•••⭐FEEDBACK, PLEASE⭐
Revenge by VayeshaLin
Present:S2 • Chapter 16
“Ada pengkhianat di perusahaan.”°°Φ°°
Hanya sebulan yang dibutuhkan oleh Taeyong untuk sembuh total. Ia kini sudah kembali ke mansion Jung dan bersiap untuk pergi dengan Beomgyu membeli buku musik. Ia menggandeng tangan sang putera yang kini sudah setinggi pinggangnya.
"Beomgyu, setelah membeli buku musik, mau beli apa lagi?" tanya Taeyong. Ia keluar dengan bucket hat dan masker. Beomgyu, dengan pikiran polosnya ikut memakai masker dan bucket hat karena ingin 'berpasangan dengan mommy'.
Pasangan ibu-anak itu keluar dengan Shotaro di samping Taeyong. Juga puluhan bodyguard yang menyamar. Mereka semua berjalan seirama dengan jarak yang berbeda. Ada yang berpasangan, ada yang sendiri. Beberapa kali mereka akan melirik ke arah Taeyong dan Beomgyu untuk memastikan keselamatannya. Beberapa trik untuk berinteraksi dan membeli barang juga dilakukan untuk menghindari kecurigaan.
Alat komunikasi juga selalu menyala, bahkan ada yang membawa kamera untuk merekam jika ada orang asing mendekati Taeyong. Tas yang dibawa Taeyong memiliki alat pelacak yang tersambung ke semua orang, juga Jaehyun yang saat ini ada di luar kota. Pria itu memiliki banyak sekali rapat yang harus dilakukan setelah menunda lebih dari sebulan. Ia dilarang Taeyong untuk ikut dalam jalan-jalan kali ini. Sebagai gantinya, pasukan bodyguard ditambah.
"Violin?" tanya Beomgyu. Ia mendongak menatap Taeyong dengan binar harap.
"Kau mau belajar violin? Mau mommy carikan guru?" Taeyong bertanya balik.
"Why not you, mommy? I think you play well." Beomgyu menyiratkan permintaannya pada Taeyong.
"Mommy hanya bisa bermain lagu-lagu sederhana. Bahkan mungkin sudah lupa beberapa tekniknya," jujur Taeyong. Ia bermaksud memberikan yang terbaik untuk tiap keinginan Beomgyu.
"Tak apa. Ben ingin bermain dengan mommy," jawabnya.
Detik itulah Taeyong menyadari kelalaiannya. Yang terbaik bukan berarti anaknya akan suka. Bocah itu hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Taeyong. Apapun alasan yang dibuatnya, hanya agar Taeyong bisa tetap di sisinya.
"Oke. Kita juga akan beli violin," balas Taeyong.
Jawabannya membuat Beomgyu mengembangkan senyumnya. Ia menggenggam tangan Taeyong lebih erat dan berjalan lebih dekat.
Beomgyu berdiri di samping Taeyong ketika pria cantik itu memilihkan buku untuknya. Shotaro sama sekali tak terusik dan mencoba lebih transparan walaupun ia hanya berjarak beberapa langkah. Buku itu berisi lagu-lagu sederhana dengan teknik yang juga sederhana. Walaupun Beomgyu masih 8 tahun, Taeyong memilih lagu-lagu dengan tingkat kesulitan level 4. Buku milik Taeyong sebelumnya ada di tingkat 7, yang merupakan lompatan terbesar Beomgyu.
Jika Beomgyu berlatih dengan baik, ia mungkin bisa sampai di level itu dalam dua tahun. Beberapa tahun lebih awal daripada Taeyong sebelumnya.
Beomgyu melihat ada piano terbuka di toko. Ia menarik-narik tangan Taeyong. Ketika pria itu menoleh, Beomgyu segera menarik Taeyong ke arah piano. Ada buku yang sama dengan yang dipegang Taeyong di papan teks. Beomgyu mengambilnya dan menyerahkannya pada Taeyong. "Mommy carikan satu lagu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge [JAEYONG]
Romantizm❝Jika aku diberi kesempatan, aku akan menebus dosa-dosaku.❞ 🔱 Please give ur feedback with Vote 🔱 Kisah dari seorang pria manis yang mencoba memperbaiki kisah hidupnya. Menghargai segala hal yang ia miliki, menghindari tragedi, dan membalas dendam...