RVG ˢ² ¤ 15

6K 701 105
                                    

⭐FEEDBACK, PLEASE⭐

Revenge by VayeshaLin
Present:

S2 • Chapter 15
“Ada gerakan dari D'Razors.”

°°Φ°°

Keluarga tiga itu saling bersandar satu sama lain di atas satu bangsal rumah sakit yang cukup sempit. Beomgyu bersandar di dada Taeyong dan Taeyong bersandar di dada Jaehyun. Seperti yang sudah dikatakan oleh Jaehyun, bahwa Beomgyu akan berada di sana seharian. Dengan ponsel yang terhubung ke TV yang ada di sana, ketiganya dengan santai menonton permainan piano Beomgyu ketika di Rumah Lee.

Di rekaman yang diputar di TV itu, Beomgyu kecil nampak lucu dengan jas berwarna kuning. Bersama dengan beberapa pelayan yang membantu merekam, mereka memasuki ruang musik yang dulu menjadi saksi bisu perkembangan permainan Taeyong. Ada sebuah piano hitam yang sangat Taeyong kenali. Itu adalah hadiah dari ayahnya, Dongwook ketika ia memutuskan untuk memperdalam bakatnya bermain piano.

Beomgyu di video duduk di kursi piano, lalu meregangkan jemarinya sebentar layaknya seorang ahli.

"Ben melihat buku ini di rak itu. Ada nama mommy di dalam jadi ini pasti punya mommy. Ben belajar satu lagu dari sini dan sekarang Ben lebih ahli dari mommy!" Suara bocah itu melengking tinggi. Ia memamerkan sebuah buku yang cukup usang ketika dipegang di tangan mungilnya.

Beomgyu meletakkan buku itu di dudukan teks, lalu membuka satu halaman. Tubuhnya bergoyang ke kanan-kiri seolah ia benar-benar menikmati waktunya. Tingkahnya yang lucu sangat jauh dari pemain profesional yang seharusnya tenang dan berwibawa ketika sudah duduk di kursi piano. Bahkan bocah di video itu bersenandung kecil dan tanpa sengaja membocorkan lagu yang akan ia mainkan.

"Ladies and gentleman! Pay your attention to our biggest star tonight, Jung Beomie a.k.a Ben!" Beomgyu memberikan panggilan pembuka untuk dirinya sendiri. Ia bahkan belum fasih melafalkan nama Koreanya sendiri dan menggantinya dengan panggilan mudah. Para pelayan yang menemani, paham tugasnya dan bertepuk tangan seolah-olah Beomgyu benar-benar sedang melakukan konsernya.

Dengan sambutan yang cukup meriah, Beomgyu memulai aksinya bermain piano. Karena bukan profesional, ia bermain sesuai keinginannya sendiri. Sembari sesekali melirik buku teks, jemarinya mulai menari di atas tuts. Untuk seorang anak kecil, Beomgyu bisa dibilang sebagai ahli untuk memainkan satu lagu penuh tanpa henti. Ia dengan berani dan tegas bergeser dari satu tuts ke tuts yang lain. Chord yang dimainkannya juga variatif dan bahkan ia tanpa ragu mengubah beberapa bagian agar menciptakan melodi yang lebih halus.

Wajah mungil yang mirip Taeyong itu bersinar dengan kegembiraan. Selagi jemarinya bermain dan berlari membunyikan satu nada ke nada yang lain, ekspresinya bermain dengan sangat cerah. Dari awal hingga akhir, ia bermain dengan semangat dan senyum yang tak luntur.

Bahkan saking enerjiknya, para pelayan mulai bertepuk tangan sesuai dengan tempo yang dimainkan. Beomgyu bersinar di ruangan yang sempit itu. Melodi yang dihasilkan tetap merdu walaupun hanya berupa rekaman. Beberapa nada miring dan miss bahkan diabaikan oleh mereka yang menonton. Semua terserap oleh aura dan energi positif Beomgyu yang menyenangkan.

Pemandangan itu sangat lucu bagi siapapun yang melihat. Rekaman tidak hanya berhenti di satu sisi, tetapi dari banyak sisi selama Beomgyu memainkan satu lagu. Hanya ketika lagunya sudah selesai, para pelayan bertepuk tangan dengan keras sambil menyerukan nama Beomgyu.

Revenge [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang