RVG ˢ² ¤ 19

5.3K 652 137
                                    

⭐FEEDBACK, PLEASE⭐

Revenge by VayeshaLin
Present:

S2 • Chapter 19
“Siapa mawar cantik ini?”

°°Φ°°

Taeyong dan Jaehyun sudah dalam perjalanan mereka pergi ke Amerika. Ini pertama kalinya bagi Taeyong pergi ke luar negeri di kehidupan barunya. Dulu, ketika kedua kakinya masih berfungsi, ia mengikuti Kyuman untuk konser—merangkap sebagai asistennya. Saat itu ia selalu pergi dan duduk di kelas ekonomi, sedangkan Kyuman menetap di first class. Kala itu, Taeyong yang lugu tak pernah paham artinya pemerasan. Seharusnya, sebagai asisten tunggal, ia paling tidak bisa masuk ke kelas bisnis. Bisa juga ikut di first class agar bisa memantau Kyuman secara langsung.

Sayangnya Taeyong sangat naif dan mudah dibodohi. Uang yang seharusnya mengangkut dia di first class digunakan Kyuman untuk pemakaian pribadi. Setiap kali Taeyong pergi, pasti menggunakan uangnya sendiri.

Melihat pemandangan di atas awan membuat Taeyong merasakan tekanan yang berat ketika mengingat masa-masa itu. Sekarang, ia duduk bersama Jaehyun di pesawat pribadinya. Tidak ada lagi first class, business class, atau ecomonic class. Seluruh tubuh pesawat itu eksklusif hak milik Jaehyun–dan Taeyong. Mereka leluasa untuk memesan makan dan istirahat di kamar yang ada. Taeyong juga bisa duduk di kursi co-pilot jika ia mau. Hanya ada mereka berdua di lorong pesawat yang sepi. Bahkan suara mesin teredam dengan baik.

Taeyong menghela napas. Betapa Tuhan masih menyayanginya hingga ia bisa mendapatkan kesempatan ini. Jaehyun yang mendengar helaan napas itu menggenggam tangan Taeyong. Matanya masih tertuju pada laptop, bekerja dimana pun kapan pun. Ia pikir, Taeyong takut ketinggian mengingat ini pertama kalinya ia naik pesawat antar benua. Jadi ia berharap bisa menghibur Taeyong di sela kesibukannya.

Taeyong tersenyum ketika tangan Jaehyun membungkus tangannya dengan erat. Kehangatan dari telapak tangan itu membuatnya lupa akan kenangan pahit di masa lalu. Terkadang ia takut bahwa semuanya tidak nyata ketika bangun tidur. Namun setiap kali membuka mata, ia akan melihat Jaehyun di depannya yang menandakan bahwa ini nyata. Tidak hanya sebagai penanda, Jaehyun adalah poros hidup Taeyong.

Menggenggam kembali tangan besar itu, Taeyong bersandar nyaman di kursinya. Walaupun di Korea sudah malam, mereka tetap terjaga karena memakai status waktu di Amerika. Jaehyun tersenyum karena merasa bahwa Taeyong lebih rileks. Ia melanjutkan pekerjaannya tanpa melepas tangan Taeyong.

***

Mendarat di kota Chicago, Taeyong tertidur pulas. Jaehyun tidak berniat membangunkannya, jadi ia menggendong Taeyong setelah melapisinya dengan selimut tipis karena Chicago sejuk sepanjang tahun.

Tanpa Shotaro di sekitar, Taeyong sepenuhnya tanggung jawab Jaehyun. Awalnya ia berniat mengajak Taeyong sebagai pendampingnya dalam acara. Namun ternyata Taeyong akan mewakili Keluarga Lee dalam pesta. Ia juga mendapat undangan khusus dari Johnny sebagai songwriter dengan popularitas dan penghasilan tertinggi di Troy Entertainment.

Lee Dongwook tidak bisa hadir karena ia bertabrakan dengan proyek baru di Timur Tengah. Sementara Mark mendampinginya sebagai Manager Umum. Karena Lee Group mulai menjadi singa di kancah internasional, secara alami mereka menarik banyak bos besar untuk bekerja sama. Bahkan Tuan Besar Seo yang hidup di Amerika mengenali eksistensi kuda hitam dunia bisnis ini. Dongwook dan Mark juga seringkali pergi ke Amerika untuk proyek besar, jadi Tuan Besar Seo pasti tak asing dengan dua nama ini.

Taeyong datang dengan dua identitas, wakil Keluarga Lee dan songwriter dari Troy Ent. yang banyak menaikkan tingkat pendapatan selama bekerja. Mungkin 3, ditambah sebagai pendamping Jaehyun.

Revenge [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang